Ara seorang wanita yang tangguh menjalani aktivitas sehari hari tidak di lingkungan keluarga. Wanita yang cantik dan tentunya banyak laki laki yang menyukainya. Namun banyak juga kisah kisah mistis yang dialami oleh Ara sehingga Ara berteman dengan mahluk halus. Namun setelah ia menikah tidak ada lagi kejadian jangan yang dialaminya.
Ara mersakan ada sesuatu yang berbeda , semenjak keluar dari kota bagian punggung Ara terasa panas dan bulu kuduk seakan berdiri , ingin melihat dari spion tapi tidak berani Ara lakukan , walaupun sudah terbiasa pulang malam akan tetapi Ara juga memiliki rasa takut .
Merinding dan merasa ada sesuatu yang sedang mengikuti nya.
Dengan berani namun penuh was was Ara melanjutkan perjalanan nya.
Ara takut jika yang mengikuti nya buruk rupa Ara bergidik ngeri dengan hantu yang buruk rupa , sehingga Ara malas melihat nya , ara perlahan mengurangi kecepatan nya , setelah dipertengahan jalan yang sepi terdengar lah suara rintihan khas mba Kunti di telinga Ara.
Ara yang terkejut segera memberhentikan motor nya lalu menghadap ke belakang ternyata sudah ada sosok wanita megunakan baju seperti Kayila yang duduk di jok belakang motor milik Ara.
Ara turun di standar kan nya motor tersebut lalu mencoba berkomunikasi dengan sosok tersebut
" Kenapa , kamu ikut Ara pake nangis segala jadi merinding kan Ara , " ucap Ara
" Mau pulang " ucap sosok tersebut lalu kembali lagi menangis
" Ya udah sana pulang , turun gih aku juga mau pulang " ucap Ara
" Gak tau jalan pulang hiks " sosok tersebut seperti memelas
" Lah terus gimana , kamu dari mana kenapa bisa naik motor aku " ucap Ara sedikit jengkel karna sosok tersebut Ara harus berhenti di tengah jalan sepi ini.
Sosok wanita tersebut mengikuti Ara di motor bagian belakang, entah kenapa Ara bisa melihat sosok tersebut. Ara yabg yang heran pun terdiam beberapa saat.
" Hi hi hi Antar kan aku " sosok tersebut justru semakin keras menangis.
Tangisan sosok tersebut terdengar sangat pili, Ara pun mejadi semakin geram , sudah takut di tambah lagi dengan hantu yang menagis. Ara pasrah hanya bisa diam sejenak mendengar keluhan hantu tersebut.
" Ih ogah , kamu yang ikut gak bilang bilang, aku suruh ngantar , Sana pulang sendiri tingal ngilang aja kok repot " Ara mulai kesal dengan sosok tersebut.
Walaupun dengan rasa takut yang ada di benak nya namun ara berusaha untuk tidak menunjukkan rasa takut nya , kalau Ara takut semakin keenakan hantu tersebut membuat Ara semakin takut.
Bukanya menghilang dan pergi dari motor Ara justru sosok tersebut malah semakin kencang menangis hingga akhirnya ada orang yang lewat , seseorang laki laki dengan motor ninja menepi kan kendaraan nya lalu melihat ke arah Ara dan turun dari motor nya
" Ada apa mba motor nya " tanya seseorang laki laki yang kemungkinan habis mancing karna alat tempur sangat banyak dibawanya , entah mancing di perlombaan atau mancing di lautan
" Eh , ini mas ada setan' jail ngikutin disuruh turun gak mau " ucap Ara
" Setan yang benar saja mba , ih jadi
merinding ya terus mba gak takut sendirian lagi " ucap seorang tersebut.
" Kalau takut sudah pasti tapi tetap di berani berani kan " ucap Ara
" Lalu bagaimana mba nya masih mau disini " ucap seorang tersebut.
" Lo Lo Lo mau kemana kamu " ucap Ara pada sosok wanita yang mengikuti nya.
Ternyata sosok tersebut pindah tempat duduk di motor laki laki itu.
" Ada apa mba , hantu nya sudah pergi " ucap laki laki tersebut
" Dia pindah ke motor kamu mas ,, " ucap Ara
" Rama " ucap laki laki itu lalu turun dari motor dengan ketakutan mendekat ke arah Ara.
" Ngapain kamu disitu katanya mau pulang , " ucap Ara pada sosok wanita tersebut.
" Hiks hiks hiks , suruh orang itu antar aku pulang " ucap sosok tersebut.
" Gak bisa ,, gak bisa turun cepat ikut pulang aku aja, besok baru ku antar pulang , udah malem ini Ara ngantuk turun turun atau Ara tinggal ini " ucap Ara yang sudah sangat lelah itu
" Gimana mba sudah turun, " ucap Rama
" Sudah mas , mas sebaiknya pulang , kalau tidak dia akan ikut mas lagi tadi juga nyuruh Ara supaya mas antar pulang " ucap Ara pada Rama.
" Trus kamu bagaimana kalau saya pulang " ucap Rama lagi.
" Saya juga akan pulang , kalau dia mau ikut pulang besok saya antar , kalau tidak biarkan dia disini " ucap Ara lalu menaiki motor nya kembali.
" Kamu pulang ke desa mana mba " tanya Rama
" Ke kosan mas " ucap Ara
" Kalau begitu kita bareng aja, kasian mba nya sendiri an sudah malam , saya Gang 7 mba " ucap Rama
" Ok mas , " ucap Ara
Ara mulai menjalankan kendaraan bermotor nya di depan sedangkan Rama di belakang jarak mereka tidak terlalu jauh. Ara melaju di depan dengan kecepatan sedang lalu di iringi oleh Rama.
