/0/15960/coverbig.jpg?v=e170566bdd4b7aa987f5416e21ecfe30)
Hidup dalam tekanan, membuat Amel menderita. Sosok ibu yang ia rindukan,telah pergi bertahun-tahun tanpa ada kabar. Kini ia hidup di pondok pesantren, setelah melarikan diri dari sang ayah tiri yang ingin melakukan hal bejat padanya. Setelah sekian lama ia tinggal di pondok, akhirnya niatnya untuk menyusul sang ibu terwujud. Amel mendapat bantuan uang dari sang kiyai, untuk memberangkatkan nya ke Korea selatan. Negara, dimana sang ibu berada. Tinggal di negri orang, membuatnya takut akan keramaian disana. Amel lalu memutuskan untuk singgah di sebuah kota yang jarak nya tidak terlalu jauh dari masjid yang ada disana. Di setiap malam, Amel melantunkan suara merdunya dalam lantunan tilawah. Tanpa ia sadari ada seorang pria yang melihatnya dari luar jendela masjid.
Author POV
.
.
Hujan deras turun di sebuah pemukiman kecil di Jakarta. Seorang anak kecil berlari keluar rumah tanpa peduli akan derasnya hujan yang akan membasahinya.
.
.
Anak itu berhenti di sebuah gubuk di tengah sawah.
Menggigil kedinginan di sertai tangisannya yang tersedu-sedu.
"Ibu dimana? Amel kangen ibu, amel gak mau tinggal sama bapak!" Seru anak itu, yang bernama Amel.
"Amellll!" Teriak seorang pria paru baya dari kejauhan.
Melihat itu, Amel berlari sekuat tenaga pergi dari sana.
Namun, kakinya menginjak sebuah paku kecil yang membuat nya jatuh dan pria itu berhasil menangkapnya.
"Ayo layani bapak, ayo kita pulang!" Ucap Pria itu, sembari menarik tangan Amel.
Dengan keadaan yang sudah tak berdaya itu, Amel hanya bisa pasrah.
"Huft, akhirnya lega juga!" Ucap Bapaknya, sembari memasang kembali celana yang ia gunakan.
"Hiks hiks bapak jahat, bapak jahat!" Tangis Amel.
"Yee itu semua gara-gara ibu lo, dia gak pulang bertahun-bertahun sampe gak ngirim duit ke kita, harusnya lo bersyukur udah gue nafkahin sampai segede ini!" Ucap Bapaknya.
"Udah lah gue mau minum-minum dulu yak bye!" Ucap Bapaknya yang lalu pergi meninggalkannya.
Amel hanya bisa menangis, lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Inner child nya terluka, yang tersimpan hanyalah trauma berat yang ia rasakan. Sejak umur nya 7 tahun hingga sekarang 10 tahun, ayah nya masih dengan kejam melakukan perbuatan bejat padanya.
"Gak bisa, Amel udah gak tahan hidup sama bapak lagi, Amel harus bisa kabur dari sini!" Ucap Amel.
Tubuh kecil yang lemas tak berdaya itu, ia paksakan untuk berlari.
.
Hingga akhirnya ia sampai di sebuah pintu masuk pondok pesantreen Darussalam. Seorang Kyai melihatnya, dan datang membukakan pintu untuknya.
"Ada apa nak? kenapa ada disini?" Tanya sang Kyai.
"Tolong selamatkan saya dari bapak tiri saya pak kyai!" Ucap Amel memohon.
Tak lama setelah itu, Amel jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.
.
****
.
"Aku dimana?" Tanya Amel kebingungan melihat lingkungan di sekitarnya berbeda.
Krieet...
"Alhamdulilah, kamu sudah sadar, bagaimana sudah agak mendingan?" Tanya Pak Kyai yang baru saja datang menemuinya.
"Aku di pondok pesantren Pak Kyai?" Tanya Amel.
"Iya kamu ada di Pesantreen Darusalam sekarang!" Jawab Pak Kyai.
"Alhamdulilah, akhirnya aku bisa kabur dari sana!" Ucap Amel.
"Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada mu, nak?" Tanya sang Kyai.
"Hidup ku hancur berantakan Pak Kyai, masa depanku hancur!" Ucap Amel sembari menangis.
"Kenapa kamu bilang begitu?" Tanya Pak Kyai.
"Saya sudah lama tinggal dengan bapak tiri saya, sudah 4 tahun beliau melecehkan saya Pak Kyai, saya sudah ternodai!" Jawab Amel.
"Mengapa terjadi demikian? memangnya ibu mu kemana kok beliau tidak melindungi mu?" Tanya Pak Kyai.
"Ibu saya merantau di negri orang, tapi sudah 5 tahun ini beliau tidak pulang dan tidak kabar dari beliau!" Jawab Amel.
"Saya sangat terluka Pak Kyai, masa depan saya hancur!" Ucap Amel lagi.
"Bersabarlah nak, akan ada jalan di balik ujian yang kau hadapi saat ini, berdoa dan mendekatlah pada Allah, insyaallah allah akan berikan engkau jalan terbaik atas semua ini!" Ucap Pak Kyai.
"Apa allah masih memaafkan aku? aku sudah melakukan apa yang dia larang?" Tanya Amel.
"Seburuk apapun kesalahan manusia, selagi ia masih mau bertaubat maka allah akan bukakan pintu maaf baginya!" Jawab Pak Kyai.
"Iya Pak Kyai, saya akan berdoa dan minta ampun pada Allah!" Ucap Amel.
"Ngomong-ngomong siapa namamu?" Tanya Pak Kyai.
"Aku Amel, Pak Kyai!" Jawab Amel.
"Lalu, berapa usiamu?" Tanya Pak kyai lagi.
"Umur ku 10 tahun, tapi akhir tahun nanti umurku genap 11 tahun!" Jawab Amel.
"Subhanallah, di usia mu yang masih tergolong kecil ini pun kamu sudah bersadar diri, berbeda dengan orang-orang yang menunda waktu untuk bertaubat!" Ucap Pak Kyai.
"Sebenarnya dulu, bapak kandungku adalah seorang ustadz pak kyai, aku sering di ajak beliau ceramah dari satu daerah ke daerah lain!" Jawab Amel.
"Ustadz, benarkah itu? kalau boleh tahu siapa nama ayahmu?" Tanya Pak Kyai.
"Nama ayahku Syahriel maulana!" Jawab Amel yang membuat Pak kyai terkejut.
"Jadi kamu anak kandung Syahriel? saya tidak menyangka akan bertemu anakmu syahriel!" Jawab Pak Kyai yang membuat Amel bingung.
"Pak kyai kenal bapak kandung saya?" Tanya Amel.
"Tentu saja kenal, bapak mu itu sahabat ku, dulu kita berada di pondok pesantren yang sama!" Jawab Pak Kyai.
"Bapak sangat baik, banyak sekali orang yang mengagumi nya!" Ucap Amel.
"Benar sekali, dia juga sangat baik sekali padaku!" Ucap Pak Kyai.
"Sayangnya takdir mengambilnya dari ku, allah memanggilnya saat dia sedang berada dalam perjalanan pulang setelah melakukan dakwah!" Ucap Amel.
"Itu semua sudah menjadi Kehendak-Nya!" Ucap Pak Kyai.
"Ibu yang Frustasi akan kepergian sang ayah, terpaksa menikah dengan sang pria yang tak lain dan tak bukan adalah pamanku sendiri!" Ucap Amel.
"Ibumu menikah dengan sulaiman?" Tanya Pak kyai.
"Ya, tapi pernikahan tanpa dasar cinta tidak akan membuat nya bahagia, oleh karena itu ia terpaksa pergi ke luar negri untuk bekerja!" Ucap Amel.
"Memangnya, sulaiman tidak mencintainya?" Tanya Pak Kyai.
"Dia mencintai ibuku, tapi ibuku mencintai almarhum ayahku, ibu pergi bekerja karena selama ini, om sulaiman banyak terlilit utang hingga ratusan juta!" Ucap Amel.
"Apa ibumu mengiriminya uang?" Tanya Pak Kyai.
"Dia menerimanya, dan utangnya pun perlahan lunas, namun sejak saat itu ia sudah tidak lagi mengirimi kami uang, bahkan om sulaiman sudah berani berutang banyak lagi sekarang, jadi selama itu akulah yang berusaha menabung untuk melunasi hutang-hutangnya!" Ucap Amel.
"Astaghfirullahaladzim, kamu masih begitu kecil tapi kamu sudah bekerja, lalu apa yang kamu kerjakan di usia sekecil itu sampai sekarang?" Tanya Pak Kyai.
"Saya menawarkan jasa cuci laundry baju pada para tetangga!" Jawab Amel.
"Sungguh baik hatimu Amel, Aku tidak menyangka Sulaiman akan berbuat seperti ini padamu, memang sejak dulu Sulaiman iri dengan kesuksesan Kakaknya!" Ucap Pak Kyai.
"Pak kyai!" Panggil Amel.
"Iya ada apa?" Tanya Pak Kyai.
"Amel boleh tinggal di sini, kan? Amel gak akan lama kok, tunggu sampai uang Amel terkumpul, Amel akan pergi menyusul ibu!" Ucap Amel.
"Silahkan Amel, pintu pesantren ini selalu terbuka untukmu, mau kamu tinggal lama atau sementara pun, pesantren ini akan tetap menerimamu!" Ucao Pak Kyai.
"Terima kasih pak kyai!" Ucap Amel sembari tersenyum bahagia.
"Iya sama-sama!" Ucap Pak Kyai.
"Aku berjanji akan memperdalam agama lagi, aku akan mendekatkan diriku lagi pada allah!" Ucap Amel.
"Masyallah semoga allah memberi mu kemudahan untuk kembali mendekat pada-Nya yah?" Ucap Pak Kyai.
"Amin, makasih pak kyai!" Ucap Amel.
"Sama-sama!" Ucap Pak Kyai.
Sevilla harus kehilangan sang ayah di usianya yang masih sangat muda. Tepat di hari ulangtahunnya, sang ayah meninggal saat perjalanan pulang ke rumahnya. Derita demi derita ia alami, kala perusahaan yang ayahnya rintis bangkrut, dengan sang paman sebagai penyebabnya. Ibunya mengalami gangguan jiwa akibat ini, dan semua aset keluarganya di sita bahkan di jual untuk menutupi kerugian. Kini hanya beberapa rupiah yang tersisa, Sevilla memilih untuk menyewa rumah kecil di pemukiman sempit. Di umurnya yang menginjak 14 tahun, Sevilla harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya dan juga ibunya. Suatu hari Sevilla tak sengaja menabrak Verrel, Siswa populer yang terkenal jenius dan tampan. Keduanya bahkan sama-sama mengikuti lomba yang sama. Sejak saat itu keduanya dekat, bukan sebagai teman melainkan musuh. Yusha, mantan kekasih Verrel merasa cemburu pada Sevilla. Ia dan teman-temannya pun mengunci Sevilla di gudang sekolah sendirian, hingga Verrel datang menyelamatkannya. Di rumah sakit, Sevilla di rawat. Ayah dan ibu Verrel juga datang menjenguknya, mereka mengaku pernah menjalin persahabatan erat dengan almarhum ayahnya. Dan mereka ingin Sevilla dan ibunya tinggal bersama mereka. Ayah dan ibu Verrel juga mengatakan bahwa almarhum ayah Sevilla ingin menjodohkan Sevilla dengan Verrel. Semenjak kejadian itu, keduanya menjadi semakin akrab. Perasaan khusus mulai tumbuh di hati keduanya, hingga akhirnya keduanya berpacaran saat mereka duduk di bangku kelas satu SMA. Perjalanan cinta mereka yang mulus tiba-tiba saja terhalang dengan kehadiran Alona dan neneknya, Alona yang sangat membenci Sevilla itu, bekerjasama dengan Yusha untuk menculik nya. Mereka menjual Sevilla di situs penjualan wanita. beruntungnya bibi viona, adik ibunya itu mengetahui hal ini dan membeli Sevilla. Sejak hari itu, Verrel menjadi kesepian. Sampai akhirnya ia mendengar dari kakak sepupu Sevilla, bahwa Sevilla telah pergi ke Amsterdam tanpa sepengetahuannya. Johny dan teman-teman Verrel yang lain mengungkap alasan kepergian Sevilla ke Amsterdam, begitu terkejutnya mereka kala kak Lucas, kakak sepupu Sevilla mengungkapkan kalau Verrel dan Sevilla bersaudara tiri.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"