/0/21007/coverbig.jpg?v=29986648634a36afc11cfb2c3cbf241d)
Vanya Thandie harus menelan pil pahit dalam kehidupan rumah tangganya setelah empat tahun menikah. Dia yang tidak juga memiliki anak membuat Austin-sang suami, melakukan perselingkuhan yang membuat sang selingkuhan mengandung anak pria itu. Bahkan, Austin tidak segan menyakiti Vanya secara lahir dan batin, tetapi selalu bersikap lembut dengan kekasihnya. Sakit, sedih dan kecewa. Vanya yang terus menerima hinaan dan rasa sakit dari Austin pun memutuskan untuk berpisah. Dia juga memutuskan untuk pergi dari rumah pria itu dan menjalani kehidupannya. Dalam hati dia bertekad untuk tidak berurusan dengan pria itu kembali. Namun, takdir berkehendak lain. Dia dipertemukan kembali dengan mantan suami, dengan situasi berbeda. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
"Austin!"
Austin yang mendengar bentakan itu pun berhenti. Manik matanya menatap ke asal suara, mendapati Vanya berdiri di hadapannya. Wanita dengan alis tebal dan hidung mancung tersebut menatapnya tajam. Rahangnya tampak mengeras dengan tatapan tidak bersahabat. Benar-benar berbeda dengan sikap sang istri biasanya.
Plak.
"Bajingan kamu, Austin! Bisa-bisanya kamu berselingkuh dariku saat aku di luar negeri! Kurang ajar kamu!" teriak Vanya dengan tatapan penuh emosi. Kedua tangannya mengepal, menunjukkan otot yang begitu jelas.
Sedangkan Austin hanya diam dan bangkit. Tanpa mempedulikan bagian atas yang masih terbuka, Austin mengusap ujung bibirnya. Tamparan keras dari sang istri membuat ujung bibirnya mengalami sedikit luka. Jujur, dia tidak menyangka kalau Vanya bisa melakukannya. Wanita yang sudah empat tahun dinikahinya itu bisa bersikap lembut dan penuh kasih sayang. Sebesar apapun masalah yang dibuatnya, Vanya selalu memiliki maaf baginya.
"Kamu keterlaluan, Austin. Aku mencintai kamu dan kamu malah mengkhianatiku dengan jalang sepertinya. Benar-benar gila," ucap Vanya sembari menunjuk ke arah wanita yang berbaring di ranjang miliknya. Ya, suaminya terang-terangan membawa sang kekasih ke rumah mereka. Hal yang membuat Vanya begitu sakit hati.
Namun, Austin malah tertawa kecil dan memiringkan kepala sembari berkata, "Tapi aku tidak hanya butuh cinta, Vanya. Aku juga butuh seorang anak dan Daniela bisa memberikannya."
"Aku sedang berusaha, Austin," tegas Vanya penuh penekanan.
"Berusaha?" Kali ini Daniela yang menyahut dan menatap Vanya remeh. Wanita itu bangkit dan berkata, "Austin sudah memberimu waktu yang cukup, Vanya. Empat tahun dan kamu belum juga bisa memberikannya anak. Sedangkan aku, tidak membutuhkan waktu yang lama. Aku bisa memberikannya anak dalam waktu beberapa bulan saja."
"Apa maksudnya?" Vanya mengerutkan kening dalam, memperhatikan keduanya secara bergantian.
"Daniela mengandung anakku," ucap Austin dengan bangga. Dia pun langsung menarik sang kekasih agar berdiri di sampingnya dan memeluk pinggangnya.
Deg.
Vanya kembali terdiam dengan kedua mata melebar. Mulutnya setengah terbuka, merasakan hantaman keras di kepala. Napasnya terasa berhenti, pun dengan jantungnya yang tidak lagi berfungsi. Kali ini tubuhnya membeku, sulit untuk melakukan sesuatu. Rasa kecewa dan sedihnya membuat Vanya tidak bisa berbuat apa-apa. Pengkhianatan yang tidak pernah dibayangkan membuat Vanya benar-benar sulit untuk berekspresi. Dia tidak menyangka jika suaminya sudha sejauh itu melangkha.
"Jadi ini tujuan kamu mengirimku ke luar negeri, Austin? Kamu mengatakan supaya aku berobat karena kamu ingin memiliki anak dariku, tetapi nyatanya kamu melakukannya supaya bisa bebas bermesraan dengan jalang ini," ucap Vanya. Dia menahan air mata yang siap jatuh.
