Unduh Aplikasi panas
Beranda / Miliarder / Suami Kontrak CEO Ternyata Mafia
Suami Kontrak CEO Ternyata Mafia

Suami Kontrak CEO Ternyata Mafia

5.0
32 Bab
7.2K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Nam Elena, CEO dari perusahan Wang, salah satu perusahan terbesar di dunia bisnis. Dengan kecantikannya yang menawan dan kekayaannya yang berlimpah, orang akan berasumsi bahwa Elena memiliki semuanya. Namun, meski sukses, dia tidak bisa menghindari pertanyaan yang terus-menerus mengganggunya dari orang tuanya: "Kapan kamu akan menikah?" karena dia sekarang berusia 35 tahun. Usia yang menurut norma seharusnya sudah berada pada jalur untuk membangun keluarga. Sejujurnya Elena sama sekali tidak ingin menikah, apalagi setelah mengalami kejadian tidak menyenangkan dua tahun lalu. Sebuah kejadian yang membuatnya tidak lagi percaya pada cinta. Saat Elena menikmati malamnya di sebuah restoran, seorang pria tak terduga bernama Yuchen duduk di mejanya. Karena keliru mempercayainya sebagai orang lain, Yuchen dengan berani mengusulkannya untuk menjadi sponsor dengan imbalan bahwa dia akan memuaskan Elena. Dihadapkan dengan situasi seperti itu, Elena menyusun rencana yang berani-bagaimana jika dia mensponsori pria itu dengan imbalan dia menjadi suaminya? Dengan sikap Yuchen yang putus asa dan penampilan tampannya, mereka bisa dianggap sebagai pasangan tanpa menimbulkan kecurigaan. Pada akhirnya, Elena menawari Yuchen kontrak pernikahan, yang awalnya dia pikir akan menyelesaikan masalahnya. Namun saat mereka berperan sebagai suami istri, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Elena, yang dulunya tidak percaya tentang cinta, mendapati dirinya tertarik pada sifat manis dan penuh kasih sayang Yuchen. Meski mengetahui itu semua hanya pura-pura, hatinya mulai berdebar. Namun, siapa sangka kalau Yuchen, pria yang dikiranya akan menjadi suaminya demi uang, ternyata punya banyak rahasia. Saat Elena menggali lebih dalam dunia misterius Yuchen, sebuah rahasia mengerikan terungkap. Ternyata dia adalah anggota kunci dari keluarga mafia terkenal! Tapi, apakah hanya itu rahasia yang Yuchen sembunyikan? Rahasia kelam apa yang dia sembunyikan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pernikahan pura-pura mereka? Akankah Elena memilih untuk menghadapi kebenaran yang berbahaya, mempertaruhkan hati dan keselamatannya demi pria yang tidak bisa dia percayai sepenuhnya? Atau akankah daya pikat sandiwara mereka terlalu memabukkan untuk ditolak, menggodanya untuk bermain api, meskipun itu berarti terbakar?

Bab 1 Pertanyaan Mematikan

"Kapan kamu akan menikah?"

Wanita cantik yang sedang duduk di dekat jendela restoran hotel itu menghela napasnya ketika mendengar pertanyaan dari mamanya.

Meskipun dia adalah wanita karir yang membuat bisnis keluarga mereka telah maju dan terkenal di seluruh asia dan bahkan eropa dan amerika, Elena tidak bisa menghindar dari pertanyaan mematikan yang tidak berhenti-berhentinya ditanyakan oleh keluarganya.

Memangnya kenapa jika dia adalah wanita yang memiliki kekayaan $15 Miliar USD? Jika dia dikatakan sebagai wanita terkaya di Tiongkok, dan masuk dalam tiga orang terkaya di Tiongkok?

Mungkin dulu orang tuanya akan bangga dan tidak mempermasalahkan dirinya yang masih sendiri. Namun, saat ini usianya sudah 36 tahun, orang tuanya mulai khawatir mengenai masa depan anaknya.

