/0/18269/coverbig.jpg?v=20240505212646)
[Terinspirasi Dari Kisah Nyata] -Ketika cinta harus dibagi, pasti akan ada hati yang tersakiti- Kalian tahu? Aku tidak ingin menjadi orang ketiga dalam pernikahan sahabatku. Namun, semuanya berubah saat ternyata aku hamil. Ya, aku hamil. Orangtuaku meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah dilakukan lelaki itu terhadapku. Hingga pada akhirnya kami pun menikah dan mengharuskan aku dan sahabatku untuk berbagi. Mungkin, aku terlihat seperti tokoh antagonis disini. Tapi percayalah, aku yang paling tersakiti disini. Maka dari itu, bacalah sebelum menilai. ***** Kepoin instagram author juga : @iney_calysta
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina mataku.
Ku amati sekitar. Tempat ini terlihat tidak asing bagiku. Ini seperti sebuah kamar. Ya. Ini memang kamar. Tapi tunggu, ini bukan kamarku. Lantas kamar siapa ini?
Aku kembali mengamati sekitar. Ada sesuatu yang janggal disini, dan sialnya aku baru menyadari hal itu. Ini bukan kamar seseorang, tapi ini kamar hotel.
Kenapa aku bisa berada disini? Seingatku, aku baru saja selesai bekerja di kafe dan sedang menuju halte untuk menunggu bus. Namun tiba-tiba ada seseorang yang membekap mulut serta hidungku dari belakang. Setelah itu gelap, aku tidak ingat apa-apa lagi.
Aku menunduk. Betapa terkejutnya diriku saat menyadari bahwa aku hanya mengenakan bra dan celana dalam saja.
Ya Tuhan, ada apa ini? Siapa yang melakukan ini padaku?
Belum sempat pertanyaan-pertanyaan di pikiranku terjawab, aku dikejutkan oleh suara pintu kamar hotel yang dibuka. Aku menoleh dan mendapati seorang lelaki masuk ke dalam kamar yang saat ini ku tempati. Dia lantas mengunci pintu kamar hotel.
"Sudah sadar rupanya." ucap lelaki itu berbalik menatapku. Saat itu, barulah aku sadar, ternyata lelaki itu adalah Adrian. Anak dari pemilik kafe tempatku bekerja, dia juga merupakan teman dekatku.
Aku meneguk ludah susah payah saat dia berjalan menghampiriku di ranjang. Tanpa pikir panjang, aku segera menarik selimut untuk menutupi tubuhku yang hanya mengenakan pakaian dalam saja.
"Bagaimana? Apa aku cukup membuatmu terkejut?" tanyanya beringsut menaiki ranjang. Aku sontak menjauh darinya.
"Apa yang kau inginkan Adrian?" tanyaku was-was.
Ku lihat, Adrian tersenyum padaku. Sebuah senyuman yang mampu membuatku ketakutan.
"Yang ku inginkan? Tentu saja dirimu. Tubuhmu. Malam ini aku ingin menikmati dirimu. Menikmati setiap jengkal tubuhmu." jawabnya menatapku dengan tatapan tajam.
"Kau pasti bercanda kan? Tidak mungkin Adrian yang ku kenal seperti ini." balasku menggeleng-gelengkan kepala masih tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.
Selama ini Adrian memang selalu bersikap baik padaku. Dia tidak pernah berbuat macam-macam padaku. Kami bahkan berteman dekat. Tak jarang dia juga membantuku saat aku sedang susah.
Tapi, mengapa sekarang dia berubah? Apa yang membuatnya melakukan ini semua padaku?
Adrian terkekeh pelan mendengar ucapanku.
"Kenapa tidak mungkin?"
Dia membelai pipiku. Namun langsung ku tepis dengan kasar.
Adrian sama sekali tidak tersinggung, malahan dia semakin senang dengan penolakan yang ku lakukan.
"Aku bisa melakukan apapun. Aku bisa mendapatkan apapun." katanya penuh penekanan di telingaku.
"Termasuk dirimu. Walau harus dengan cara kotor seperti ini." lanjutnya.
