/0/20183/coverbig.jpg?v=e68f92e0bd9403ae9542515c81ab2ee3)
Di altar, ketika tirai penutup diangkat, Abimana melihat Maheswari berdiri di depan altar dengan mata yang membuatnya terhenyak. Mata yang sama dengan mata ibunya, mata yang telah membayangi setiap malamnya. "Apakah kamu tahu siapa aku?" tanya Abimana, suaranya bergetar Maheswari menatapnya dengan bingung. "Aku hanya tahu kita dijodohkan dan kamu adalah asisten dosen di kampusku. Kenapa?" Abimana tidak bisa menjelaskan perasaannya yang campur aduk. Saat malam pernikahan mereka dihadapkan pada rahasia yang lebih dalam-bahwa Maheswari adalah penerima donor mata dari ibunya-Abimana terjebak dalam konflik batin yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Pagi hari dimulai dengan lembutnya cahaya matahari yang perlahan menyelinap melalui celah-celah tirai jendela, membangunkan dunia yang masih terlelap. Suasana terasa segar dan damai, dengan udara pagi yang dingin dan bersih.
Burung-burung mulai berkicau ceria, menciptakan simfoni alam yang menenangkan. Aroma kopi yang baru diseduh menguar dari dapur, menyebar ke seluruh rumah dan menambah kehangatan suasana.
Daun-daun di pohon-pohon yang basah oleh embun berkilau dalam cahaya matahari pagi, sementara jalan-jalan kota masih sepi, menunggu untuk mulai hidup dengan aktivitas sehari-hari. Setiap elemen pagi hari bergabung dalam harmoni yang membuat setiap awal hari terasa penuh potensi dan harapan.
Tak pernah terbayangkan oleh sosok wanita berambut panjang itu, kini dirinya sedang sibuk membersihkan noda kopi pada kemeja miliknya.
"Maaf Nona, saya tidak sengaja," ujar sosok pria dengan cup kopi yang sudah kosong karena tumpah dan membasahi kemeja wanita di hadapannya.
Tak terbayangkan seberapa jengkel wanita tersebut, dari raut wajahnya saja sudah tak enak dipandang karena merenggut.
"Lalu, solusi apa yang bisa anda berikan pada saya?" Tanyanya dengan kesal dan sinis.
"Ini kartu nama saya, anda bisa menghubungi saya dan akan saya berikan uang ganti rugi untuk pakaian anda.
Wanita itu langsung menepis kasar kartu nama yang diberikan padanya, seakan tidak terima dengan tindakan pria yang berada di hadapannya.
"Anda pikir semua akan langsung terselesaikan dengan uang? Saya juga punya uang!"
Setelahnya, ia pergi meninggalkan Selasar cafe tersebut. Membuat pandangan sang pria menatapnya dengan kesal.
Itulah Maheswari, terkenal dengan kerapian dalam berbusana dan selalu tepat waktu. Harusnya ia bisa sampai di kampus setengah jam lalu tetapi, ia terlambat karena harus berdebat dengan pria tidak tahu diri.
Keringatnya sudah membasahi kerah baju dan kening. Ia berlari sekuat tenaga agar tidak terlambat meghadiri kelas di semester baru.
Diketuknya pintu kelas yang sudah tertutup rapat, rasanya sangat gemetar sebab panik.
Maheswari tidak bisa mengontrol raut wajahnya, peluh sudah membasahi dahi serta tengkuknya karena berlari dan panik.
Tok tok tok
"Selamat pagi, mohon maaf saya terlambat Pak."
Bukan kalimat sindiran atau usiran yang di dapatkan, justru Maheswari disambut dengan gelak tawa.
Seolah kesadarannya kembali dengan penuh, wanita itu langsung berwajah masam sebab sang dosen belum tiba di kelas.
"Tumben banget telat, ada apa di jalan?" Tanya Dian, sahabatnya.
"Ada kucing garong."
Sungguh sial, Maheswari akan menandakan hari ini dengan stabilo merah sebagai hari sialnya.
....
Di lain tempat, terdapat sosok pria yang sedang menelpon seseorang dan marah-marah. Raut wajahnya sudah menggambarkan betapa risih dan tidak suka akan sesuatu.
"Sudah saya bilang, bidang ini bukan passion saya."
"Saya harap kamu bisa mengatakannya langsung pada Presdir. Saya hanya akan datang di pertemuan ini saja!"
Setelah panggilan itu selesai, handphonenya kembali berdering menampilkan nama "Mr. Rendy"
Lantas pria itu kembali menghembuskan napasnya dengan kesal.
"Selamat pagi Pak, ada keperluan apa menghubungi saya?" Tanyanya dengan sopan.
Pria bernama Rendy itu menjawab, "saya mau mengucapkan terima kasih karena Pak Abimana mau menjadi asisten dosen terkhususnya, di mata kuliah yang saya ampu."
"Tidak masalah Pak, saya tidak keberatan karena hanya diperlukan untuk satu pertemuan ini saja."
"Tidak Pak, anda akan menjadi asisten dosen saya selama satu tahun. Kontraknya bahkan sudah anda tanda tangani," ujar Pak Rendy.
Sungguh kacau, Abimana berhasil dijebak oleh ayahnya. Ia harus segera protes setelah pertemuan pertama ini usai.
"Baiklah Pak, akan saya bicarakan kembali nanti. Saya sudah terlambat masuk selama 15 menit."
Telepon disudahi dan Abimana kangsung bergegas mencari kelas 'Management'
Mencoba untuk menetralkan detak jantungnya, Pria itu mengetuk pintu dengan pelan dan penuh keyakinan. Semoga saja hari pertama ini bisa mengubah pikirannya.
"Selamat Pagi semuanya. Apakah benar ini ruang kelas prodi management?" Tanyanya kepada seluruh mahasiswa di penjuru kelas.
"Selamat pagi Pak, betul ini ruang prodi management."
Abimana berjalan dengan penuh rasa percaya diri walaupun dirinya merasa gugup karena ditatap oleh banyak mahasiswa di kelas tersebut.
"Oke, sebelum memulai perkuliahan hari ini. Saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu, saya Abimana Raharja selaku asisten dosen Mr. Rendy."
Pandangan Abimana mengedar ke seluruh penjuru kelas namun, dirinya terfokus pada kehadiran seorang wanita yang tampak tidak asing di matanya.
Bisa Abimana lihat dengan jelas, wanita itu juga sama terkejut saat melihat ke arahnya.
"Pak, ngajar kami sampai kapan? Mr. Rendy sering ada urusan ke luar kota jadi biasanya kita belajar jarak jauh dan menggunakan LMS saja," tanya salah satu Mahasiswa yang duduk paling depan.
"Nama kamu siapa?" Tanya Abimana padanya.
"Saya Chandra, ketua kelas prodi management B angkatan 2021."
"Salam kenal Chandra, saya akan bergantian mengajar dengan Mr. Rendy tetapi saya memiliki kontrak selama satu tahun di sini."
Abimana mengangguk singkat kepada Chandra, lalu pandangannya kembali terfokus pada wanita tadi. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, ia mengenal sosok itu dari suatu tempat yang ia sambangi pagi hari.
Tatapannya kembali bertemu dengan wanita tersebut, kali ini sedikit lebih intens. Wanita itu menundukkan kepala, terlihat canggung.
"Baiklah, untuk kelas hari ini, kita akan memulai dengan materi yang telah disiapkan oleh Mr. Rendy. Saya harap semuanya bisa bekerja sama dengan baik selama saya di sini," lanjut Abimana, berusaha mengalihkan pikirannya dari perasaan tak menentu yang melingkupinya.
Setelah memberikan penjelasan singkat mengenai tugas dan jadwal kelas ke depan, Abimana membagikan materi melalui LMS dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Namun, pikirannya masih berusaha mencari tahu siapa wanita yang kini duduk di barisan tengah itu. Wanita yang berdebat dengannya di pagi hari.
Saat kelas berakhir, Maheswari tidak segera beranjak dari tempat duduknya. Pandangannya lurus ke depan, seolah ingin menghindari tatapan Abimana yang sejak awal sudah membuatnya gelisah.
Hatinya masih terasa kesal atas insiden di pagi hari, tetapi melihat Abimana sekarang sebagai asisten dosennya menambah lapisan ketegangan yang berbeda.
Di sisi lain, Abimana dengan cepat mengemas barang-barangnya. Sebelum benar-benar meninggalkan kelas, ia melirik ke arah Maheswari yang masih sibuk dengan laptopnya.
"Maheswari," panggilnya dengan tenang, tapi cukup keras untuk membuat wanita itu menoleh.
Maheswari mendongak, wajahnya masih menyiratkan keengganan. "Ya, Pak?" suaranya dingin, lebih formal daripada saat mereka berdebat di Selasar cafe.
'Dari mana dia tahu namaku?' Batin Maheswari.
'Apa jangan-jangan karena mulut toa milik Dian?'
"Bisakah kita bicara sebentar di luar?" Abimana mencoba mengatur nadanya agar tidak terdengar seperti perintah, tetapi tetap tegas.
Setelah beberapa detik ragu, Maheswari akhirnya berdiri, mengikuti Abimana keluar kelas. Ketika mereka sampai di koridor yang cukup sepi, Maheswari memutuskan untuk lebih dulu berbicara.
"Pagi tadi..."
Dalam ketegangan yang membara antara cinta dan balas dendam, 'Tricky My Husband' mempersembahkan kisah epik Kirana, seorang wanita hamil yang terjebak dalam labirin percintaan yang rumit. Di tengah kemegahan bisnis keluarga Juna, Kirana merencanakan serangkaian serangan yang dapat merusak reputasi keluarga Dharmawangsa, sambil menyembunyikan rahasia identitasnya. "Sudah cukup!" desis Kirana, matanya menyala dalam kebencian yang terpendam. Namun, ketika perjuangan balas dendam mencapai puncaknya, Kirana mendapati hatinya terbelah di antara cinta yang tumbuh di dalam dirinya dan hasrat membara untuk membalas dendam. "Kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan," bisik suara lembut di kegelapan. Dalam pertarungan antara kebencian dan keinginan, siapakah yang akan menang? Dan pada akhirnya, siapa yang akan menyerah di dalam permainan cinta yang berbahaya ini? Saksikanlah ketegangan memuncak dan rahasia terkuak dalam "Tricky My Husband"
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.
Ethan Eduardo seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya. Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal milik keluarganya. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Ruby Seraphina Vogue mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Ethan. Sementara orangtua Ruby telah menjodohkannya dengan laki-laki lain. Akankah Ethan Eduardo bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan sepupunya sendiri yang bernama Ruby?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.