Austin pun tersenyum manis dan berkata, "Kamu benar, Vanya. Tidak salah kamu menjadi seorang pengacara. Kamu bisa menebak semuanya dengan mudah."
Vanya semakin dibuat emosi. Kenapa pria yang dicintainya bisa sekejam ini dengannya? Kenapa Austin bahkan tidak menunjukkan penyesalannya. Jika saja Austin mengatakan dia menyesal, mungkin Vanya bisa mempertimbangkannya.
Namun, Austin bahkan tidak melakukannya. Tidak ada raut wajah menyesal yang ditunjukkan, merasa Vanya benar-benar muak. Dia baru sadar jika orang yang dicintainya tidaklah berhak atas hatinya. Austin benar-benar sudah menghancurkan cinta dan kesetiaannya. Padahal selama ini Vanya selalu mengutamakan sang suami, tetapi nyatanya dia mendapatkan hal yang lain.
Vanya melangkahkan kaki dan kembali mengayunkan tangan. Dia bersiap untuk memberikan tamparan kembali, tetapi belum sempat dia melakukannya, Austin sudah lebih dulu menahannya. Pria itu menggenggam erat pergelangan tangan sang istri dan menatap tajam.
"Keterlaluan kamu, Austin! Selama ini aku mencintai kamu dan ini balasanmu? Dasar bajingan!" bentak Vanya dengan suara menggelegar.
"Jangan salahkan kau kalau aku bermain dengan wanita lain, Vanya. Aku butuh seorang anak dan kamu tidak bisa memberikannya. Jadi, jangan salahkan aku karena kamu yang mandul," sahut Austin, benar-benar membuat hati Vanya kembali hancur.
Tes.
Vanya yang mendengar pun langsung meneteskan air mata. Perkataan Austin benar-benar menusuk untuknya. Dia tidak pernah berpikir kalau Austin berpikir serendah itu mengenai dirinya. Jika saja orang lain yang mengatakannya, Vanya akan biasa saja. Tapi kali ini sang suami, membuat Vanya sulit untuk berkata-kata. Dia menelan saliva pelan dan menatap ke arah suaminya dalam.
"Kalau itu yang kamu pikirkan mengenaiku, aku rasa sudah tidak ada lagi gunanya kita bersama, Austin. Kamu tetap tidak akan menghormati dan selalu menghinaku. Maka dari itu, mari berpisah," putus Vanya.
***
Sakit, sedih, marah dan kecewa. Itulah yang dirasakan Vanya kali ini. Selama empat tahun dia menjadi istri Austin, Vanya tidak sekalipun memikirkan mengenai perselingkuhan sang suami. Dia mengenal Austin sejak duduk di bangku SMA dan selama ini Austin selalu baik. Pria itu selalu mendukungnya dalam segala hal, bersikap manis dan mendahulukannya. Di saat ada yang melukai dirinya, Austin lah orang paling depan yang membelanya. Pria itu benar-benar seperti tameng baginya.
Vanya yang mengingat semua itu mulai meneteskan air mata. Sekeras apa dia mencoba, tetap saja rasanya sakit. Mereka mengenal dengan waktu yang lama, tidak mudah bagi Vanya untuk melupakan sang suami. Hatinya pun retak karena penghianatan yang dilakukan suaminya. Semua harapan dan bayangan indah pun lenyap. Hingga dia mendongakkan kepala, menahan air matanya agar tidak kembali turun.
"Kamu harus kuat, Vanya. Kamu harus kuat," gumam Vanya, mencoba menegarkan diri. Dia tidak ingin ada yang melihat air matanya, membuatnya langsung menghapus kasar air mata yang menetes di pipi.
Vanya menutup koper dan menarik keluar. Dia harus segera meninggalkan rumah yang tidak lagi menjadi rumah baginya. Menurutnya, surga yang dulu selalu dia banggakan, kini sudah berubah menjadi neraka yang begitu kejam.
"Sebegitu tidak sabarnya ingin bercerai denganku, Vanya?"
Vanya menghentikan langkah dan menatap Austin. Rambut pria itu masih basah karena pergulatannya dengan Daniela beberapa jam yang lalu. Bahkan wanita itu masih tertidur pulas di kamar tamu, membuat Vanya kembali memanas. Dia memilih melangkahkan kaki dan mengabaikan Austin. Dia enggan berurusan dengan pria yang sudah menyakiti hatinya.