"Jika mama meneleponku untuk membahas ini lagi, aku akan mematikan teleponnya," jawab wanita itu dengan dingin lalu memperhatikan pemandangan kota Tiongkok yang terlihat indah dengan lampu-lampu yang menyala di tengah kegelapan.

"Elena!" jerit wanita yang berada di sambungan telepon. Nada bicaranya terdengar kesal.

"Apakah kamu ingin mama meninggal tanpa melihat pernikahanmu?"

Elena menarik napasnya ketika mendengar ancaman mamanya yang entah sudah berapa kali dia dengar. Wang Jia Li, mamanya, memang menderita penyakit jantung, dan sudah beberapa kali pergi ke rumah sakit karena adik laki-lakinya, Nam Ethan.

Entah sudah berapa kali adiknya itu membuat mamanya harus dilarikan ke rumah sakit. Yang jelas, selama ini dia tidak pernah menyebabkan mamanya mengalami hal itu.

"Dengan emosi mama yang seperti itu, mama akan hidup sampai seratus tahun, tenang saja," sindir Elena dengan kesal.

"Elena!" teriak Jia Li sekali lagi. Wanita itu lalu terdengar seperti sedang berbicara dengan seseorang di sebelahnya, sebelum akhirnya suara pria terdengar oleh Elena.

"Elena," panggil pria itu dengan lembut tapi terdengar tegas.

Elena kembali menarik napasnya. Itu adalah papanya. Sepertinya mamanya sudah terlalu capek untuk berbicara dengannya sehingga mamanya menyuruh papanya untuk berbicara.

Yah, sebenarnya, Elena lebih memilih seperti ini. Diantara orang tuanya, dia merasa lebih dekat dengan papanya, dan lebih dimanjakan. Bisa dibilang dia adalah putri kesayangan papanya.

"Aku tahu. Hanya saja mama terus mengomeliku soal pernikahan. Papa tahu belum saatnya aku harus menikah kan? Bisakah papa membujuk mama soal itu?" tanya Elena berpura-pura terdengar sedih.

Ini bukan pertama kalinya mamanya memarahinya soal kapan dia akan menikah. Mamanya sudah mulai melakukan hal itu sejak dia berusia 28 tahun, dan papanya yang selalu membelanya.

Mengatakan bahwa putri tertuanya itu masih terlalu kecil untuk menikah. Sepertinya Baek Hyeon masih belum siap membiarkan putri kesayangannya itu dimiliki oleh pria lain.

"Maaf, tapi saat ini papa setuju dengan mamamu. Kamu sudah berusia 35 tahun, Elena. Sudah saatnya kamu memikirkan masa depanmu dan membangun keluargamu sendiri."

Elena menggertakkan giginya ketika mendengar papanya yang sudah berada di sisi mamanya dan tidak membelanya lagi.

"Jika kamu terus menundanya untuk menikah, akan sulit bagimu untuk memiliki anak nanti," lanjut Baek Hyeon dengan tenang.

"Apakah cucu dari Ethan masih belum cukup untuk kalian? Dia telah memberikan kalian empat orang cucu! Empat! Kenapa kalian melakukan ini padaku?!" tanya Elena dengan kesal, sekarang bisa mengerti kenapa orang tuanya memaksanya untuk menikah.

Mereka ingin seorang cucu!

Namun, bukankah mereka telah memiliki empat orang cucu?!

Adiknya yang berusia tiga tahun lebih muda darinya itu memang telah menikah lebih dulu karena kebodohannya sendiri, dia menghamili seorang wanita.

Sebenarnya, Elena merasa lega dengan hal itu, selama ini alasan mamanya ingin menyuruhnya cepat menikah karena mereka ingin seorang cucu, dan... adiknya telah memberikannya.

Empat tahun kemudian, adiknya itu berhasil memberikan mereka kembali cucu, tidak hanya satu, dua, tapi tiga sekaligus! Adik iparnya hamil kembar tiga, dan keluarga mereka menjadi lebih banyak.

