/0/21964/coverbig.jpg?v=79a933daf2032e14a90d8aa11a8f0ac0)
Elizabet Candra, atau yang biasa dipanggil Elz, seorang wanita kaya yang berhasil mendapatkan liontin berlian bernamakan back to past di acara pelelangan. Konon, liontin berlian itu bisa membawa tuannya ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu walaupun Elz tak mempercayai kisah itu dan menganggapnya sekedar dongeng belaka. Di hari yang sama ia harus mengetahui kenyataan bahwa suaminya, Adrian, telah menjalin hubungan dengan adik tirinya sendiri, Vanesha, dan merencanakan pembunuhan pada dirinya dan juga putranya. Ia bersama putranya dipaksa meminum racun dan dibiarkan terkurung di dalam rumah mewahnya yang sengaja dibakar oleh suaminya dan orang-orang kepercayaannya.Namun, siapa sangka Elz malah tersadar dari komanya dan menyadari bahwa ia berada di masa lalu bersama suami pertama yang ia bunuh demi mendapatkan harta warisan?
Semua para jutawan itu terpana ketika pria yang mengenakan jas membuka kotak perhiasan dan menampakkan sebuah kalung liontin dengan butiran berlian yang membentuk lingkaran jam.
Liontin tersebut bukan liontin mewah yang sekedar digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya. Namun, konon liontin tersebut memiliki kisah, orang yang memakainya bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki segala kesalahannya.
"Ini adalah liontin dengan berlian asli dan batu permata jadeite berwarna hijau di tengahnya." kata pria itu, "harga dibuka mulai lima milyar."
Seorang pria kaya langsung mengangkat tangannya. "Tujuh milyar."
Semua orang terperangah dengan penawaran pria itu. Namun tidak lama kemudian seseorang mengangkat tangan lagi. "Tujuh setengah milyar."
Beberapa hening sejenak namun seseorang mengangkat tangan lagi. "Sembilan milyar."
"Wah, jumlah yang sangat besar!" seru pria berjas hitam di depan sana, "ada lagi?"
"Lima belas milyar."
Semua hening seketika saat wanita cantik dengan rambut panjang agak ikal di bawah itu berujar sambil mengangkat tangannya. Wanita itu bernama Elizabet Candra, wanita yang telah mewarisi semua kekayaan keluarga Candra saat suaminya meninggalkan dunia ini.
"Ada lagi?"
Wanita itu menyunggingkan senyumnya dengan arogan. Ia yakin tak akan ada yang sanggup melampaui tawaran harga daripada.
"Baiklah, Liontin Back to Past kini menjadi milik Nyonya Elizabet Candra!"
Lama tak ada lagi yang menawarkan harga yang lebih tinggi akhirnya Elizabet atau yang biasa dipanggil dengan Elz memenangkan lelang Liontin Back to Past dan menjadi pemilik liontin termahal itu.
Dengan percaya diri Nyonya Elz maju ke depan untuk memegang kotak perhiasan yang di dalamnya kalung liontin indah itu. Dipandanginya kalung itu lalu ia menyentuhnya sambil kagum aman kemewahannya.
"Selamat Nyonya, Nyonya beruntung mendapatkan kalung ini," kata pria muda berjas hitam. Ia lalu hendak membisikkan sesuatu ke Elz. "Nyonya, kalung ini bisa membawa Nyonya ke masa lalu untuk memperbaiki apapun yang ingin Nyonya perbaiki."
Elz terdiam. Ucapan pria itu terdengar sangat konyol di indera pendengarannya. Ini sudah tahun 2023 tapi masih saja ada yang mempercayai dogeng. Lagi pula, Elz merasa hidupnya yang sekarang lebih bahagia dengan keluarga dan harta yang tak akan habis. Lantas, apa yang membuat ia harus memperbaiki masa lalunya?
***
Elz tampak begitu senang, tak henti-hentinya ia memandangi liontin itu. Ia bahkan mengenakannya setelah ia mandi malam dan mengenakan gaun tidur berwarna putih.
Entah tiba-tiba rumah megahnya terasa sepi, suaminya bahkan tak menghubunginya sejak siang tadi. Kenzo, bayi mungil Elz yang tertidur di ranjang mulai menangis dan Elz segera mendatanginya dan berusaha mendiamkannya dengan memberinya air susu ibu miliknya.
"Kenzo, Sayang .... Kangen ayah, ya?"
Sementara Elz memberi susu Kenzo, tiba-tiba pintu kamar Elz terbuka secara paksa oleh sekelompok orang. Elz tentu terkejut dan Kenzo kembali menangis karena suara gaduh itu.
Alangkah terkejutnya Elz melihat siapa sekelompok orang-orang itu. Itu tidak lain adalah para body guardnya dan juga suaminya.
"Beraninya kalian mendobrak pintu kamar saya!" sergah Elz, "apa kalian mau minta dipecat?"
Tiba-tiba suami Elz, Adrian, masuk ke kamar itu. Elz mengernyit ke arah pria itu.
"Apa yang kau lakukan? membuatku kaget saja!" kata Elz marah pada suaminya.
"Tahan dia!" perintah Adrian pada para bodyguard-nya.
Elz tampak kebingungan karena para bodyguard itu ketika mereka memisahkan ia dan Kenzo serta menahan kedua tangan Elz.
"Ada apa ini?" sergah Elz sambil meronta, "berani-beraninya kalian menyentuhku!"
Kenzo mulai menangis nyaring. "Kau ini ... suruh mereka melepaskanku!" lanjut Elz penuh emosi.
"Huh, kau sebaiknya tidak perlu hidup terlalu lama," kata Andrian.
Elz mengernyit tajam mendengar ucapan suaminya. "Kau ini bilang apa? Lepaskan aku!"
Tiba-tiba Vanesha, adik tiri Elz muncul dengan riang dan mengandeng tangan Adrian begitu mesra. Elz terperangah melihat pemandangan itu.
"Oh ... jadi, ini yang membuat akhir-akhir ini kau jarang menghubungiku?" kata Elz tak menyangka. Adik tiri yang selalu tampak manis di depannya ternyata menjalin hubungan dengan suaminya sekarang.
"Huh, aku sudah menyukainya sebelum kita menikah," terang Adrian, "dia bahkan jauh lebih baik darimu."
"Jauh lebih baik? Kau pikir apanya yang bagus dari jalang seperti dia?"
Plak!
Vanesha menampar Elz begitu keras hingga pipi wanita cantik itu memerah.
"Sialan kau! Kau pikir kau siapa menamparku?"
Adrian memegang dagu Elz dengan paksa. "Kau pikir kau bisa apa dengan situasi seperti ini?" ucap Adrian begitu sinis, "kau tahu ... aku berpura-pura mencintaimu hanya untuk bisa mendapatkan kekayaan keluarga Candra!"
"Kau tidak akan bisa mendapatkannya!" sergah Elz, "semua kekayaan itu akan menjadi milik Kenzo!"
"Oh, ya? Bagaimana kalau aku melenyapkan Kenzo?"
Elz menatap Adrian tak percaya. Apa yang pria itu rencanakan pada anaknya? Tampak Andrian memberi isyarat kepada salah satu pria dan pria itu mengambil segelas air.
"Kau mau apa?"
"Kini saatnya kau lenyap dari dunia ini bersama anakmu."
"Ti-tidak ... jangan lakukan itu ...."
Wajah Elz tampak ketakutan ketika Adrian mendekatkan gelas itu ke mulutnya. Ia lalu memegang dahu Elz dan memaksa memasukkan air minuman yang sudah ia campur dengan racun.
Tidak lama kemudian racun itu mulai bereaksi. Membuat lidah Elz mulai gatal dan kelu. Namun, ia membelalak ketika suaminya juga hendak mencekoki Kenzo dengan air berisi racun itu.
"Jangan! Kenzo juga anakmu!"
