/0/21963/coverbig.jpg?v=5813d43f965f1a6873ab6ff2b388333e)
Belum tiga bulan pernikahan kontrak Adelia dengan CEO Arsenio Arfandra. Adelia justru tiba-tiba diusir oleh ibunda Arsenio karena ketahuan berbohong. Satu bulan berlalu, Adelia telah mengandung benih dari Arsenio. Namun, penolakan yang diterima oleh Adelia ketika ia meminta pertanggungjawaban dari Arsenio. Arsenio ternyata menyesali perbuatannya. Ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Adelia. Namun, keberuntungan tidak berpihak kepada Arsenio. Ia malah diundang ke acara pernikahan karyawannya sendiri, sang manajer yang bernama Vino telah bersanding dengan Adelia. Bagaimana hubungan mereka selanjutnya? Apakah Adelia akan mengakui kepada Vino jika Arsenio adalah ayah dari Giovanni? Atau akan menyembunyikannya?
Sore hari, mobil Arsenio tiba-tiba harus mencium pohon kersen. Dia membanting stir ke kanan demi menghindari tabrakan lebih parah. Dia lalu turun dari mobil dan menghampiri orang yang menabrak mobil dia.
"Berengsek! Bisa bawa motor tidak sih?" Arsenio menatap tajam mata Adelia.
"Maafkan saya, saya tidak sengaja." Adelia mengangkat kedua tangannya memohon lalu memperhatikan mobil Arsenio. "Ya ampun mobilnya rusak parah lagi," batin Adelia.
"Aku tidak peduli kamu sengaja atau tidak! Lihat mobil depanku, kamu harus mengganti kerusakannya!" marah Arsenio.
"Iya, pasti saya ganti, tapi jangan hari ini saya benar-benar tidak ada uang." Adelia memelas kepada Arsenio.
Arsenio menyunggingkan senyumnya setelah mendengar ucapan Adelia. "Kapan kalau bukan hari ini? Waktuku sangat berharga, aku tidak mau buang-buang waktu berurusan dengan orang tidak penting macam kamu!" desis Arsenio lalu merogoh dompet di saku jas dan mengambil Kartu nama.
"Aku kasih waktu sampai besok, kamu harus bisa menggantinya." Arsenio menyerahkan kartu nama kepada Adelia.
Adelia membelalakkan matanya. "Besok ...."
"Pokoknya aku tidak mau tahu. Besok kamu harus bisa menggantinya!" Arsenio memotong ucapan Adelia. "Besok uang dua puluh juta harus ada. Mobil mewah ini bukan mobil biasa.
Perbaikannya tidak main-main. Hanya orang-orang penting dan berduit tebal yang mempunyai mobil ini," desis Arsenio.
Adelia hanya bisa menelan salivanya sendiri setelah mendengar ucapan Arsenio.
***
Malam hari, Adelia sedang berada di kamarnya. "Bagaimana ini? Tidak ada yang punya uang segitu. Pinjam ke Bu Tari tidak mungkin aku masih punya hutang. Itu pun dipotong tiap bulan. Bilang sama ibu juga tidak mungkin, ibu jangan sampai tahu masalah ini," monolog Adelia.
***
Keesokan hari, Adelia sudah berada di perusahaan Arsenio. Dia sudah duduk di sofa. Begitu pun dengan sang CEO, dia ditemani asisten pribadinya bernama Bagas.
Arsenio mengerutkan keningnya memperhatikan Adelia. "kenapa diam saja? Kamu datang ke sini untuk membayar kerusakan mobilku 'kan? Jangan buang-buang waktu. Setengah jam lagi aku akan rapat." Arsenio melihat jam tangannya.
"Iya, maaf, Pak Arsenio. Saya ... saya hanya punya uang dua juta saja. Nanti separuhnya saya cicil." Adelia menatap Arsenio lalu menundukkan wajahnya.
Arsenio menyunggingkan senyum setelah mendengar ucapan Adelia. "Makanya bawa motor yang benar!" ketus Arsenio, "dan aku tidak mau menerima uang dua juta dari kamu.