Sosok hantu wanita tersebut malah balik lagi di jok belakang motor milik Rama , Ara pikir dia tidak ikut karna tidak ada dibelakang, jadi Ara melanjutkan perjalanan menuju kosan dengan kecepatan sedang. Setelah akan berbelok ke arah kosannya , tidak lupa Ara mengklakson untuk memberi tanda pada Rama kalau Ara berterima kasih sudah di ikuti , Rama pun membalas klakson tersebut dan melanjutkan perjalanan menuju rumah nya yang masih lumayan jauh karna melewati satu desa lagi kemungkinan nanti akan sampai rumah jam dua belasan.
Ara masuk ke gang kosan nya , beberapa meter lagi sampai , jam setengah dua belas Ara sampai di rumah, Ara segera masuk ke dalam kosan nya.
" Akhirnya masuk juga, gak sabar pengen ketemu bantal terus tidur " gumam Ara dalam hati
Sesampainya Ara di kosan nya, ia langsung berganti baju lalu membersihkan badan nya. Setelah selesai menyeka tubuhnya. Ara duduk di depan kaca lalu mengikat rambut nya yang sedikit berantakan. Setelah itu Ara tak lupa mengunakan skincare di malam hari .
Walaupun Ara tidak berani mandi malam Namun harus terlebih fres dan wangi.
Ada beberapa rangkaian skincare yang di pakai Ara, agar kulitnya terlihat cerah dan sehat walaupun tidak mengunakan riasan yang berlebih.
Walaupun sendirian namun Ara harus terlihat perfek untuk memuaskan dirinya sendiri.
Ara menyelesaikan proses skincarenya dengan berurutan.
Selesai mengunakan skincare Ara beranjak ke tempat tidur. Setelah itu barulah Ara beristirahat dan tak lama kemudian Ara terlelap.
Malam harinya...
Tok... Tok... Tok..
Suara pintu yang diketuk dari luar, Ara yang mendengar nya lalu segera bangkit dari tidur nya perlahan Sembari memengang perut nya yang sedikit nyeri mungkin akan datang tamu bulanan.
" Siapa sih, malam malam ganggu orang istirahat aja.
" Ucap Ara sedikit kesal.
Ara keluar dari kamar nya lalu melihat jam dinding yang berada di ruang tamu.
Jam menunjukkan pukul 01. 00 . Ara sedikit terkejut lalu berjalan ke arah pintu. dengan perlahan tangan nya sampai di depan pintu.
Ara membuka handel pintu nya, setelah itu membuka pintu kosan perlahan.
Ara sudah berhasil membuka pintu nya tidak ada satu orang pun yang berada di depan pintu , Ara pun melihat ke kanan dan kiri nya tetap tidak menemukan satu pun orang.
Awalnya pernikahan itu baik-baik saja. Semua menjadi hangat, luka akibat masa lalu Ainayya Hikari Salvina sedikit demi sedikit mulai sembuh. Tapi pernikahan hangat itu tiba-tiba diterpa gelombang. Menghancurkan sebuah kepercayaan dan membuatnya meninggalkan rumah yang sudah mengajarkan arti sebuah keluarga harmonis. Lalu mampukah Albara Demian Dominic sang pelaku kehancuran tersebut memperbaiki rumah tangga yang sudah membuatnya sembuh dari kejadian di masa lalu? Bisakah Albara mengobati luka yang dia berikan pada istrinya? Mari kita lihat bagaimana perjalanan Albara dalam mengejar cinta istrinya kembali.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
BIJAKLAH DALAM MENCARI BACAAN. CERITA DEWASA!!! Aderaldo menepuk punggung Naara yang sontak membuat wanita itu menoleh cepat, dan dalam hitungan detik pula, Aderaldo mencondongkan badannya dan menempelkan bibirnya ke atas bibir Naara. Naara melotot tanpa bisa mengelak. Pria itu tersenyum disela ciumannya pada bibir Naara. Dua lengan cukup kekar melepas paksa ciuman Aderaldo dan Naara dengan menarik bahu pria itu. Satu pukulan melayang di perut Aderaldo tanpa bisa dicegah, hadiah dari Xion. "Dasar b******k! Beraninya kau mencium Naara!" bentak Xion marah. Aderaldo memutar bola matanya seraya memasukkan kedua tangannya ke kantung celana kain yang ia pakai. "Kau tidak ada hak untuk melarangku. Memangnya kau siapa?" desis Aderaldo. Xion ingin melayangkan tinjunya pada wajah Aderaldo, tapi ditahan oleh pria tampan berkemeja hitam itu. "Jangan memancingku untuk menghancurkanmu," bisik Aderaldo pada Xion dan pria itu melangkah pergi dengan mengedipkan matanya ke arah Naara yang masih diam mematung. Aderaldo bersiul dan melangkah santai meninggalkan kampus tercintanya. "Manis! Aku menyukainya," gumam Aderaldo sambil mengelap bekas ciumannya bersama Naara barusan. (Ikuti setiap part-nya dan kalian akan menemukan jawabannya ❤️)
Kesetiaan yang di junjung tinggi oleh Ruela, berakhir dari sebuah penghianatan suaminya (Frans) dengan sahabatnya sendiri. Tapi Ruela bukan wanita lemah yang meratapi kemalangannya, ia berusaha membalas dendam kepada suaminya dan sahabatnya. 'Bukan inginku Selingkuh' Ruela tidak pernah membayangkannya, sama sekali sampai dimana seorang laki-laki bernama Felix seorang laki-laki muda menghabiskan satu malam yang bergairah bersamanya. Akankah Ruela berhasil membalaskan dendam?
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."