/0/12688/coverbig.jpg?v=20230604143108)
Arabella Natasha Dirgantara harus rela menikah dengan seorang Dokter spesialis kanker yang baru dikenalnya, demi menyelamatkan nyawa sang Ibu. Pernikahan kontrak yang akan dijalani nya selama satu tahun, membuat hatinya goyah dan melanggar salah satu poin dari isi kontrak yang telah ia tandatangani sebelum pernikahan itu dimulai. Poin yang dilanggar nya adalah, mencintai. Karena dalam kontrak tersebut, mereka tidak boleh mencintai satu sama lain. Begitu pula dengan Edward Fransisco, tanpa disadari, ia juga melanggar isi poin yang sama dengan Arabella. Hingga akhirnya, Edward yang mulai menyadari jika Ara sudah memiliki perasaan khusus untuknya, melakukan segala cara agar Ara berbalik membenci dirinya.
Arabella Natasha dirgantara, seorang gadis cantik berusia 19 tahun. Diusia yang masih muda, ia harus rela memutuskan pendidikan nya, padahal ia baru saja masuk kuliah jurusan kedokteran tahun lalu.
Lima tahun yang lalu, Rio Dirgantara yang merupakan Ayah kandung dari Arabella meninggal dunia akibat terkena serangan jantung. Saat rio meninggal, ia meninggalkan hutang dengan jumlah yang cukup besar kepada beberapa bank. Bukan tanpa alasan Rio meminjam dana dalam jumlah yang besar, itu karna ia ingin memajukan kembali perusahaan yang sempat kolaps beberapa bulan belakangan ini.
Namun siapa sangka, takdir malah berkata lain. Sehari setelah pemakaman Rio, seluruh aset yang Arabella dan ibunya yang bernama Shania miliki harus disita oleh bank.
Semenjak hari dimana Arabella dan Shania meninggalkan rumah megahnya, kini mereka tinggal dirumah sederhana. Beruntung, ternyata Ibu Shania masih memiliki sisa tabungan yang ia yakini cukup untuk menghidupi dirinya dan Ara selama beberapa tahun kedepan. Tidak hanya itu, Ibu Shania juga membuka jasa laundry dirumahnya agar ia mendapatkan uang tambahan.
Keadaan Ibu Shania dan Ara semakin hari semakin membaik meskipun mereka kini hanya hidup berdua dan sederhana. Namun setelah berjalan dua tahun, Ibu Shania sering merasa tidak enak badan. Awalnya ia pikir hanya masuk angin biasa, namun setelah beberapa kali ia mendatangi dokter dan melakukan tes darah, Ibu Shania dinyatakan mengidap kanker rahim stadium tiga. Hingga akhirnya, ia terpaksa menyembunyikan penyakitnya pada Ara. Karna ia tidak ingin sampai Ara mengetahuinya.
***
Ara yang tengah bermalas-malasan di kamarnya tiba-tiba mendengar suara ketukan pintu, karena sudah mengetahui siapa yang berada dibalik pintu, Ara segera bergegas membuka nya.
"Ibu, rapi sekali. Mau kemana?" Tanya Ara saat mendapati Ibu Shania memakai pakaian yang tidak seperti biasanya saat berada dirumah.
"Ibu mau ke rumah sakit, kamu tidak ada kelas hari ini?" Shania bertanya balik, Ara pun hanya menggelengkan kepalanya sebagai bentuk jawaban.
"Yasudah, ibu berangkat dulu. Jangan lupa sarapan, sudah ibu siapkan di meja makan." Imbuhnya.
"Iya Bu, apa perlu aku temani?"
"Tidak perlu!" jawab Ibu Shania cepat, kemudian langsung berbalik badan dan langsung berjalan ke arah pintu utama, tanpa menengok ke belakang lagi.
Sementara Ara masih diam mematung di depan pintu kamarnya.
"Akhir-akhir ini Ibu sering sekali ke rumah sakit, bahkan wajah Ibu juga sangat pucat. Dan juga, badan Ibu semakin hari semakin kurus, apa yang sedang Ibu sembunyikan dari aku? Setiap kali aku bertanya Ibu sakit apa, Ibu selalu jawab hanya masuk angin. Sungguh sangat tidak masuk akal," monolog nya sendiri.
Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, akhirnya Ara terpaksa masuk ke kamar ibu nya tanpa izin. Siapa tahu ada yang bisa ia temukan disana, pikirnya.
