Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / MENJADI BUDAK NAFSU TUAN YUAN
MENJADI BUDAK NAFSU TUAN YUAN

MENJADI BUDAK NAFSU TUAN YUAN

5.0
9 Bab
9.2K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

WARNING 21+++ Hani Paulla, ia baru pulang dari London dan langsung ditugaskan menjadi sekretaris di perusahaan Kakaknya, Yuan Andersson. Tidak disangka, kehadiran Hani mampu membuat Yuan terpikat, dan memaksa Hani untuk menjadi budak nafsu. Sentuhan sang billionaire membuat Hani candu, dan semakin terjerat. Apakah Hani bisa lepas dari jeratan sang billionaire? Atau malah semakin terjebak sehingga Hani jatuh cinta? Lalu, apakah hubungan tersebut akan diketahui oleh orang tua-nya? Ikuti, ya...

Bab 1 Kau masih perawan

"Malam ini terasa sangat panas."

Hani Paulla, gadis cantik bermata bulat-usianya 22 tahun. Ia berdiri di atas balkon kamarnya. Menatap langit yang dipenuhi dengan bintang.

Hani menggunakan piyama yang begitu seksi dan transparan, karena malam ini cukup panas.

"Siapa yang memabukkan pintu?" Hani mendengar suara pintu kamarnya terbuka.

Hani lantas bergegas menuju ke kamarnya. Ia terbelalak saat melihat sang Kakak berdiri di depan pintu kamar yang sudah tertutup.

"Kak Yuan, kau mau ngapain?" tanya Hani.

Yuan tersenyum nakal, perlahan ia berjalan mendekati Hani-gadis seksi yang ternyata adiknya. Hani juga baru bekerja menjadi sekretaris di perusahaan Yuan Andersson.

"Kakak mau ngapain?" Hani semakin panik saat Yuan, sang Kakak, semakin mendekat.

Yuan membuka kancing kemejanya dan melepas kemejanya, kemudian melemparnya.

Hani menelan ludahnya susah payah saat melihat dada bidang sang kakak yang kotak-kotak.

"Kak... " Hani berusaha menghindar, namun Yuan malah semakin dekat dan mendorong tubuh Hani sampai terhempas ke atas ranjang. Yuan berada di atas tubuh Hani.

"Berapa harganya untuk semalam?" tanya Yuan tersenyum nakal.

"Hah?" Hani membulatkan pupil matanya sempurna. "Aku tidak mengerti dengan pertanyaan Kakak," ucap Hani bergetar.

"Jangan pura-pura bodoh, Hani. Bukankah selama kamu tinggal di London, kamu sering melakukannya?" Yuan tersenyum menyeringai.

"Melakukan apa?" tanya Hani panik.

"Jual diri!" Yuan berbisik.

Kemudian, Yuan mengambil ponselnya di saku celananya, ia menunjukkan video ketika Hani menggunakan pakaian seksi jalan dengan pria tua. Ternyata diam-diam Yuan mencari tahu tentang Hani.

"Video ini sudah cukup membuktikan kalau kau bukan cewek baik-baik! Membuktikan bahwa kamu di luar sana bekerja menjadi sugar baby, dan menjual tubuhmu pada pria pria tua kesepian. Bukan, begitu?"

"Kak, itu.... Itu cu- "

Tak mau mendengar penjelasan dari Hani, Yuan langsung mengecup bibir Hani dengan rakus meski tanpa balasan namun Yuan tetap melumat bibir Hani yang menggoda ini.

Kedua tangan Yuan bergerilya menyentuh buah dada milik Hani yang montok dan membuat Yuan tergoda untuk menjadi sosok bayi.

"Ah... " Hani sedikit mendesah ketika tangan Yuan masih menyentuh buah dada miliknya.

Yuan. tersenyum nakal, dia sangat suka dengan suara desahan kecil yang ke luar dari mulut sang adik.

Yuan lantas melumat bibir Hani dengan sangat rakus membuat Hani semakin kesulitan melawan, napasnya terasa sesak sampai ia refleks membuka mulut dan akhirnya ciuman itu semakin dalam hingga terdengar suara decapan.

"Ah!" Suara desah kembali lolos dari mulut Hani ketika lidah Yuan menjelajah jenjang leher Hani yang mulus.

Hani semakin bergairah, begitu juga dengan Yuan. Keduanya kini mulai menikmati permainan panas tersebut.

"Ah, Kak!" rancu Hani ketika lidah sang kakak bergerilya di area perutnya sampai ke daerah sensitif karena kini tubuh keduanya sudah sama-sama polos.

Yuan tersenyum nakal saat milik Hani sudah basah.

"Kau menyukainya?" tanya Yuan berbisik.

Hani merasa malu untuk mengakuinya, ia memilih diam dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

Rumah tampak sepi. Orangtuanya lagi pergi ke London mungkin sampai seminggu di sana.

Yuan akan segera memasukkan miliknya ke tubuh Hani.

"Kak, pelan-pelan," pinta Hani ketakutan.

"Pelan-pelan? Bukankah kau sudah terbiasa?" Yuan tersenyum mengejek.

Hani mengigit bibirnya ketika milik Yuan yang perkasa itu akan memasuki miliknya.

"Mengapa sangat sempit?" bisik Yuan sambil menaikan satu alisnya saat dirinya kesulitan memasukan sesuatu kedalam tubuh Hani.

Ssshhtt

Hani menggigit bibirnya, menahan perih yang luar biasa.

"Uummmph saaakiiiiitt, Kak, sakiiiittttt!" Rancu Hani sambil memukul-mukul punggung Yuan.

"Aaaaaa!!!!!" teriaknya lagi sampai meremas kuat rambut Yuan tatkala milik Yuan sudah berhasil masuk.

"Oh, ughh ... " Yuan mendesah karena nikmat.

Di atas ranjang ini, Yuan berhasil merampas apa yang tidak seharusnya ia nikmati.

Dini hari.

Hiks!

Hani menangis membelakangi Yuan. Ia terus menangis karena marah pada dirinya sendiri, marah tidak bisa melawan saat Yuan menikmati tubuhnya.

Tubuh Hani yang polos itu di tutupi oleh selimut tebal.

"Jadi, kau benar-benar masih perawan?" tanya Yuan yang dia kira Hani ini sudah tidak perawan.

Yuan tengah memakai pakaiannya. Ada rasa kebanggaan pada dirinya sendiri karena untuk pertama kalinya ia mendapatkan perawan.

Ya, Yuan ini adalah seorang play boy Ia memanfaatkan kedudukannya sebagai penguasa tampan kaya raya untuk memikat wanita. Tanpa keluar uang, Yuan bisa menikmati tubuh wanita yang menjadi kekasihnya, namun sayangnya belum mendapatkan perawan. Yuan memang hiperseks.

"Keluar, Kak! Aku bilang keluar dari kamarku!" teriak Hani mengusir Yuan dari kamarnya.

"Maaf, Hani. Saya pikir, kamu wanita nakal yang suka tidur dengan pria tua," ucap Yuan santai.

"Keluar, Kak! Aku bilang, keluar, keluar!" bentak Hani.

Yuan pun keluar dari kamar Hani.

"Kamu jahat, Kak, jahat! Kamu jahat! Aaaaaa..... " teriak Hani frustasi.

***

Seorang pria bertubuh kekar usianya sekitar 57 tahun dengan senyum lebar di wajahnya. Pria itu memasuki ruangan sambil menyeret sebuah koper. Sonya-seorang wanita cantik berusia 48 tahun dengan gaun sederhana dan anggun, mengikuti di belakangnya.

"Yuan!" teriak Louis, "kemarilah! Papa ingin memperkenalkan seseorang padamu."

Yuan Andersson, usianya 27 tahun. Ia berjalan menuruni anak tangga.

"Aku sudah mengenalnya. Mengapa papa membawa wanita itu kemari?" tanya Yuan sinis.

"Yuan, papa dan Tante Sonya sudah menikah. Dan sekarang dia adalah ibumu." Louis begitu bangganya memperkenalkan Sonya pada putranya.

Mendengar hal tersebut, wajah Yuan langsung pucat pasi namun masih berusaha menjaga perasaannya. Ia sebenarnya tidak mau ayahnya menikah lagi.

"Oh, Selamat!" ucap Yuan santai.

"Sekarang, kamu boleh panggil Tante ini Mama ya!" ucap Sonya tersenyum kepada Yuan. namun tanggapan Yuan tetap acuh.

"Pah, Yuan pergi dulu, ada urusan!" ucap Yuan yang langsung buru-buru pergi keluar rumah.

Yuan sangat tidak menyukai Sonya, ia yakin wanita itu hanya memanfaatkan uang ayahnya saja.

Yuan keluar dengan tergesa-gesa, dan tak sengaja mempertemukan diri dengan seorang gadis cantik. Mata keduanya saling bertemu, namun pada saat ini mereka belum saling kenal.

"Permisi!" kata gadis itu cepat sebelum masuk ke rumah.

Yuan masih tertegun sejenak. Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis cantik itu yang baru saja ditemuinya.

"Siapa dia?" gumam Yuan, ia kembali masuk ke dalam rumah, tak jadi pergi karena penasaran dengan gadis cantik yang sukses mencuri perhatiannya.

Glen melihat gadis cantik itu duduk disebelah Sonya.

"Hani, Papa harap kamu betah ya tinggal di sini," ucap Louis.

Bola mata Alluna terus memutar ke setiap penjuru ruangan.

"Rumah Papa bagus banget! Hani pasti betah," ucap Hani, tak pernah menyangka ternyata Papa tirinya orang kaya.

Yuan masih berdiri mematung memperhatikan gadis cantik yang memiliki bola mata bulat itu.

"Eh, Yuan, kamu tidak jadi pergi?" tanya Louis.

Hani langsung menoleh kearah Yuan, ia kembali tersenyum kepada laki-laki yang akan menjadi kakaknya.

"Pah, dia Kak Yuan? Anak Papa yang sering Papa ceritakan ke Hani?" tanya Hani.

Yuan selama ini tidak tahu bahwa Sonya memiliki anak perempuan. Setiap ada acara penting, Sonya selalu datang sendiri. Sebab Hani tinggal di London, dia kuliah dan baru lulus.

"Iya, Hani, dia Yuan! Dan Yuan, ini adalah Hani, anaknya Mama Sonya, adikmu!" Louis.

Yuan masih diam mematung, adik tirinya ini sukses banget mencuri perhatian Yuan yang terkenal playboy, dan hiperseks.

"Hai, Kak Yuan perkenalkan namaku Hani Paulla," ucapnya sambil mengulurkan sebelah tangannya.

Yuan menerima uluran tangan dari Hani tanpa mengatakan satu kata pun.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY