/0/13816/coverbig.jpg?v=dcd375df5c7eb6ce2b672d32a556e176)
Tepat di hari kematian Mas Afnan - suaminya, seorang wanita asing datang bersama seorang laki-laki dewasa. Tangis histerisnya membuat Ayna seketika menyusut mata. Siapa dia? Mengapa ia tampak lebih berduka darinya? "Maaf, anda siapa?" "Mbak Ayna, saya Maria istri kedua mas Afnan. Kami telah menikah diam-diam selama 30 tahun ini. Kenalkan ini Riko, anak kami."
"Maaf bu, bapak tidak bisa diselamatkan..."
Barisan kalimat yang membuat gelap duniaku. Pangeranku, kekasih hatiku, pergi meninggalkanku.
Tadi malam, kita masih berbincang sebelum lelap di peraduan, masih kau bisikkan kata cinta di telingaku. Pujian-pujian untukku, betapa cantik dan menariknya kulitku yang telah tipis dan keriput ini bagi pandangmu.
60 tahun sudah usia kita berdua, tapi kamu tak pernah bosan mengatakan cinta. Di masa tuaku, aku bahagia membersamaimu. Anak-anakku, tinggal di belahan bumi berbeda tapi aku tak pernah merasa kesepian, karena ada sahabat dengan bentuk paket lengkap di hidupku. Mas Afnan.
Siapa yang menyangka, tidur kita tadi malam adalah gerbang terbuka yang memisahkan fisik dan ragamu. Tak ada yang berbeda, bahkan semalam aku bermimpi indah tentang kita. Mas Afnan, kala aku membangunkanmu pagi tadi. Kau tak meresponku, tubuh kakumu membuatku takut.
Kau berjanji untuk membiarkanku mati lebih dulu agar tak sempat merasa sedih kehilanganmu, janji pertama yang kau ingkari. Mas, semua tak akan pernah sama. Bagaimana aku bisa hidup tanpamu?
Senja sudah usiaku, tubuh jompo yang biasa saling menopang ini kini limbung, salah satu tungkainya hilang.
Hamim dan Hanana, dua anak kita datang secepatnya begitu mendengar kabar kepergianmu, tangis mereka sama derasnya denganku. Begitu besarnya mereka menyayangimu.
Pagi itu asing, aku merapatkan syal renda yang kau belikan kala menempuh pendidikan di Belanda. Kain penghangat leher favoritku, kubawa kemana-mana. Kini kain itu kudekap erat, ingin merasakan hadirmu di sana.
Biasanya pagi ini kita duduk bersama makan bubur ayam berdua. Bubur yang kau belikan selepas shalat berjamaah di masjid komplek. Kutemani kamu yang sibuk membolak balik koran sambil merajut. Kau tak membiarkanku masak, kau selalu ingin ditemani.
"Cintaku, tidak usah repot-repot memasak untukku, duduk manis saja di sini menemaniku, aku tak ingin kau lelah memasak 2 jam lamanya hanya untuk dihabiskan 15 menit saja."
Begitulah bujukmu, dan aku akan dengan senang hati duduk di kursi sebelah menungguimu. Celetukan-celetukan yang mungkin ribuan kali pernah kudengar, tapi aku selalu merasa senang. Aku menghargai setiap waktu yang kita habiskan berdua.
Pagi ini asing, aku memegang syal pemberianmu di dada, meminta kekuatan. Ada Hamim dan Hanana di kanan kiriku, mengaji untukmu. Sementara para pelayat datang silih berganti, menyalamiku dan mengucapkan kalimat duka.
Aku hanya sanggup mengangguk tanpa mengeluarkan suara. Air mata mengalir tanpa henti, bagaimana mungkin tubuh tua ini masih memiliki cadangan air mata dalam kantungnya?
Lalu, dua orang asing itu datang. Wajah yang tak pernah kutemui sebelumnya. Hamim dan Hanana yang tadinya mengaji seketika berhenti dan menegang. Tangan tua ini digenggam erat oleh Hanana. 'Ada apa? Apakah kedua anakku mengenal mereka?'
Wanita itu tampak baru memasuki kepala 5, beberapa uban tumbuh di dekat keningnya. Tinggi semampai nan anggun, di lengannya menggandeng seorang laki-laki remaja. Wanita dan anak lelaki yang tak pernah kukenal itu, menangis meraung memeluk tubuhmu.
Tangis histerisnya membuatku menyusut air mata, siapa dia? Mengapa dia tampak lebih berduka dariku?
Saat wanita itu telah tenang, aku memberanikan diri bertanya.
"Maaf, anda siapa?"
"Mbak Ayna, saya Maria istri kedua mas Afnan. Kami telah menikah diam-diam selama 30 tahun ini. Kenalkan ini Riko, anak kami."
Mas Afnan, matilah saja kamu. Aku membencimu.
Istriku mati, memilih bunuh diri, begitu tiba-tiba, tanpa tanda-tanda. Meninggalkanku dengan tia anak laki-laki yang masih kecil-kecil. Seiring waktu, satu persatu alasan kematian istriku terkuak, yang membuatku terhenyak. Aku yang awalnya merasa telah menjadi suami dan imam yang sempurna, dihadapkan kenyataan yang sebaliknya. Ultimatum dari mertua membuatku berpikir ulang tentang peranku sebagai kepala rumah tangga. Nasi telah menjadi bubur, dan kini aku harus menuai apa yang sudah kutabur.
(NOT) Your Ordinary Lab Girl Meha - Asisten Laboratorium Mikrobiologi di Universitas Elephas hampir saja menjadi tersangka pembunuhan berantai yang sedang marak terjadi di kotanya. Hanya karena TKP korban pertama kali ditemukan di laboratorium tempat ia bekerja. Remi - rekan kerjanya sesama asisten juga ikut terseret dalam arus konspirasi dan politik yang memanas di kampusnya. Mereka berdua difitnah di sana sini. Mau tak mau, ia harus turun tangan menyelesaikan teka teki pembunuhan ini jika tak ingin nama baiknya semakin tercemar dan kuliahnya putus di tengah jalan. Setelah kasus pertama yang dapat diselesaikannya itu, muncul kasus kedua dengan pembunuh yang berbeda. Seolah - olah menjadikannya magnet bagi para pembunuh yang kepiawaiannya dalam melancarkan aksi itu haus untuk dibongkar Meha. T A N T A N G A N Terima, atau tidak?
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
Cerita ada adengan dewasa harap pengertian bagi pembaca Satria seorang pensiunan tentara yang sekarang meneruskan bisnisnya yang bergerak dalam bidang jasa pembangunan. satria yang memiliki keluarga bahagia dan di kenal sosok yang alim harus terjebak dalam birahi nafsu di puber keduanya, dan perjalan kisah yang tidak di sangka yang akan terjadi pada dia dan orang sekitarnya termasuk keluarganya
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.