Baru pertama kali ini Ara nekad masuk kedalam kamar ibunya, karna ia berfikir bahwa ibunya juga pasti memiliki privasi yang tidak bisa di umbar. Tanpa terkecuali pada Ara yang notabene nya adalah anak kandung nya sendiri.
Saat sudah tiba di depan pintu kamar Shania, Ara merasakan perasaan campur aduk dan memikirkan masuk ke kamar Shania atau tidak.
"Astaga! Aku bingung," batinnya.
Akhirnya Ara pun meneruskan niat awalnya, ia mulai memegang handle pintu dan menekannya ke bawah, hingga akhirnya pintu pun terbuka.
"Ara minta maaf Bu, Ara udah lancang masuk kamar ibu dengan cara diam-diam seperti ini." Batinnya lagi.
Dengan langkah kaki yang pelan, Ara memberanikan dirinya untuk masuk dan berjalan menuju meja nakas terlebih dahulu. Ia sempat bingung ingin melakukan apa, karna sedari tadi badannya gemetar. Entah apa yang membuat perasaannya menjadi seperti ini, hanya saja Ara seperti akan mendapatkan kabar yang tidak enak bahkan yang lebih parahnya lagi adalah kabar buruk.
Selama beberapa saat Ara sempat duduk terdiam di ranjang milik ibunya, setelah menyadari dirinya tidak melakukan apapun dengan waktu yang lumayan lama, akhirnya Ara memberanikan diri untuk memeriksa semua laci yang ada didalam kamar Ibu Shania.
"Maafkan Ara, Bu..." Lagi dan lagi, Ara terus mengucapkan kata maaf didalam hatinya.
Sudah dua puluh menit berlalu, Ara membuka dan memeriksa semua laci yang berada di dalam kamar Ibu Shania, bahkan Ara sampai mengobrak-abrik lemari pakaian Shania, namun ia tidak mendapati hasil apapun.
"Capek juga, tapi aku tidak mendapati hasil apapun." Ara berbicara pada dirinya sendiri.
Kemudian ia segera membereskan beberapa pakaian Ibu Shania yang terlihat berantakan karna ulahnya tadi. Setelah merasa sudah cukup rapi, Ara segera keluar dari kamar Ibu Shania dan ia berlalu menuju dapur untuk mengecek ke tempat yang dikhususkan menyimpan pakaian kotor yang akan di laundry. Namun, ternyata tempat tersebut kosong.
"Sepertinya hari ini tidak ada yang ingin mencuci baju," Ara berkata-kata sendiri.
"Kalau terus menerus sepi seperti ini, bisa-bisa tabungan kami cepat habis. Sepertinya aku memang harus mencari pekerjaan paruh waktu." imbuhnya lagi.
Sudah empat tahun ibu Shania membuka jasa laundry, namun tidak setiap hari orang akan menggunakan jasanya. Apalagi mereka tinggal di perumahan seperti di pedesaan. Dan yang biasanya menggunakan jasa Shania hanya para tetangga sekitar yang masih berada di dekat rumah, itupun jika mereka sedang malas mencuci atau sedang ada keperluan diluar.
Karna mulai merasakan tenggorokan nya haus, akhirnya Ara menuju dapur dan membuka lemari es. Ia mengambil teko yang berisi orange jus yang selalu di sediakan oleh ibunya setiap hari, lalu Ara segera menuangkan ke dalam gelas dan mulai menenggak minuman nya, tenggorokan nya yang kering pun kini sudah mulai licin. Rasanya orange jus yang sedang ia tenggak pun sedang main seluncuran didalam tenggorokannya.
Saat sudah merasa cukup, Ara kembali menyimpan teko yang berisi orange jus kedalam lemari es. Saat sedang menutupnya, ada selembar kertas yang mengintip di bawah taplaknya, dan itu sangat menarik perhatian Ara.
"Sejak kapan ada kertas disini?" Tanya Ara sendiri,
Kemudian mengambil surat yang tengah mengintip malu-malu itu.
Ara sempat membolak-balik kertas putih yang terlihat polos dan rapi itu, lalu ia segera membuka lipatan nya dan membaca perlahan.
"Rumah sakit anugerah?" Tanya Ara pada dirinya sendiri saat tidak sengaja melihat tulisannya.