Elz berusaha berteriak sebisanya namun tenggorokannya mulai tercekat dan Andrian benar-benar mencekoki anaknya sendiri dengan racun.
Para bodyguard itu melepaskan Elz dan wanita itu tersungkur lemas di lantai. Ia mulai mendengar suara tangisan Kenzo yang mulai tercekat hingga bayi itu tak bersuara lagi.
Sementara Adrian dan Vanesha tertawa penuh kemenangan lalu pasangan pengkhianat itu pergi bersama para bodyguard-nya.
Elz hanya bisa diam lemas di lantai, menyaksikan anaknya yang sepertinya telah kehilangan nyawa lebih dulu. Beberapa saat kemudian ia melihat api. Rupanya, suami dan adik tirinya tidak hanya meracuninya tapi juga membakar rumah megah itu untuk menghilangkan bukti.
Elz menitikkan air matanya. Ia teringat kembali dengan sosok Nathan Candra, suami terdahulu yang ia bunuh hanya untuk mendapatkan harta kekayaan darinya agar ia dan selingkuhannya, Adrian, bisa hidup bersama dalam kegelimangan harta. Siapa sangka pria yang sangat ia cintai dan membuat ia banyak berkorban malah menusuknya dari belakang, bersama adik tirinya yang ia sayang.
Api mulai memasuki kamar Elz hingga ia tak bisa melihat Kenzo lagi. Mata Elz mulai kabur hingga akhirnya matanya terpejam karena racun telah menggerogoti nyawanya.
***
"Maafkan Mama ... Kenzo ... maafkan aku juga ... Nathan ...."
Tiba-tiba mata Elz terbuka lebar, matanya yang bulat memandang langit-langit rumah sakit. Ia pun dengan cepat mengangkat punggungnya.
"Nyo-Nyonya sudah bangun?" suara salah satu pelayan Elz.
Elz menoleh ke arah gadis mungil itu. Ia bingung mengapa gadis yang sudah lama ia pecat karena suaminya berada di sana.
Elz tampak panik, ia melihat ada selang infus bersambung di lengannya dan juga selang oksigen di bawah hidungnya. Tapi tak lama kemudian Elz mengingat Kenzo.
"Kenzo? Dimana Kenzo?" teriaknya.
Gadis mungil itu kebingungan. "Kenzo siapa, Nyonya?"
"Anak saya!" sergah Elz.
Tidak lama kemudian seorang pria dewasa nan tampan masuk ke dalam. "Sejak kapan kau punya anak, Hei?"
Elz terkejut dan dengar suara seorang pria yang kini masuk ke ruangan itu dan alangkah lebih terkejutnya lagi ketika Elz menoleh dan melihat Nathan yang berada di sana.
"Na-Nathan ... kau masih hidup?" suara Elz terdengar bergetar saat melihat sosok Nathan.
Setelah di-blacklist oleh banyak perusahaan besar, pergelaran busana Karisha Quinn nyaris saja gagal. Namun, sebagai wanita ambisius, ia akan melakukan segalanya, termasuk mengorbankan tubuhnya kepada seorang komisaris penguasa bisnis dan melakukan kesepakatan bersama. "Bagaimana kalau kita melakukan kesepakatan?" "Apa?" "Aku akan memberikan semua yang kamu mau asalkan kau tidak tidur dengan pria lain! Bagaimana? Deal?"
Bacaan dewasa! Mohon Disesuaikan dengan usia! Raihan mendadak diminta menggantikan adik angkatnya untuk menikah dengan putra keluarga Kuiper, bernama Nico dan mereka dikejutkan oleh rencana pernikahan yang dibuat oleh keluarga mereka yang tinggal dua hari lagi. Awalnya, Nico tak mengira bahwa istrinya begitu jelita namun saat mereka bertemu saat usai menikah, Nico terpesona oleh kecantikan Raihan. “Kenapa kau harus bingung?” tanyanya, “sekarang aku adalah istrimu, kau bisa bebas melakukan apa saja pada diriku,” lanjutnya dengan tatapan tajamnya yang menantang. “Kau bilang… aku bisa bebas melakukan apa saja pada dirimu? Apa kau mengijinkannya?” “Ya, tentu saja,” jawab Raihan, “kita sekarang adalah suami istri, kenapa aku tidak boleh mengijinkanmu?” Nico yang seakan mendapat lampu hijau dari Raihan tiba-tiba saja maju dan memeluk Raihan seperti hewan liar yang menyergap mangsanya. Raihan yang terkejut seperti tidak bisa berbuat apa-apa, tubuh langsingnya terasa ringkih di pelukan tubuh Nico yang cukup atletis. “Tu-tunggu…!” Raihan menahan dada Nico, mencoba menghentikan Nico yang tampak tak sabaran. “Kenapa?” tanya Nico menatap bingung ke mata Raihan, “bukannya aku bebas melakukan apa saja?” “Iya, tapi…” sahut Raihan, ekspresi wajahnya sedikit ketakutan “bisakah kita melakukannya pelan-pelan?” “Seperti apa?” “Mungkin… kita bisa memulainya… dengan ciuman…”
Khusus Dewasa, mohon bijak dalam membaca! Ariel Anata bertemu dengan pria tampan bernama Sean Rinadi di suatu kelab malam. Karena kebencian pada dirinya sendiri, Ariel memutuskan untuk melepaskan kesuciannya pada pria tersebut dengan perjanjian mereka tak akan bertemu setelah malam itu. Namun, siapa yang sangka bahwa kakak dari Ariel, bernama Vania Anata, merupakan gadis yang akan dijodohkan untuk Sean yang membuat Ariel bertemu kembali dengan Sean. Sean yang mendapatkan kesempatan pun berusaha untuk terus berurusan dengan Ariel dan terus mengejar cinta gadis itu. Sayangnya, Ariel malah memanfaatkan Sean karena kebenciannya pada keluarganya sendiri yang sering membandingkannya dengan Vania.
Ananda Edward, seorang pria bertemperamen keras atas prinsipnya dan merupakan pewaris dari kekayaan mendiang ibunya, melakukan keonaran di kelab malam yang membuatnya terkurung dalam penjara dan membuat ayahnya, Ishan Edward, murka padanya. Nanda akan dibebaskan dengan beberapa syarat, salah satunya adalah bekerja di perusahaan lain sebagai karyawan biasa dengan memakai nama Ananda Iskandar. Suatu hari, Nanda diikutkan dalam proyek launching toko butik Royal Soul, bersama salah satu manager handal bernama Erika Adhinata, seorang gadis muda, cantik, cerdas dan multitalent. Dengan kelebihan dan kelembutannya, ia mampu menyentuh hati Nanda yang tak percaya akan cinta. Namun, cinta itu ternyata bertepuk sebelah tangan karena sang pujaan hati belum benar-benar bisa melepaskan diri dari cinta masa lalunya, seorang pria hedon berhati lembut yang gemar tidur bersama gadis-gadis cantik. Lalu, bagaimana perjuangan Nanda untuk membawa Rika ke pelukannya?
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
"Meskipun merupakan gadis yatim piatu biasa, Diana berhasil menikahi pria paling berkuasa di kota. Pria itu sempurna dalam segala aspek, tetapi ada satu hal - dia tidak mencintainya. Suatu hari setelah tiga tahun menikah, dia menemukan bahwa dia hamil, tetapi hari itu juga hari suaminya memberinya perjanjian perceraian. Suaminya tampaknya jatuh cinta dengan wanita lain, dan berpikir bahwa istrinya juga jatuh cinta dengan pria lain. Tepat ketika dia mengira hubungan mereka akan segera berakhir, tiba-tiba, suaminya tampaknya tidak menginginkannya pergi. Dia sudah hampir menyerah, tetapi pria itu kembali dan menyatakan cintanya padanya. Apa yang harus dilakukan Diana, yang sedang hamil, dalam jalinan antara cinta dan benci ini? Apa yang terbaik untuknya?"
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."