Aku hanya ingin uang dua puluh juta dari kamu Kurang satu peser pun aku tidak akan mau menerimanya. Mengerti kamu!" desis Arsenio.
Adelia pun bingung sendiri setelah mendengar ucapan Arsenio, dia berpikir sejenak lalu berbicara kepada sang CEO. "Tolong kasih saya waktu. Saya akan mencarinya dalam seminggu ini," pinta Adelia.
"Seminggu kamu bilang? Kamu mau mempermainkanku!" bentak Arsenio.
"Tidak kok. Siapa yang mau mempermainkan Anda," sahut Adelia, "saya hanya butuh waktu karena buat saya uang segitu sangatlah besar."
"Apa jaminannya kalau dalam seminggu kamu tidak bisa mendapatkan uang dua puluh juta?" tantang Arsenio.
"Emm ... Pak Arsenio boleh melakukan apa saja kepada saya," kata Adelia.
Setelah Arsenio mendengar ucapan Adelia, dia langsung memperhatikan Adelia secara intens. Dia lalu menoleh kepada Bagas yang duduk di sampingnya sambil tersenyum miring.
"Asisten Bagas kamu saksi kalau dia akan melakukan apa saja. Jika dia tidak bisa membayar tepat pada waktunya," ucap Arsenio.
"Iya, Pak Arsenio," sahut Bagas.
Adelia merasa bingung melihat Arsenio seperti itu. Dia memperhatikan Arsenio lalu kepada Bagas.
"Gawat, sepertinya aku salah bicara," batin Adelia.
"Melakukan apa saja? Kamu tidak takut aku minta macam-macam sama kamu karena kamu bilang apa saja," tanya Arsenio.
"Iya, Pak. Tapi bukan melayani dalam hal ranjang. Yang lain saya akan melakukannya saya berjanji. Asalkan bukan masalah tidur bersama," urai Adelia.
Arsenio menyunggingkan senyumnya setelah mendengar ucapan adelia. "Kepedean sekali kamu mengatakan hal itu. Lagian siapa yang mau tidur denganmu?
Jangan sok, kepedean jadi perempuan. Aku pun tidak berminat tidur denganmu dan aku sedikit pun tidak tertarik denganmu," decit Arsenio.
"Baguslah," gumam Adelia lalu menunduk.
"Apa kamu bilang? Kamu bicara apa barusan?"
"Tidak, Pak, saya tidak bicara apa-apa," kelit Adelia.
***
Adelia sedang berada di tempat kerjanya. Dia sedang membungkus pakaian yang sudah dipesan oleh pembeli sambil melamun. Dia bekerja di toko online milik Bu Tari.
"Hei, Adelia, kamu malah melamun lagi." Mita menyenggol badan Adelia. "Kamu belum dapat uang sebanyak itu?" tanya Mita.
"Aku bingung harus cari ke mana lagi. Ini saja aku sudah malu pinjam sama teman-temanku termasuk kamu. Walaupun aku sekarang bisa pinjam lagi ke Bu Tari."
"Aku tidak mungkin pinjam uang sebanyak itu. Aku harus pinjam ke mana lagi?" urai Adelia lalu memajukan bibirnya.
"Sorry ya, Del. Aku tidak bisa bantu kamu." Mita merasa tidak enak.
"Sudah tidak apa-apa. Aku kesal saja sama CEO itu. Dasar tuh, CEO sialan! Dia benar-benar tidak mau dicicil. Wajah saja tampan, tapi gayanya amit-amit," umpat Adelia.
***
Seminggu berlalu saatnya Adelia bertemu Arsenio. Mereka janjian di cafe di jam makan siang.
"Ternyata Pak Arsenio belum datang." Adelia melihat jam tangannya.
Adelia kemudian duduk di kursi kosong. Dia sudah bingung sendiri, bagaimana akan menjelaskan kepada Arsenio. Tidak lama kemudian Bagas datang menghampiri Adelia.