Ara langsung membuka dan kembali membaca. Setelah selesai membaca, dengkul Ara merasa lemas bahkan untuk berdiri pun ia sudah tidak mampu. Akhirnya Ara pun terduduk di lantai dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Ara kembali membaca berulang kali untuk memastikan. Namun hasilnya tetap sama, tidak ada yang berubah. Malah semakin lama Ara malah menangis dan kini Ara sudah banjir air mata.
"Ibu, hiks... Jadi ini yang ibu sembunyikan dari aku?"
Perasaan Ara saat ini hancur, bagaimana bisa dirinya tidak mengetahui tentang penyakit ibu nya sendiri. Bahkan di kertas itu, tertera sudah 3 tahun lamanya.
****
Sementara disisi lain, Shania sedang melakukan pemeriksaan. Dokter spesialis kanker yang selama ini mengecek perkembangan penyakit Shania mengatakan jika Shania harus segera melakukan operasi karena penyakitnya sudah mulai menyebar.
Sebenarnya sudah sangat lama ia ingin melakukan operasi, hanya saja sisa tabungan setelah ia membeli rumah sederhana hanya cukup untuk biaya kuliah Ara. Makanya sampai sekarang Shania hanya bisa mengobatinya dengan cara rawat jalan.
Persahabatan antara Alvin dan Catherine yang telah terjalin selama lima belas tahun harus kandas begitu saja ketika Catherine mengungkapkan perasaannya pada Alvin. Pernyataan yang baru saja Catherine nyatakan membuat Alvin begitu senang, karena ia pun memang memiliki perasaan yang sama dengan Catherine selama beberapa tahun belakangan ini. Namun, Alvin tidak membalasnya secara langsung, karena ia akan mengatakan semua perasaannya pada Catherine saat dihari acara perayaan ulang tahun Catherine tiga bulan yang akan datang. Hari ulang tahun Catherine semakin dekat, disaat bersamaan Alvin mendapatkan kejutan untuk dirinya sendiri yang membuatnya shock. Bahkan, Alvin pun harus membatalkan rencana untuk mengungkapkan perasaannya pada Catherine. Bukan hanya itu saja, tetapi Alvin pun terpaksa menjodohkan Catherine pada sahabatnya—Bryan. Alvin terpaksa melakukan cara seperti ini, karena ia sudah merancang semuanya demi kebahagiaan Catherine. Mampukah Catherine menerima Bryan dalam kehidupannya? Sedangkan ia, hanya mencintai Alvin seorang.
Kayla Herdian kembali ke masa lalu dan terlahir kembali. Sebelumnya, dia ditipu oleh suaminya yang tidak setia, dituduh secara salah oleh seorang wanita simpanan, dan ditindas oleh mertuanya, yang membuat keluarganya bangkrut dan membuatnya menggila! Pada akhirnya, saat hamil sembilan bulan, dia meninggal dalam kecelakaan mobil, sementara pelakunya menjalani hidup bahagia. Kini, terlahir kembali, Kayla bertekad untuk membalas dendam, berharap semua musuhnya masuk neraka! Dia menyingkirkan pria yang tidak setia dan wanita simpanannya, membangun kembali kejayaan keluarganya sendirian, membawa Keluarga Herdian ke puncak dunia bisnis. Namun, dia tidak menyangka bahwa pria yang dingin dan tidak terjangkau di kehidupan sebelumnya akan mengambil inisiatif untuk merayunya: "Kayla, aku tidak punya kesempatan di pernikahan pertamamu, sekarang giliranku di pernikahan kedua, oke?"
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Maya terpaksa menggantikan posisi adik perempuannya untuk bertunangan dengan Arjuna, seorang pria cacat yang telah kehilangan statusnya sebagai pewaris keluarga. Pada awalnya, mereka hanyalah pasangan nominal. Namun, segalanya berubah ketika identitas Maya yang sebenarnya secara bertahap terungkap. Ternyata dia adalah seorang peretas profesional, komposer misterius, dan satu-satunya penerus master pemahat giok internasional .... Semakin banyak yang terungkap tentang Maya, Arjuna semakin merasa gelisah. Penyanyi terkenal, pemenang penghargaan aktor, pewaris dari keluarga kaya - ada begitu banyak pria yang menawan sedang mengejar tunangannya, Maya. Apa yang harus dilakukan Arjuna?!