/0/20304/coverbig.jpg?v=5ad8f134dadd809edf67a2893e24b4d1)
Yasmin gadis berusia 20 tahun terpaksa harus menikah dengan seorang duda kaya raya agar perusahaan orang tuanya tidak jatuh bangkrut, bahkan gadis itu harus menerima sebuah perjanjian kontrak. "Kamu pilih Vira atau Anggara? jika kamu pilih lelaki itu, itu artinya pernikahan kita hanya sampai disini." ujar Galih. "Bukankah dari awal perinkahan kita hanya sebuah kontrak? kamu bisa mengakhirinya sesuka hati, tapi kenapa sekarang kamu justru memberikanku pilihan? aku menyayangi Vira seperti anakku sendiri, tapi Anggara... " Yasmin tidak sanggup lagi untuk lanjukan perkataannya karena menangis. Galih memalingkan wajahnya, kedua tangannya terkepal saat melihat istrinya lebih memilih pria itu ketimbang putrinya. Itu artinya sudah tidak ada lagi harapan bagi rumah tangganya dengan Yasmin. "Mulai sekarang jangan pernah temui Vira lagi, dan aku tidak akan pernah mengizinkan kamu menemuinya untuk selamanya. Karena kamu bukan siapa-siapanya," kata Galih dengan tegas. Yasmin segera menggelengkan kepala dengan linanganang air mata, ia meraih lengan Galih dan berkata. "Tidak, dia anakku, aku adalah ibunya hiks aku-" "Kamu bukan ibunya, skarang juga aku talak kamu Yamsmin." Deg.
"Mami mohon, untuk kali ini kamu harus menerima lamaran putra teman papi! Hanya ini satu-satunya cara agar perusahaan papi tidak jatuh bangkrut, keputusanmu menentukan nasib keluarga kita. Jika kamu masih sayang dengan keluargamu, kamu tidak akan membiarkan keluarga ini menjadi gelandangan." Ucap Hesti.
Perkataan Hesti selalu berputar di kepala Yasmin, sepanjang malam gadis itu merenung di dalam kamar memikirkan nasib keluarganya yang berada di ujung jurang.
Seluruh tubuhnya ia sembunyikan di balik selimut tebal berwarna merah dengan motif bunga mawar, kamar itu hanya disinari cahaya rembulan yang masuk ke dalam kamar melalui etalase kaca balkon dengan gordeng yang tidak ditutup.
Sudah 6 jam Yasmin mengubur dirinya dengan selimut, tidak ada suara apapun kecuali dentingan suara jam yang terus berputar tanpa henti seperti detak jantung gadis itu. Matanya memang terpejam, namun hati dan pikirannya sedang bergejolak memikirkan masalah dan masa depannya.
Di usianya yang baru memasuki 20 tahun tepat pada tanggal 27 Mei minggu lalu, kini harus menerima lamaran seorang duda yang memiliki satu anak.
Di sia mudanya saat ini tentunya ia memiliki masa depan dan harapan besar seperti gadis seusianya, namun semua itu direnggut dengan perjodohan yang tidak diinginkannya.
Setelah menikah nanti ia tidak akan bebas seperti sebelumnya, ia harus mengurus suami, mengurus anak, mengurus rumah dan hal yang berkaitan dengan rumah tangga itu belum ada dalam rencana dan hatinya.
"Ya Allah, akankah aku bisa menjadi ibu dan istri yang baik untuk mereka? bukankah tidak baik jika memaksakan sebuah pernikahan tanpa cinta? akankah cinta yang tulus akan tumbuh jika kami sudah menikah nanti? apa aku juga masih bisa mewujudkan cita-citaku? kenapa juga harus duda, yang perjaka dan masih banyak."
Ribuan pertanyaan itu datang saat ibunya mengatakan lamarannya harus diterimanya, berat hati dan pikiran sampai membuat gadis itu tidak ingin membuka matanya dan berharap jika semua itu mimpi buruknya malam ini.
Tok tok tok.