"Adrian ku mohon." pintaku memelas. Berharap Adrian tidak melakukan hal ini padaku.
Adrian mengernyitkan dahinya, lantas tersenyum miring menatapku.
"Tanpa kau memohon aku akan melakukannya sayang, tenanglah." jawabnya menggodaku.
Aku yang melihat hal itu, bukannya tergoda, tapi malah semakin jijik dengannya.
"Ku mohon jangan sentuh aku, Adrian" aku kembali memohon.
Namun sepertinya usahaku sia-sia melihat Adrian malah semakin mendekatiku.
"Ayolah, jangan takut Tariku sayang. Aku mencintaimu."
Aku semakin ketakutan mendengar ucapannya. Ku rasa dia sudah mulai gila sekarang. Dia bahkan memanggilku dengan sebutan sayang.
"Aku membencimu, Adrian." balasku penuh penekanan. Berharap Adrian sakit hati mendengarnya dan menyuruhku keluar karena sudah menolaknya mentah-mentah.
"Aku tidak peduli, hahaha." Dia tertawa keras sekali. Membuatku semakin merinding.
"Ayolah Tari, mari kita lakukan ini dengan penuh cinta." Adrian semakin mendekat. Aku memundurkan tubuhku hingga posisiku berada di tepi ranjang dan hampir terjatuh.
"Aku tidak mencintaimu." ucapku lantang.
"Tapi aku mencintaimu. Tidak ada seorangpun yang boleh menolakku!" ucap Adrian sembari mencengkeram daguku.
Dia terlihat begitu marah saat aku mengatakan bahwa aku tidak mencintainya. Terlihat dari kilatan matanya dan juga dadanya yang naik turun menahan emosi.
"Rian..." lirihku.
Adrian mengendurkan cengkeramannya pada daguku. Aku tahu dia selalu lemah jika ku panggil dengan nama Rian. Nama itu sudah menjadi panggilan khususku padanya.
"Aku hanya ingin melakukannya kalau kita sudah menikah." kataku tegas, berharap dia akan menghentikan tindakannya.
"Jadi kapan kita akan menikah?" tanyanya berbinar-binar.
"Aku tidak mau menikah denganmu!" balasku berusaha berkata lembut, agar dia melunak.
Adrian kembali menggeram marah. Dengan kasar, dia menyambar selimut yang ku gunakan untuk menutupi tubuhku hingga terjatuh di lantai.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan menghamilimu. Dan kita akan menikah dengan cara itu!" tukasnya cepat.
"Jangan gila, Adrian. Kau sudah punya istri!" kataku berusaha mengingatkan dirinya.
Adrian berdecak kesal.
"Aku tidak peduli tentangnya. Aku menikahinya karena kemauanmu." Adrian mengarahkan jari telunjuknya tepat di depan wajahku.
"Aku sama sekali tidak mencintainya. Aku marah karena kau berani menolak cintaku waktu itu, aku ingin membuatmu cemburu saat aku menikah dengan wanita itu." lanjutnya lagi.
"Tapi sepertinya kau memang tidak pernah cemburu padaku, malah kelihatannya kau begitu bahagia dengan pernikahanku. Sia-sia saja aku menikahi perempuan itu."
Adrian mendengus, lantas membuang muka.
"Tapi tidak apa. Sebagi gantinya, aku akan menikmatimu malam ini. Aku akan menjadikanmu menjadi milikku seutuhnya. Kau tidak akan bisa menolakku lagi kali ini!"
Adrian menarik paksa tubuhku mendekat padanya. Sekuat tenaga aku melawan, tapi sia-sia belaka karena tenaganya tidak sebanding dengan tenagaku.
"Ku mohon, Rian. Sadarlah." lirihku pelan.
"Jangan lakukan ini." lanjutku menatapnya dengan tatapan memohon.
"Lepaskan aku." Lagi-lagi aku memohon, entah sudah yang keberapa kalinya.
"Baiklah. Aku akan melepaskanmu, jika kau berjanji akan menikah denganku." ucap Adrian memberi syarat.
