/0/16857/coverbig.jpg?v=826938fa2d6147a359ff89b8580da6c0)
Humaira gadis cantik yang menggunakan Cadar'nya,ia di jodohkan oleh kedua orang tua nya Namun perjodohan itu di tolak oleh pria yang di jodohkan oleh kedua orang tua nya karena dia lebih memilih untuk bersama mantan kekasih nya,Di waktu yang bersamaan Humaira dilamar oleh seorang pria yang terkenal Arogan,dia Adalah CEO di tempat dulu Humaira bekerja, bagaimana kelanjutan ceritanya baca episode selanjutnya.
Happy reading
"Umii Rara harus kebandara,umi tidak perlu buatkan Sarapan untuk Rara,nanti aku biasa makan di Banda atau setelah sampai " ucap Rara seraya memasukan beberapa barang kedalam tas nya
"Iya ya,tapi bawa ini umi sudah siapkan untuk mu makan setelah sampai bandara ya nak
"
*****
Bandara internasional Dubai(DXB) berada sekitar 1,196km dari pusat kota.Rata rata bandara internasional Dubai memiliki tiga penerbangan yang berangkat setiap bandara yang tergolong ramai, karena Dubai merupakan sebuah negara yang saat ini menjadi Peradaban baru, tidak hanya dunia bisnis ,namun saat ini Dubai juga telah menjadi salah satu destinasi wisata internasional,Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara lain yang berdatangan ke negara Ini.
Dan kali ini merupakan penerbangan terakhir,yang Zahra naiki yang untuk mengantar kan nya ke negara Itu.
Amelia Humaira Azahra (26 tahun) orang biasanya memanggil nya dengan sebutan an Rara atau Humaira ,Ini merupakan tahun ke tiga Rara menuntut ilmu di negeri Uni Emirate Menjalani sisa sisa semester akhir di negeri gudang Emas tersebut terasa begitu menyenangkan bagi Rara
Dubai menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, karena merupakan wilayah yang unggul dalam hal budaya pariwisata dan juga ekonomi.
United Arab Emirates University(UAEU) merupakan tempat dimana Rara mengejar gelar master nya dalam dunia bisnis,Hijab yang Rara kenakan tidak pernah membatasi aktifitas nya.bahkan Rara sangat bangga mengenakan nya, Terlebih orang tua Rara yang selalu mendukung aktifitas nya yang sangat positif.
Menggunakan gamis Berwarna maroon lengkap dengan hijab dan juga cadar dengan warna yang senada membuat Rara terasa nyaman untuk melangkah, meskipun tak jarang pandangan orang terhadap Rara begitu menyakitkan , Terkadang mereka mengatakan dengan kalimat kalimat rasis.
Berjalan dengan cepat menyusuri lorong-lorong airport, untuk menuju pintu keluar.karena hari semakin larut Rara memutuskan langsung ke apartemennya .
Beruntung Rara di negara ini, mendapatkan sebuah apartemen dari fasilitas beasiswa Yang dia dapatkan , Sehingga dia tidak perlu merogoh kocek dalam sekedar biaya tempat tinggal nya.
Bukan apartemen mewah dan tidak begitu besar,Namun itu sajah Rara sudah sangat bersyukur mendapatkan nya.
"Brug!
Seorang gadis kecil berusia kurang lebih 5 tahun yang sedang bermain dan berlarian tidak sengaja menabrak Rara yang juga sedang berjalan.
"Maaf ka"ucap gadis kecil itu dengan wajah memerah karena merasa takut.
Rara Pun tersenyum melihat raut wajah takut gadis itu, ternyata gadis kecil itu juga berasal dari Indonesia, Rara langsung tahu dari kata'maaf' yang dia ucapkan.
"Haii,kamu dari Indonesia?"ucap Rara sambil tersenyum
Dan gadis itu mengangguk kan kepala, seraya memegang lutut nya yang terasa sakit.
"Apa kakimu sakit? Boleh aku melihat nya?"ucap Rara dengan lembut.
Dan gadis kecil itu menganggukkan kepala lagi sambil menunjuk kan lututnya yang sedikit berdarah.
Rara Pun langsung mengambil kan plester yang selalu ada di dalam tasnya"Kaka akan mengobatinya"ucap Rara dengan lembut menempel kan plester pada gadis kecil itu.