"Asisten Bagas! Emm, Pak Arsenionya ke mana?" Adelia merasa bingung karena yang datang asisten pribadi Arsenio.
"Maaf, Nona, Pak Arsenionya sedang ada keperluan. Jadi saya yang mewakili Pak Arsenio," jawab Bagas lalu duduk di kursi bersebrangan dengan Adelia.
"Bagus deh," celetuk Adelia.
"Kenapa Anda senang sekali tidak bertemu dengan bos saya?" tanya Bagas.
"Bos Anda sangat menyeramkan."
"Makanya, Anda jangan sekali-kali berurusan dengan Pak Arsenio. Apa lagi kesalahan Anda fatal karena telah merusak mobil kesayangan Pak Arsenio," timpal Bagas, "ya sudah langsung ke pokok permasalahan. Mana uangnya?" lanjut Bagas.
"Em, maafkan saya, asisten Bagas. Saya tidak bisa melunasi semuanya. Saya cuma punya uang tujuh juta saja," kata Adelia.
"Kamu, 'kan bilangnya hari ini akan dilunasi. Kenapa tidak tepat waktu? Anda jangan mempermainkan Pak Arsenio," ucap Bagas.
"Saya tidak mempermainkan Pak Arsenio. Saya sudah berusaha, tapi tetap saja saya tidak bisa mengumpulkan uang sebanyak itu," keluh Adelia.
"Oke, karena Anda tidak bisa menepati janji dan Anda pernah mengatakan Anda akan melakukan apa saja untuk Pak Arsenio. Jadi Anda tidak akan bisa menolak permintaan Pak Arsenio. Camkan itu!"
"Iya ... iya." Adelia menjawab terbata.
"Ada pilihan lain jika Anda tidak bisa melunasinya. Hutang Anda akan dianggap lunas, asalkan Anda bersedia menikah kontrak dengan Pak Arsenio!"
Kehidupan rumah tangga Tiara Maheswari yang dianggap baik-baik saja, ternyata tidak. Reno Sebastian yang selama ini sangat mencintai sang istri. Kini dia telah membagi hatinya dengan wanita lain. Sang suami ternyata telah menikah lagi secara diam-diam. Akankah Tiara mempertahankan rumah tangganya atau lebih baik pergi di kehidupan sang suami?
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
WARNING 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. Angel memiliki seorang ayah tiri yang tampan rupawan, dia sangat menyayangi ayah tirinya seperti ayah kandungnya sendiri. namun seiring berjalannya waktu, rasa sayang Angel pada ayah tirinya berubah menjadi perasaan lain. Apa yang harus dia lakukan saat suatu malam ayah tirinya datang padanya dalam keadaan mabuk dan menyatakan perasaannya? apalagi, Angel tidak kuasa menahan godaan ayah tirinya dan berakhir tidur bersama. Ibu Angel yang mengetahui ada gelagat aneh dari suaminya terhadap Angel, mulai mengakui hal yang membuat Angel sangat terkejut. Ayah tirinyalah yang menyebabkan ayah kandung Angel meninggal. Apa yang harus Angel lakukan?
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Cerita ini hanya fiksi belaka. Karanga author Semata. Dan yang paling penting, BUKAN UNTUK ANAK2. HANYA UNTUK DEWASA. Cinta memang tak pandang tempat. Itulah yang sedang Clara rasakan. Ia jatuh cinta dengan ayah tirinya sendiri bernama Mark. Mark adalah bule yang ibunya kenal saat ibunya sedang dinas ke Amerika. Dan sekarang, ia justru ingin merebut Mark dari ibunya. Gila? Tentu saja. Anak mana yang mau merebut suami ibunya sendiri. Tapi itulah yang sekarang ia lakukan. Seperti gayung bersambut, Niat Clara yang ingin mendekati Mark diterima baik oleh pria tersebut, apalagi Clara juga bisa memuaskan urusan ranjang Mark. Akankah Clara berhasil menjadikan Mark kekasihnya? Atau lebih dari itu?