Aku langsung menggeleng kuat. Aku tidak mau menikah dengannya. Selain karena aku tidak mencintainya, juga karena dia sudah memiliki istri. Aku tidak mau dicap sebagai perusak rumah tangga orang, apalagi istri Adrian adalah sahabatku sendiri.
"Baiklah, kita akan melakukannya dengan caraku. Kita akan menikah kalau kau sudah mengandung anakku. Kau sendiri yang nantinya akan memohon-mohon padaku untuk menikahimu." katanya final, sama sekali tidak terbantahkan.
Adrian mengunci kedua tanganku dengan satu tangannya. Sementara tangan yang lain berada di tengkukku. Dia menarik tengkukku mendekat ke arahnya.
Aku menggigit bibir bawahku saat wajahku semakin mendekat ke arahnya.
Ku lihat, Adrian tersenyum penuh kemenangan melihat diriku yang tidak bisa berkutik sama sekali.
Ya Tuhan, apa yang harus ku lakukan sekarang?
************
Bersambung......
Halo halo hai.
Terimakasih sudah membaca cerita ketigaku di Bakisah ini.
Semoga kalian suka yaa....
Jangan lupa add ke rak baca kalian yaa, juga reviewnya untuk cerita ini.
Mampir juga ke karyaku yang lain :
1. (Un) Perfect Wedding
2. Antara Dua Pilihan
Follow Instagram author juga : @iney_calysta untuk mengetahui update terbaru cerita ini.
Sampai bertemu di bab selanjutnya.
Sandra adalah seorang siswi SMA yang kerap menulis sebuah novel dewasa tanpa diketahui oleh orangtuanya. Suatu hari, Arif, seorang pria tampan dan misterius, pindah ke sebelah rumahnya. Sandra merasa bahwa dia adalah karakter yang sempurna untuk inspirasi novelnya. Ketika mereka mulai dekat, Sandra akhirnya mengetahui bahwa Arif adalah guru baru di SMA-nya. Sandra mencoba menjaga jarak, tapi ia tidak bisa menahan diri untuk tidak terlibat dalam permainan berbahaya dengan Arif. Semakin lama, ia semakin terpesona dengan ketegangan seksual yang tersembunyi di balik kepribadian gurunya yang tertutup. Apa yang dimulai sebagai inspirasi untuk novel menjadi kenyataan yang semakin menggoda dan menghancurkan. Gede banget tititnya. Pasti kalo nusuk anuku enak banget. Ahh jadi pengen disodok. Sodok aku mas, sodok aku' batin Sandra bergelut dengan fantasi liarnya.
"Jodoh itu rahasia Allah. Allah pertemukan kita pada orang yang salah pada awalnya dan mempertemukan kita dengan jodoh yang sesuai pada akhirnya. Itulah tanda Allah sayang pada hamba-Nya." Ini kisah tentang Sabrina. Seorang gadis yang selalu menyelipkan nama seseorang dalam doanya. Berharap bahwa nama itulah yang akan menjadi imamnya kelak. Namun takdir berkata lain saat sang ayah memintanya untuk menikah dengan seorang lelaki bernama Agam. Ya. Sabrina dan Agam. Dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal. Namun dipaksa saling mencintai karena sebuah ikatan yang bernama pernikahan. Pada akhirnya, bisakah Sabrina melupakan masa lalunya dan mulai mencintai Agam? ***** Kepoin instagram author juga : @iney_calysta
Tiga tahun yang lalu, Erina melahirkan bayi kembar tiga. Namun hanya satu yang selamat - itulah yang diberitahukan kepadanya. Untuk mewarisi harta warisan ibunya, Erina terpaksa menikah dengan seorang programmer komputer yang miskin namun tampan. Setelah menikah dengan pria misterius ini, ia mulai curiga .... Selama tiga tahun tersebut, dia tidak pernah berhubungan seks dengan pria lain, tetapi dia hamil.... Dia juga menemukan bahwa dia memiliki anak lain yang masih hidup .... Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa suaminya yang "miskin" terlihat seperti konglomerat yang dia lihat di TV?
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……