"Terimakasih"jawab gadis kecil itu
"Sama sama sayang,lain kali hati hati ya kalo mainan"pinta Rara pada gadis kecil itu dan segera di jawab dengan anggukan kepala oleh gadis kecil tersebut.
"Isabell!"sebuah panggilan dengan suara kencang terdengar di sepasang telinga Rara, panggilan itu mengarah pada kedua Rara dan gadis kecil itu ada di depannya.
Dua orang wanita muda , mengenakan seragam yang sama, menghampiri Rara dan gadis kecil itu, seperti dua baby sitter yang tengah mencari anak majikan nya.
"Maaf nona,apakah dia membuat ulah?" Ucap salah satu dari dua pengasuh itu kepada Rara yang masih jongkok mensejajarkan tubuhnya dengan isabell yang sedang duduk di lantai.
Pengasuh lain nya membantu isabell berdiri dan memegang tangan gadis kecil itu, Seorang gadis kecil yang baru Rara kenal barusan.
"Isabell,mba mohon jangan berlari seperti itu,mba bisa di marahin Dady kalau kamu seperti ini."ucap salah satu baby sitter itu sedikit marah
'maafkan kami nona, isabell memang selalu seperti ini, maafkan isabell jika sudah menganggu anda"ucap pengasuh itu seraya membungkuk kan badan,Rara pun tersenyum pada kedua pengasuh itu.
Sementara isabell pun semakin mendelikk merasa takut, karena merasa bersalah pada Rara.
"Mba , isabell tidak bersalah, saya tadi yang kurang berhati hati"ucap Rara memberikan penjelasan.
"Haii ,jadi nama kamu Isabell,kamu cantik sekali mari kita berteman gimana?" Ucap Rara
mencoba menenangkan isabell .
Mendengar suara lembut dan merd Rara membuat isabell tersenyum ceria seraya memperlihatkan deretan gigi gigi kecil nya.
"Terimakasih,oke ,Kaka juga cantik sekali"ucap isabell menatap lekat mata Rara
Mendengar pujian dari gadis kecil itu membuat Rara terkekeh kecil.
"Kamu gemesin banget, gimana bisa tau kalau Kaka cantik?,kan Kaka pakai cadar'"jawab Rara seraya mengelus pipi chubby isabell.
"Dari mata Kaka,mata Kaka seperti mata mommy"ucap isabell
"Oh iya?wah pasti mommy kamu sangat cantik ya" jawab Rara kemudian dan isabell mengangguk kan kelapa nya namun wajah nya mendadak muram.
"Heii kenapa sayang,ko jadi sedih? Apa luka mu sakit?"tanya Rara dengan lembut Namun langsung mendapat gelengan kepala dari isabell.
"Atau masih ada yang sakit di bagian kaki ini?" Tunjuk Rara pada kaki gadis kecil itu namun masih tetap mendapatkan gelengan kepala dan wajah nya masih sendu.
"Apa kamu mau ini?"ucap Rara seraya menyodorkan sebuah premen lolypop yang dia ambil dari dalam tas ransel nya
Isabell pun mengambil premen itu dengan wajah berbinar, begitu juga dengan Rara seketika tersenyum bahagia melihat gadis itu kecil itu yang sudah tidak sedih lagi.
"Anak pintar, karena kita sudah berteman lain kali kalau kita bertemu lagi kakak janji deh bakal traktir Isabel makan ice cream ,tapi Isabell jangan sedih dan main lari lari lagi ya sayang "ucap Rara
"Benarkah ? Iya aku janji ,"ucap isabell dengan penuh semangat dan Rara mengangguk kan kepalanya seraya tersenyum di balik cadar nya.
Setelah melihat isabell yang sudah kembali ceria, Rara pun akhirnya berpamitan pada kedua baby sitter isabell itu.
Awal nya isabell menolak,karena isabell ingin ikut dengan Rara namun setelah di bujuk oleh kedua pengasuh nya akhirnya isabell menurut dan tidak lagi memaksa untuk ikut dengan Rara
****
Berada di apartemen Rara
merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran sedang, kasur yang mungkin hanya muat untuk satu orang saja.
Setelah cukup mengistirahatkan tubuh nya, Rara segera melepaskan baju dan hijab yang dia kenakan lalu pergi membersihkan diri, setelah itu berhati pakaiannya kemudian melaksanakan sholat isya yang sempat dia tunda.
