Amanda, gadis lugu dan kutu buku, sehari-harinya hanya menghabiskan waktu di ruang Perpustakaan. Tapi meskipun lugu dan juga polos Amanda termasuk siswa yang berprestasi sehingga banyak teman-temannya yang iri dan tidak menyukainya dengan sering membullynya.Sehingga dia kerap kali mendapatkan bullyan dari temannya. Di pertengahan semester, Ada seorang murid baru bernama Deva lelaki yang kalem dan sering membela ketika Amanda dibully. Akankah Deva memiliki perasaan dengan Amanda dan akankah Deva bisa merubah penampilannya menjadi lebih cantik dari sebelumnya dan apakah Amanda akan menjadi bersikap hangat tidak dingin dan kaku lagi?
Hai...namaku Amanda, aku menulis cerita ini sambil makan bubur, karena sudah dua hari tidak makan nasi.Dulu, aku sekolah di SMA Garuda. Namun, nasib sial menimpaku aku kerap dibully di sekolah karena aku selalu mendapat nilai yang lumayan bagus daripada temanku.Temanku yang membully itu iri kepadaku.Aku dulu tidak berani melapor, aku hanya bisa memendam dan sabar.Inilah kisahku selengkapnya...
Juli 2009
Tahun ini adalah awal aku masuk ke sebuah sekolah SMA, sebuah sekolah swasta milik yayasan tentara angkatan udara SMA Garuda namanya.Lokasinya yang tak jauh dari tempat tinggalku hanya satu setengah kilometer.Saat itu, aku sering ke sekolah menggunakan sepeda milikku sepeda pemberian ibuku waktu aku ulang tahun ketika masih smp.
Kesukaanku sama seperti aku masih di smp yaitu sering mengunjungi perpustakaan sekolah disaat waktu istirahat tiba.Buku yang sering aku pinjam adalah buku novel-novel yang menceritakan kehidupan remaja.Seperti biasa, saat awal masuk ke sekolah itu semua teman itu baik.Ya, karena masih baru pertama kenal waktu itu jadi masih agak jaim belum tahu karakternya masing-masing itu seperti apa.Tapi lambat laun setelah tahu aku sering mendapatkan nilai yang lumayan bagus, mereka yang sekelas denganku menjadi iri kepadaku dan aku kerap dibully oleh mereka.Aku tidak sendiri waktu itu, masih ada sahabatku yang selalu menemaniku disaat senang dan susah dibully juga oleh teman-temanku.
Kita berdua menjadi terasingkan, ketika kita berdua berusaha untuk ikut berbaur dengan mereka tapi merekanya malah menghindar dan akhirnya kita berdua setiap jam istirahat selalu mendatangi perpustakaan untuk mencari buku novel edisi terbaru untuk bisa kita pinjam yang bisa menemani disaat waktu luang.
Jika aku dan sahabatku ini yang bernama Lina tidak ke ruang ke perpustakaan, kita biasanya menghabiskan waktu istirahat di sebuah kantin kecil khusus siswa yang menyediakan aneka jajanan.Disaat aku dan sahabatku sedang makan makanan yang telah dipesan, tiba-tiba teman satu kelasku yang iri kepadaku dan tidak menyukaiku itu membully aku dengan menyiramkan jus mangga ke rok sekolahku.
Bbyuuurrr...
Jus mangga pun tumpah dan membasahi serta mengotori rok sekolahku.Dengan sigap sahabatku yang berada didekat aku pun menjadi emosi melihat aku diperlakukan seperti itu tadi.Sahabatku lalu membentak Aditya yang menumpahkan jus mangga itu ke rok seragamku.
"Heh lu gitu banget ya kelakuannya,mentang-mentang lu anak tentara semena-mena terhadap orang!!"
sahabatku membentak Aditya,Aditya ayu agustin nama panjangnya.
"Alah, lu gak usah sok sok'an ngebela sahabatmu yang cupu ini!"
Aditya tak mau kalah membentak Lina dan emosinya semakin meninggi.Aku pun mencoba meredam emosinya sahabatku itu.
"Lina..lina..sudah gak usah ribut karena ngebela aku, malu jadi tontonan orang." ucapku sambil mengelus punggungnya berharap emosinya reda.
"Keterlaluan dia nda, kalau dibiarkan akan semakin ngelunjak kelakuannya." ucap Lina merasa tidak terima aku diperlakukan tidak mengenakan dimuka umum.
"Ayok ke toilet aku antar ya, itu rok mu kotor begitu kita bersihkan." lanjut Lina.
"Iya Lina hayu, mumpung belum ada bel tanda masuk juga."
Lina pun mengantar aku menuju toilet sekolah dan aku mulai membersihkan sisa-sisa jus yang tumpah tadi di rok itu.Begitu rok sudah bersih, walaupun basah kuyup karena cipratan air Lina pun memberi pinjaman jaket kain yang sedang dipakainya.
Karena merasa tak tega melihat aku roknya basah kuyup terkena cipratan air.
"Nih,pakai jaketku aja untuk menutupi rokmu yang basah itu." ucap Lina sambil membuka jaket yang dia pakai lalu memberikannya kepadaku.
"Tapi kan kamu lagi dipakai?" tanyaku.
"Sudah gak apa-apa kok, tadi pagi sih dingin tapi makin siang malah gerah."
"Ya sudah, aku pinjam dulu ya Lin, besok dikembalikan lagi ke kamu."
"Iya, santai aja nda kayak sama siapa aja, pakai aja gak apa-apa."
Akhirnya aku mengambil jaket kepunyaan Lina itu dan aku pakai untuk menutupi bekas cipratan air yang masih basah.
Lalu, tidak berapa lama bel tanda masuk kelas pun berbunyi.Aku dan Lina bergegas untuk segera memasuki kelas karena Guru Ips akan segera memasuki ruang kelas.Sesampainya dikelas, Aditya pun kembali berbuat usil dia menyoraki kedatangan kita berdua.
"Huh dasar cupu, sahabatnya malah ikut-ikutan belain pakai nyolot lagi."
Cici yang berada tidak jauh dari posisi Aditya duduk ikut ingin tahu apa yang terjadi tadi.
"Ada apa sih Dit, gue kepo ayo kasih tahu ada apaan?" tanya Cici penasaran dan langsung memasang kuping ke arah Adit.
"Gini Ci, tadi waktu di kantin kan gue gak sengaja numpahin jus mangga ke si cupu itu, eh sahabatnya malah yang nyolot ngajak ribut."
"Haha..sok pahlawan dia."
"Tadi lu kemana Ci istirahat?"
"Maaf Dit, tadi istirahat gue dikelas masih ngerjain tugas belum kelar."
"Pantesan, jadinya gue istirahat ke kantin sendirian, mana si Popy dan si Agnes gak nongol juga."
Aku hanya bisa lihatin dan geleng-geleng kepala lihat Aditya ngoceh-ngoceh dari kejauhan.Lalu, aku pun mengeluarkan buku paket ips dan catatannya.Begitu guru ips datang, suasana kelas yang tadinya riuh berubah menjadi hening seketika.
Ketua kelas pun langsung memberikan salam kepada guru yang baru datang tadi.Lalu guru ips pun langsung memberikan materi pelajaran hingga dua jam lamanya.Setelah pelajaran selesai, lalu siswa yang berada dikelas pun diperbolehkan pulang karena jam kegiatan belajar mengajar telah habis.Termasuk aku dan Lina sahabatku segera bergegas keluar dari kelas juga.Kita berdua jalan berbarengan menuju parkiran aku mengambil sepedaku lalu langsung mengayuhnya sedangkan sahabatku naik angkot.Karena waktu itu masih belum ada transportasi online seperti sekarang.
***
Aku pun terus mengayuh sepedaku melewati jalan raya yang lumayan banyak angkutan umum juga yang bersliweran.Dipertigaan jalan, aku lalu belok ke arah kiri memasuki sebuah komplek perumahan.
Ayahku hanya seorang karyawan pabrik biasa, jadi hanya mampu beli rumah diperumahan yang bertype agak kecil itupun dibeli dengan cara dicicil perbulan dengan memberikan dp terlebih dahulu sekian persen.
Beberapa menit kemudian, mamahku yang sedang berada diluar menjaga dagangan asinan buah kaget melihat rok sekolahku ditutupi sebuah jaket.Sepedaku aku taro digarasi yang tidak begitu luas lalu aku menghampiri mamahku.
"Asalamualaikum, mah kok bengong." sapaku sambil mencium telapak tangan mamah.
"Waalaikumsalam, neng itu kenapa ditutupi jaket roknya?" tanya mamah.
"Oh ini, gak apa-apa mah cuma basah tadi kecipratan air." jawabku tidak memberikan jawaban yang sebenarnya.
"Itu jaket siapa yang dipakai neng?" tanya mamah lagi.
"Jaket Lina mah,teman sebangku."
"Ya sudah, sini jaketnya mamah bantu cucikan biar cepat kering besok, tolong jaga dagangan mamah ya."
"Tapi sebelumnya neng ganti baju dulu, makan dulu sana." suruh mamah.
"Iya mah, aku masuk ke dalam dulu ya."
Setelah beres ganti baju,menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim dan juga sudah beres makan aku pun langsung kedepan untuk menjaga dagangan asinan buah yang mamah suruh jaga tadi.
Sekelompok pemuda masih berstatus mahasiswa yang menyukai kegiatan mistis, kerap melakukan penelusuran tiap malam Selasa dan malam Jumat Kliwon. Mereka ditemani oleh Mbah Susilo sang sesepuh desa yang mempunyai kemampuan yang tak biasa.
Dua tahun lalu, Regan mendapati dirinya dipaksa menikahi Ella untuk melindungi wanita yang dia sayangi. Dari sudut pandang Regan, Ella tercela, menggunakan rencana licik untuk memastikan pernikahan mereka. Dia mempertahankan sikap jauh dan dingin terhadap wanita itu, menyimpan kehangatannya untuk yang lain. Namun, Ella tetap berdedikasi sepenuh hati untuk Regan selama lebih dari sepuluh tahun. Saat dia menjadi lelah dan mempertimbangkan untuk melepaskan usahanya, Regan tiba-tiba merasa ketakutan. Hanya ketika nyawa Ella berada di tepi kematian, hamil anak Regan, dia menyadari, cinta dalam hidupnya selalu Ella.
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?