Namun, Austin yang tidak senang karena merasa tidak dipedulikan pun langsung meraih lengan Vanya. Dia menahan sang istri, menatap dengan pandangan tajam.
"Aku tidak suka diabaikan, Vanya," desis Austin.
"Aku juga tidak suka ada yang mencampuri urusanku, Austin," sahut Vanya dengan suara parau. Dia melepas tangan sang suami kasar dan melanjutkan ucapannya, "Aku juga tidak suka disentuh tangan kotor seperti milikmu."
Rahang Austin langsung mengeras, tidak terima dengan ucapan sang istri. Tangannya langsung menuju ke arah rahang Vanya dan mengapit kasar.
"Kamu menghinaku, Vanya?" tanya Austin tidak ramah sama sekali.
"Aku mengatakan yang sebenarnya, Austin. Kamu sudah berhubungan dengan jalang sialan itu dan aku tidak sudi disentuh orang kotor sepertimu," jawab Vanya dengan sisa tenaga yang ada.
"Kalau begitu, aku akan buat kamu kotor juga, Vanya." Austin langsung tersenyum sinis.
Pernah menjadi korban pemerkosaan membuat Amber Aileen menjadi begitu putus asa. Kehidupannya yang masih muda harus hancur karena dia yang menjadi bahan cemoohoan warga dan berakhir dengan dia yang diusir dari rumah. Sakit, frustasi, mendorong Amber untuk melakukan percobaan bunuh diri. Namun, beruntung karena masih ada seseorang yang menyelamatkan dan meyakinkan Amber untuk mendapatkan kehidupan yang baik. Gavin Austin, merupakan pria dingin dan tanpa belas kasih. Siapa saja yang berurusan dengannya pasti akan berakhir mengenaskan. Sayangnya, hal itu tidak berlaku saat dia bertemu dengan Amber. Pria itu seakan terpesona dengan wanita itu, membuatnya selalu bersikap manis dan lembut. Sayangnya, apa yang Gavin lakukan malah menyulut emosi sang mama dan Eveline, wanita yang sudah dijodohkan dengannya. Hingga suatu malam, Gavin dan Amber melakukan hal yang membuat hubungan keduanya terus berlanjut dan sulit dipisahkan. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Amber mendapatkan kebahagiaan seperti yang pernah dijaniikan Gavin dengannya? Selain itu, apa yang akan dilakukan Amber ketika dia yang hamil malah menerima kabar mengejutkan dari Gavin?
Dave Eshan Mahendra terpaksa harus menyerah atas pernikahannya bersama dengan Dara Caroline yang sudah berjalan enam tahun lamanya. Dia yang memendam cinta dengan Clara Caroline—sang putri tiri, ditambah Dara yang berselingkuh membuatnya benar-benar pasrah dan menerma takdir. Clara Caroline, merupakan gadis yang penuh dengan semangat dan ceria. Sikapnya yang baik dan ramah disukai banyak orang, termasuk sang papa tiri. Hingga dia yang terkejut mendengar kabar perpisahan kedua orang tuanya membuat Clara mendatangi kantor sang papa. Namun, siapa sangka jika di sana, dia juga mendapat pernyataan cinta dari sang papa yang membuatnya bimbang. Bahkan Clara membutuhkan waktu lama untuk membuat keputusan. Sampai dia menerima perasaan Dvae, membuat keduanya menajdi sepasang kekasih yang membawanya pada sebuah rahasia yang tidak pernah diketahuinya. Sebenarnya, rahasia apa yang tidak Clara ketahui? Lalu, apakah hubungan keduanya akan berjalan dengan lancar, mengingat Dave adalah mantan suami Dara? Apa yang akan Dara lakukan ketika mengetahui jika anak dan mantan suaminya menjalin hubungan?
Setelah Ibu yang mengasuhnya meninggal karena kanker payudara, Shahsya memilih berhenti sekolah dan bekerja di sebuah Cafe. Pergaulan bebas membawanya terjerumus pada seks bebas. Mudah nya mencari uang dari menjual tubuhnya telah membutakan Semua rasa. Yang ia lihat hanya uang, ia ingin menunjukkan oada dunia kalau ia bisa kaya seperti keluarga yang sudah mengadopsi nya. Sampai ia akhirnya ia bertemu dengan seorang Pria Buta yang tampan yang meminta nya menjadi istrinya.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..