Begitu khusyuk Rara melaksanakan sholat, hingga tak terasa sudah 30 menit sudah berlalu.humaira kembali merebahkan tubuhnya lagi di atas kasur yang minimalis dan empuk itu.
Rara yang harus kembali segar besok, karena dia akan bertemu dengan seorang prof, untuk kegiatan untuk mengkonsultasikan tesis yang sudah hampir 90% siap.meskipun dengan tubuh yang terasa sangat Lelah,dan menempuh perjalanan ber jam jam lama nya namun Rara menjalankan aktifitas nya dengan semangat.
Drrttt drrttt drrttt!
Dering getaran ponsel kembali membangun kan Rara dari tidur nya yang belum nyenyak itu
"Ummi"gumam Rara
Segera Rara menggeser layar ponsel miliknya dan menggeser ikon berwarna hijau disana.
"Assalamualaikum ummi?"ucap Rara dengan lembut
"Waalaikumsalam salam,Ra apakah kamu sudah sampai nak? bagaimana perjalanan ada masalah kah?"tanya ummi Pipit Pada putrinya.
"Alhamdulillah ummi, Rara baik baik saja ko,dan perjalanan juga lancar .Rara juga sudah di apartemen ko mi" ucap Rara dengan tersenyum ketika mendengar pertanyaan random dari orang tua nya.
"Rara baik baik sajah ummi,jadi ummi tidak perlu khawatir"imbuh Rara
"Syukurlah kalau begitu, ummi lega mendengar nya,ya sudah ummi tutup dulu ya telpon nya Ra,tapi kalau ada apa apa langsung hubungi ummi ya assalamualaikum jangan sampai enggak" ucap ummi Pipit.
"Ya ummi,Waalaikumsalam ummi"
Ummi Pipit tahu jika Putri nya pasti sangat kelelahan hari ini.setelah menempuh perjalanan dari Indonesia ke Dubai.maka dari itu dia tidak ingin berlama lama dalam sambungan telepon, mendengar kabar baik dari anak nya pun sudah lebih dari cukup membuat ummi Pipit bahagia
***
Keesokan harinya.
Suasana sejuk Terasa di negara yang menyimpan sejuta pesona, tinggal di wilayah Sheikh Khalifah bin Zayed street,Asharej Al ain abu Dhabi united Arab Emirates. Yang merupakan tempat yang dekat dengan kampus nya, sehingga hal itu membuat Rara hanya perlu berjalan kaki menuju kampus nya.
Tidak membutuhkan waktu lama, sekitar lima belas menit akhirnya Rara sampai sudah di sebuah kantor sang dosen, mengkonsultasikan hasil pekerjaan nya yang dia buat selama di Indonesia.
Rara yang memang mahir dalam bahasa Arab, maupun bahasa Inggris membuat dia tidak merasa kesulitan memahami apa yang di bicarakan oleh sang dosen.
***Bersambung
Viola louis gadis yang baik hati,setelah mengalami pengkhianatan dan Perselingkuhan antara teman dan kekasih, kini dia menjadi gadis yang dingin dan selalu menjauh dari orang yang tidak ingin di temui nya,akan kah hati yang dingin mencair bagaimana kelanjutan nya baca trs kisah viola
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
"Kita adalah dua orang yang tak seharusnya bersama," lirih Xena pilu. Morgan menarik dagu Xena dan berdesis, "Sejak awal, kita memang sudah ditakdirkan bersama." Xena Foster terkenal dengan kehidupan glamour dan selalu berfoya-foya. Bagi Xena, dirinya tak perlu bekerja susah payah, karena selama ini gadis itu selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Hidup Xena memang selalu menjadi idaman para gadis di luar sana. Sempurna dan tak memiliki celah kekurangan. Namun, siapa sangka semua itu berubah di kala Xena bertemu dengan Morgan Louise—sosok pria tampan yang mampu menggetarkan hatinya, bahkan membangkitkan hasrat memilikinya. Morgan telah berhasil, membuat Xena tergila-gila pada pria itu. Sayang, perasaan cinta Xena telah terjebak pada kenyataan pahit tentang Morgan Louise. Kenyataan yang telah menghancurkannya. Bagaikan di ambang jurang, mampukah Xena bertahan? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95