Elena tidak bisa melupakan betapa bahagianya dia waktu itu, dan juga orang tuanya, melihat tiga bayi yang baru saja lahir.

Sekali lagi, Elena merasa senang, dengan empat orang cucu, mereka pasti tidak akan mengomelinya lagi untuk segera menikah.

Namun, sepertinya dia salah, karena mereka melakukannya lagi!

"Bukan begitu. Kami tidak menyuruhmu menikah agar kami bisa memiliki cucu, kami hanya khawatir..."

"Aku akan baik-baik saja!" potong Elena dengan emosi.

"Aku akan hidup dengan baik-baik saja! Aku memiliki uang dan kekayaan! Papa dan mama tidak perlu mengkhawatirkanku!" lanjutnya.

"Elena..."

"Jika tidak ada yang ingin papa dan mama katakan lagi, aku akan menutup teleponnya!" Elena lalu langsung mematikan sambungan telepon itu tanpa menunggu jawaban dari papanya.

Pandangannya lalu kembali melihat pemandangan di jendela lalu tangannya segera mengangkat gelas yang berisi wine dan menyisipnya. Dia lalu menghela napasnya.

Menikah... Tentu saja Elena ingin melakukannya. Dia pikir, dia akan melakukannya dua tahun yang lalu ketika merasa telah bertemu dengan pria yang tepat. Pria yang ingin dia ajak untuk menikah.

Namun, siapa yang menyangka bahwa pria itu adalah seorang bajingan?

"Lebih baik jangan memikirkannya," pikir Elena yang merasakan tubuhnya bergetar ketika memikirkan bajingan itu.

Elena mengalihkan pandangannya ketika merasakan ada orang yang menarik kursi di depannya dan langsung duduk, alisnya sedikit terangkat ketika melihat pria yang sedang memakai setelan jas.

Pria itu memiliki hidung yang mancung dan alis yang tebal, rambutnya yang hitam disisir dengan rapi, dan bibirnya yang merah membuatnya terlihat sangat seksi.

"Aku adalah Li Yuchen. Seperti katamu, aku sudah membawakan proposalnya sendiri. Jadi bisakah kamu memberikan sponsor untuk kami? Atau kita harus membicarakannya di kamar hotel?" tanya pria itu dengan nada setengah menyindir.

Elena mengerjap-ngerjapkan matanya ketika mendengar ucapan pria itu. Proposal? Sponsor? Apa yang dibicarakan olehnya?

Selama ini Elena memang sering menjadi sponsor untuk proposal bisnis yang bagus, tapi itu dilakukan di perusahaannya, dia tidak pernah ingin bekerja ketika sedang menikmati waktunya seperti ini.

Namun, Elena tetap mengambil proposal yang berada di atas meja dan mulai membacanya.

Dahi Yuchen berkerut ketika wanita di depannya hanya diam saja, bukankah wanita di depannya adalah wanita yang suka bermain dengan pria? Makanya dia sengaja mengundangnya ke hotel untuk membahas proposal kerja sama mereka?

"Nona Wu Jia Ni?" panggil Yuchen sekali lagi ketika wanita itu hanya diam saja.

Dahi Elena berkerut ketika mendengar nama yang dikatakan pria itu, sepertinya pria itu salah mengira dirinya dengan wanita lain, tapi Elena sedikit tersinggung wanita yang disalah kira adalah Wu Jia Ni, wanita karir yang memiliki bisnisnya sendiri dan masuk dalam 10 wanita terkaya di Tiongkok.

Dia jauh lebih baik daripada wanita itu!

"Baiklah, aku akan menjadi sponsormu. Apakah kamu bersedia melakukan apa saja untuk itu?" tanya Elena kini memandang pria di depannya.

Yuchen mengangguk.

"Kalau begitu, jadilah suamiku!"

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY