Sarah tidak pernah menyangka dia akan bertemu kembali dengan Michael yang merupakan mantan suaminya di ruang bedah dengan tubuhnya yang penuh luka dan butuh perawatan darinya. Perceraian itu telah berlalu selama tiga tahun, tapi Sarah tidak memiliki ingatan yang baik tentang pria itu, kalau bisa... dia akan membiarkannya mati, tapi dia adalah seorang dokter, dan tugas seorang dokter adalah menyelamatkan pasiennya. Namun, Sarah langsung segera menyesali keputusannya untuk menyelamatkan pria itu karena tiba-tiba ternyata Michael mengalami amnesia dan mengingat bahwa mereka baru saja menikah! Yang membuat Sarah lebih menyesal lagi, kenapa dia dengan bodohnya menerima permintaan mantan mertuanya untuk berpura-pura tetap menjadi istri Michael sambil merawatnya? Tapi... selama menghabiskan waktunya bersama mantan suaminya itu, sikap Michael sangat berbeda dengan apa yang terakhir kali diingat oleh Sarah. Dia sangat lembut... dan penyayang, membuat perasaannya yang dia pikir sudah menghilang, ternyata masih ada. Apakah Sarah bisa mengatasi perasaannya? Lalu... apa yang akan terjadi ketika ingatan Michael tiba-tiba kembali? Apakah sikapnya akan tetap sama seperti itu? ============= EXCERPT: "Wifey," panggil Michael sambil menatap ke arah Sarah yang sedang berbaring disampingnya. "Hm," jawab Sarah dengan singkat, tanpa memandang ke arah Michael. "Sepertinya aku sudah sehat." Tubuh Sarah menegang ketika mendengar hal itu. Michael sudah sehat? Apakah itu artinya dia telah mengingat semuanya? Apakah dia akan memarahiku karena telah menipunya. "Wifey? Kenapa diam saja? Aku rasa aku sudah sehat dan aku bisa melakukannya," ucap Michael dengan pelan. "Apa maksudmu?" Sarah akhirnya menatap Michael dengan alis terangkat. "Membuat bayi."
Suasana di rumah sakit yang berada di London terlihat sangat ramai seperti biasanya, khususnya di bagian Emergency Room beberapa perawat terlihat berlari kesana kemari sambil membawa peralatan yang diminta, begitu juga dengan para dokter yang terlihat sangat sibuk merawat pasien yang tak henti-hentinya datang.
Seperti kali ini, dua orang paramedis datang sambil mendorong tandu ambulance yang dinaiki oleh seorang pria yang penuh luka dan tampak tidak sadarkan diri, seorang paramedis berada di atasnya sambil terus memompa dada pria itu.
Salah seorang perawat dan dokter segera menghampiri paramedis itu dan menuntun mereka ke salah satu tempat tidur yang kosong untuk memindahkan pasien.
"Kecelakaan lalu lintas, pasien awalnya masih sadar tapi tiba-tiba pingsan dan mengalami henti jantungnya ketika ambulans tiba di rumah sakit," ucap salah satu paramedis memberikan penjelasan ketika mereka sedang memindahkan pasien.
Salah satu perawat langsung pergi mengambil defibrillator ketika mendengar hal itu, dan dokter yang berada di situ langsung mulai mengejutkan jantungnya.
"Dia kembali!" ucap dokter itu setelah melihat monitor alat jantung yang kembali memiliki garis naik turun.
Namun, meskipun mereka telah mendapatkan denyut jantungnya kembali, mereka tahu bahwa ini belum selesai, pasien masih dalam kondisi kritisnya.
"Sepertinya pasien harus dioperasi, siapa dokter bedah yang berjaga saat ini?" tanya dokter itu setelah memeriksa keadaan pasiennya. Dia masih seorang residen dan belum memiliki banyak pengalaman untuk melakukan operasi.
"Dokter Sarah."
"Siapkan ruang operasi dan panggilkan dokter Sarah!"
***
Seorang wanita baru saja datang ke rumah sakit dengan memakai jaket dan membawa segelas kopi di tangannya, dia tersenyum ketika beberapa perawat, bahkan dokter menyapanya dengan penuh hormat.
Setelah menjadi residen selama tiga tahun, dia akhirnya telah menjadi dokter bedah di salah satu rumah sakit terkenal di London.
Saat sedang menuju ke tempat untuk berganti pakaian, wanita itu melihat ada seorang perawat yang sedang berlari dan sepertinya sedang menuju ke arahnya.
"Dokter Sarah!" panggil seorang perawat itu sambil menarik napasnya karena berlarian.
"Ada apa?" tanya Sarah dengan tegang. Dia sudah bisa membayangkan alasan perawat itu berlari ke arahnya, tapi Sarah masih ingin mencoba untuk menyangkalnya. Dia baru saja datang dan bahkan belum menghabiskan kopinya.
"Dokter dibutuhkan di ruang operasi tiga! Ada pasien emergency!" ucap perawat itu.
Sarah menghela napasnya, sepertinya lagi-lagi dia akan menghabiskan kopinya nanti. Dengan buru-buru, dia langsung menuju ke tempat ganti pakaian untuk menukar pakaiannya.
***
Tak lama kemudian, Sarah akhirnya berlari menuju ruang operasi dengan pakaian berwarna biru, lengkap dengan masker, dan penutup kepala. Begitu masuk, dia mencuci tangannya dulu untuk mensterilkan tangannya, dan masuk ke dalam kamar operasi.
Seorang perawat langsung menghampiri Sarah dan membantunya memakaikan sarung tangan dan gaun bedah.
"Kondisi pasien?" tanya Sarah saat dia sedang dibantu.
"Pasien adalah pria berumur sekitar 30-an, mengalami kecelakaan lalu lintas, sempat henti jantung dan sepertinya memiliki pendarahan di dalam," ucap dokter yang tadinya memeriksa keadaan pasien itu.
Sarah mengangguk ketika mendengar hal itu dan akhirnya berjalan menghampiri pasien untuk segera membedahnya.
Namun, ketika pandangan Sarah melihat ke arah wajah pasien, Sarah terdiam ditempatnya. Wajah yang sedang memejamkan mata itu terlihat familiar. Dia memang sudah lama tidak melihat wajah pria itu, tapi dia tidak akan pernah melupakan wajah pria itu.
"Michael? Pasienku adalah Michael?" pikir Sarah yang mengenali pria itu.
Pria itu adalah mantan suaminya yang bercerai dengannya tiga tahun lalu. Dia pikir dia tidak akan pernah bertemu dengan pria brengsek itu lagi seumur hidupnya, tapi bagaimana bisa dia bertemu dengan mantan suaminya itu di meja operasi?
"Apakah ini kesempatan yang diberikan kepadaku untuk bisa membunuhnya? Aku masih mengingat dengan jelas waktu itu pernah bersumpah untuk membunuhnya suatu saat nanti! Apakah aku harus berpura-pura tidak sengaja memotong pembuluh darahnya dan membiarkannya mati karena pendarahan?" pikir Sarah yang mulai memikirkan bagaimana caranya untuk bisa membuat Michael mati tanpa membahayakan statusnya sebagai dokter bedah.
"Dokter Sarah?"
Suara dari dokter yang memanggilnya membuat Sarah segera tersadar kembali.
"Maaf," Sarah lalu berdehem, "Kita akan segera memulai operasinya. Scalpel!"
***
Sarah keluar dari kamar operasi dan langsung membuang masker yang dia kenakan. Wajahnya terlihat bermasalah.
"Seharusnya aku membunuhnya!" pikir Sarah yang menyesali keputusannya untuk menyelamatkan Michael.
Dia memang ada niat untuk membunuh mantan suaminya itu, tapi setelah dia pikirkan sekali lagi, dia adalah seorang dokter yang telah mengambil sumpah untuk menyembuhkan pasien yang datang dan memandang mereka sebagai pasien, tanpa prasangka.
Sarah menghela napasnya dan langsung keluar dari ruang operasi itu, dia harus pergi meminum kopinya.
"Dokter? Bagaimana keadaan anakku?"
Begitu Sarah keluar, dia langsung dihampiri oleh sepasang suami istri yang sepertinya sejak tadi menunggu seseorang untuk keluar dari ruang operasi itu.
Sarah sedikit terkejut, tidak menyangka bahwa ada orang yang sedang menunggu operasi Michael. Bukannya dia adalah pasien yang kecelakaan lalu lintas? Apakah mereka sudah berhasil mendapatkan identitasnya dan menghubungi keluarganya?
"Sarah? Bukankah kamu Sarah?" tanya pria tua itu yang mengenali Sarah terlebih dahulu.
Istrinya yang tadinya terlihat khawatir, segera memandang Sarah lekat-lekat ketika mendengar ucapan suaminya, raut wajahnya segera berubah begitu dia menyadari di depannya adalah Sarah.
"Kamu benar! Ini adalah Sarah. Tunggu dulu, apakah kamu yang mengoperasikan anakku?!" jerit wanita tua itu yang tiba-tiba merasa kesal.
"Operasinya berjalan dengan lancar, saat ini pasien sudah dipindahkan, kita tinggal menunggu pasien untuk segera sadar," jawab Sarah sambil mengeluarkan senyuman profesionalnya.
"Lihat kelakuannya yang tidak punya sopan santun! Apakah kamu berpura-pura tidak mengenali kami?" jerit wanita tua itu sambil menunjuk-nunjuk Sarah.
"Ah! Maafkan aku! Bagaimana bisa aku tidak mengenali Nyonya Collins. Wajahmu sangat berubah semenjak terakhir kali kita bertemu. Haruskah aku memberikanmu kontak Dermatologist yang bagus? Kamu bisa mendapatkan diskon jika menyebutkan namaku," jawab Sarah sambil tersenyum manis.
"A-Apa? Lihat dirimu yang mulai membalas perkataanku! Apa maksudmu aku telah bertambah tua?!" jerit wanita itu lagi.
Kali ini, Sarah tidak memperdulikannya lagi, dia hanya menatap pria tua yang berada disamping istrinya dan menganggukkan kepalanya lalu segera pergi dari tempat itu.
Sarah memegang tangannya yang tanpa sadar gemeteran.
"Kamu sekarang orang yang berbeda, Sarah. Kamu sudah menjadi dokter bedah!" pikir Sarah untuk menguatkan dirinya. Dia tidak menyangka dia masih akan takut ketika melihat ibu mertuanya itu.
Sarah yang sedang menuju ke tempat ganti pakaian untuk mengambil kopinya, langsung mengubah haluannya untuk mencari dokter residen yang ikut operasi bersamanya tadi.
Dia memang sudah mencoba untuk tidak takut, tapi sebaiknya dia menghindar, dia tidak bisa menemui keluarga Michael lagi ketika Michael sadar, dan menyuruh dokter itu untuk melakukannya.
Sarah segera tersenyum begitu Alex-dokter itu- mengangguk mengerti. Namun, Sarah sama sekali tidak menyangka dalam beberapa jam kemudian, dia akan menemui Michael dan keluarganya lagi.
Nam Elena, CEO dari perusahan Wang, salah satu perusahan terbesar di dunia bisnis. Dengan kecantikannya yang menawan dan kekayaannya yang berlimpah, orang akan berasumsi bahwa Elena memiliki semuanya. Namun, meski sukses, dia tidak bisa menghindari pertanyaan yang terus-menerus mengganggunya dari orang tuanya: "Kapan kamu akan menikah?" karena dia sekarang berusia 35 tahun. Usia yang menurut norma seharusnya sudah berada pada jalur untuk membangun keluarga. Sejujurnya Elena sama sekali tidak ingin menikah, apalagi setelah mengalami kejadian tidak menyenangkan dua tahun lalu. Sebuah kejadian yang membuatnya tidak lagi percaya pada cinta. Saat Elena menikmati malamnya di sebuah restoran, seorang pria tak terduga bernama Yuchen duduk di mejanya. Karena keliru mempercayainya sebagai orang lain, Yuchen dengan berani mengusulkannya untuk menjadi sponsor dengan imbalan bahwa dia akan memuaskan Elena. Dihadapkan dengan situasi seperti itu, Elena menyusun rencana yang berani—bagaimana jika dia mensponsori pria itu dengan imbalan dia menjadi suaminya? Dengan sikap Yuchen yang putus asa dan penampilan tampannya, mereka bisa dianggap sebagai pasangan tanpa menimbulkan kecurigaan. Pada akhirnya, Elena menawari Yuchen kontrak pernikahan, yang awalnya dia pikir akan menyelesaikan masalahnya. Namun saat mereka berperan sebagai suami istri, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Elena, yang dulunya tidak percaya tentang cinta, mendapati dirinya tertarik pada sifat manis dan penuh kasih sayang Yuchen. Meski mengetahui itu semua hanya pura-pura, hatinya mulai berdebar. Namun, siapa sangka kalau Yuchen, pria yang dikiranya akan menjadi suaminya demi uang, ternyata punya banyak rahasia. Saat Elena menggali lebih dalam dunia misterius Yuchen, sebuah rahasia mengerikan terungkap. Ternyata dia adalah anggota kunci dari keluarga mafia terkenal! Tapi, apakah hanya itu rahasia yang Yuchen sembunyikan? Rahasia kelam apa yang dia sembunyikan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap pernikahan pura-pura mereka? Akankah Elena memilih untuk menghadapi kebenaran yang berbahaya, mempertaruhkan hati dan keselamatannya demi pria yang tidak bisa dia percayai sepenuhnya? Atau akankah daya pikat sandiwara mereka terlalu memabukkan untuk ditolak, menggodanya untuk bermain api, meskipun itu berarti terbakar?
"Kamu butuh pengantin wanita, aku butuh pengantin pria. Bagaimana kalau kita menikah?" Karena sama-sama ditinggalkan pasangan masing-masing, Elis memutuskan untuk menikah dengan pria asing cacat dari tempat pesta pernikahan sebelah. Mengasihani keadaan pria yang cacat itu, dia bersumpah untuk memanjakannya begitu mereka menikah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria itu sebenarnya adalah pebisnis kaya raya yang berkuasa. Joshua mengira Elis hanya menikah dengannya demi uangnya, dan berencana menceraikannya ketika wanita itu tidak lagi berguna baginya. Namun setelah menjadi suaminya, dia dihadapkan pada dilema baru. "Wanita itu terus meminta cerai, tapi aku tidak ingin bercerai! Apa yang harus kulakukan?"
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!