"Yasmin ayo bersiap dan turun, mereka sebentar lagi sampai. Kami tunggu lima menit, jangan membuat papimu malu." Teriak Hesti dari depan pintu kamar.
Yasmin sengaja mengunci pintunya karena tidak ingin diganggu, ia butuh istirahat dan pikiran yang tenang sebelum mengambil keputusan menyangkut masa depannya.
Di lantai satu semua orang sedang sibuk menyiapkan jamuan makan malam untuk menyambut tamu agung, Hesti dan Reno suaminya sudah menyusun semuanya agar tidak ada yang terlewatkan malam ini.
Mulai dari menu makanan yang lengkap dan mewah dihidangkan di meja makan, layaknya restoran bintang lima sengaja mereka buat supaya memberikan kesan yang baik untuk keluarga yang akan menjadi besannya.
"Semoga mereka senang dengan penyambutan kita," ujar Reno membuang nafas pelan setelah semuanya siap.
Hesti memeluk suaminya dari samping dan berkata. "Pasti mereka akan senang, apalagi jika Yasmin menerima lamarannya. Kamu tenang saja mas," katanya.
Reno mengangguk pelan dengan senyuman tipis di wajahnya, sebetulnya ia juga tidak ingin memaksakan putrinya untuk menikah di usianya yang masih muda. Ia juga tahu jika kehidupan rumah tangga tidak mudah, harus siap dalam segala hal baik itu fisik maupun mental.
Namun Reno tidak ada pilihan lain selain mengorbankan putrinya untuk menikah dengan pria duda yang belum dikenalnya, ia hanya berharap kehidupan rumah tangga putrinya nanti akan baik dan bahagia walau awalnya karena terpaksa.
Mata Reno berbinar melihat putrinya yang berjalan menunduk menuruni anak tangga dengan gaun berwarna merah jambu dan indah melekat dalam tubuh Yasmin, riasan dan rambutnya digerai dengan natural tanpa tambahan apapun memperlihatkan kecantikan alami dengan wajah imut.
Hesti melepaskan pelukannya menyadari tatapan suaminya yang terlihat senang, ia pun mengikuti arah pandang suaminya dan terkejut menutup mulutnya yang terbuka dengan satu tangan.
"Wah bidadari sudah turun ternyata, anak mami dan papi cantik banget." Ujar Hesti kagum berjalan cepat menghampiri putrinya.
Yasmin mengingat senyuman paksa di sudut kedua bibirnya, sebetulnya ia merasa tidak nyaman dengan pakaian yang memperlihatkan pundak mulusnya yang terasa dingin menusuk tulangnya.
Jantungnya berdegup kencang saat melihat Reno pergi ke ruang tamu, yang artinya calon suami dan keluarganya sudah datang.
Hesti mengapit lengannya berjalan pelan menyusul Reno untuk menyambut mereka, setiap langkahnya terasa berat dan gelisah mulai gugup dengan keringat di keningnya mulai muncul.
Deg.
Bimo Pramono, pengusaha terkaya di Indonesia yang akan menjadi mertuanya. Mereka sudah duduk berdampingan dengan sang istri Winda Atmaja dan putranya Galih Pramono tengah memangku balita kecil yang tak lain adalah anaknya, Winda tampak kagum melihat penampilannya dan tersenyum ramah menghampirinya.
Sedangkan pria tampan itu acuh dan asik mengajak putrinya berbicara dengan santai, wajah dan paras Galih memang gagah tidak bisa ditolak oleh perempuan manapun.
Diam-diam Yasmin memperhatikan calon suaminya, ia memicingkan mata dan berkata. "Dilihat dari mukanya tidak terlalu tua, sepertinya duda memang lebih menggoda." Gumam Yasmin dalam hati.
Pria itu melirik Yasmin sekilas memperhatikan wujudnya dari atas kepala sampai ujung kaki membuat gadis itu risih, setelah itu ia bersuara dengan tegas membuat mereka terdiam untuk mendengarkannya sejenak.
"Jujur saja saya tidak tertarik dengan hal seperti ini, apalagi harus menikahi anak kecil sepertinya. Maaf saya tidak bisa," ucap Galih melengos membawa putrinya pergi.
Mereka begitu tercengan mendengar penolakan pria itu, terdengar geraman dan emosi dari Pramono yang memarahi putrnya, ditambah Winda istrinya yang terus memanggilnya tetapi tidak membuat pria itu menghentikan langkahnya.
Justru hati Yasmin sedikit lega mendengarnya, namun sebagian hatinya sedikit tersentuh dengan penolakan pria itu yang mengatainya anak kecil, untuk pertama kalinya ia ditolak seorang laki-laki yang seharusnya tidak pernah ada kata penolakan dalam kamus hidupnya.
"Baru kali ini gue ditolak, sama dudu lagi. Sungguh memalukan," kesalnya dalam hati.
Padahal begitu banyak pria yang menginginkan gadis itu menjadi pacarnya, bahkan beberapa pria terang-terangan ingin melamar dan menikahinya.
Sikutan di lengannya menyadarkan lamunannya, ia melirik maminya yang berbisik. "Cepat kejar dan bujuk dia, kalau tidak bagaimana dengan nasib kita. Pikirkan itu baik-baik," perintah Hesty membuat gadis itu kesal.
"Dia aja sudah nolak, kenapa aku harus mengemis dan membujuknya. Ck, seperti tidak ada pria lagi didunia ini." Kesalnya dalam hati.
Arkana menikahi Yasmin atas dasar perjanjian untuk mempertahankan posisinya sebagai sebagai tuan muda. Arkana memang tidak memiliki perasaan apapun terhadap Yasmin yang selalu membuat harinya dipenuhi masalah karena ulahnya yang kekanak-kanakan, ia pun tidak segan membawa kekasihnya yang telah lama ia sembunyikan selama ini. Bahkan Arkana lebih memilih kekasihnya karena rasa cintanya yang teramat besar, dan ia memutuskan pernikahan dengan Yasmin yang sudah terjalin selama delapan bulan. Namun, Arkana lupa jika sentuhannya dengan Yasmin selama ini telah membuat hidupnya buta dengan segala hal sehingga semuanya tidak berjalan semudah itu. Yasmin yang selalu ia anggap polos itu, ternyata menyimpan sebuah rahasia besar darinya. "Kenapa tidak bilang jika kamu hamil?" "Memangnya kenapa? jika aku katakan lebih awal, Tuan tidak jadi menceraikan aku?" "Ya, karena dia darah dagingku. Mana mungkin aku membiarkannya begitu saja, jadi ayo kita rujuk lagi."
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Ava menarik nafas panjang sebelum melepas penutup terakhir tubuhnya. Dan kali ini, yang hadir hanyalah ketelanjangan yang membebaskan, ketelanjangan yang membebaskannya dari pakaian kepalsuan yang menutupinya selama ini. Ava memejamkan mata, menikmati udara sore dan dingin air yang mengalir membasahi tubuhnya. Sore itu ia merasa menyatu dengan alam.
Warning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan design consultant. Sebagai persiapan masa pensiun, saya membangun sebuah bangunan kos yang juga sekaligus rumah saya di sebuah lokasi yang sangat bagus. Berisi 30 kamar yang dikhususkan untuk wanita kini semua kamar tersebut sudah penuh oleh penyewa. Saya berhubungan baik dengan semua gadis-gadis penghuni kos, bahkan sangat baik sehingga saya seringkali dengan ikhlas membantu masalah terbesar mereka. Seperti kata petuah jika kau memberi dengan ikhlas maka niscaya kau akan menerima balasannya 10 kali lipat bahkan berlipat-lipat. Mungkin itu yang saya rasakan sejak mereka semua mulai memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. Termasuk kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri, yaitu kebutuhan di atas ranjang. Ini perjalanan saya, Aldi Reynaldi.
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. "Berhentilah menggangguku!" kata mantan pacarnya. "Hatiku hanya milik Jenni." "Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?" kata seorang tokoh besar misterius.