/0/12396/coverbig.jpg?v=32949f0d1219af299a281079c50e8b2f)
Sejak kecil, Limdong selalu dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Karena Limdong kerap mengamuk ketika ia tidak bisa mengontrol kekuatan yang ada pada tubuhnya. Oleh karena itulah sejak kecil Limdong selalu kesepian. Ia selalu sendirian. Tidak ada anak sebayanya yang mau berteman dengannya. Limdong yatim piatu sejak kecil karena kedua orang tuanya mengorbankan diri mereka demi menyelamatkan orang banyak. Kekuatan yang ada pada diri Limdong bukanlah kekuatan biasa. Tidak ada satupun orang yang sanggup melawan kekuatan hebat itu. Tapi karena Limdong dianggap berbeda dari anak lain yang seusianya, itu pula yang menyebabkan Limdong sering bertingkah nakal. Karena ia menginginkan perhatian dari orang lain. Kenakalan dan kejahilan Limdong malah semakin membuat dirinya dihindari oleh orang-orang disekitarnya. Dan Limdong ini, sering kali mengatakan kalau dirinya ingin menjadi seorang Raja. Apakah mungkin Limdong bisa meraih mimpinya menjadi Raja?
Boom!
Suara ledakan di tengah kota terdengar sangat keras.
Rupanya ledakan itu berasal dari pertarungan yang saat ini sedang terjadi di tengah kota.
Lebih tepatnya, bisa dibilang itu adalah pengepungan.
"Jangan menyerah teman-teman! Kita pasti bisa menjatuhkan dia!" ucap Lingling, yang tak lain adalah sahabat seorang pemuda yang saat ini sedang mengamuk itu.
"Tapi Ling, rasanya kurang yakin. Jujur saja, kekuatanku sudah semua aku kerahkan," ucap Lee.
"Iya aku tahu. Aku juga sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang aku miliki. Tapi Lee, kita harus berusaha menyadarkan kembali kesadaran Limdong. Limdong itu sahabat kita Lee! Aku rela jika memang harus mengorbankan nyawa ini demi menyadarkan Limdong kembali."
Lingling kembali melesat ke arah Limdong untuk menyerang.
Lingling tetap gigih walaupun seluruh tubuhnya sudah babak belur akibat pertarungan ini.
Boom!
Boom!
Suara ledakan terus terdengar.
"Baiklah, Teman-teman! Aku minta tolong pada kalian semua. Karena hanya kita sajalah yang tersisa. Kalau Limdong tidak segera sadar, maka bisa-bisa Limdong akan mengamuk ke seluruh tempat. Akan ada lebih banyak lagi korban berjatuhan," ucap Lee pada sekumpulan orang itu.
"Tapi Lee, lihatlah! Kebanyakan dari kita nampaknya sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan pertarungan ini. Kekuatan Limdong saat ia mengamuk seperti ini sungguh di luar nalar," ucap salah satu orang dari kelompok itu.
"Kalau kalian merasa sudah tidak sanggup lagi, maka kalian segera menjauh dari sini. Sementara biarkan aku dan Lingling yang mencoba menahan Limdong. Kalian bisa beristirahat untuk memulihkan kekuatan kalian." Lee juga ikut melesat ke arah Limdong. Lee sudah memantapkan hatinya bahwa ia akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Lingling.
Karena apa? Ya, Karena mereka bertiga adalah sahabat sedari kecil. Setiap saat selalu bersama.
Dan saat ini, Lee tidak akan berdiam diri melihat sahabatnya itu yang sedang mengamuk.
Akibat amukan Limdong, keadaan kota rusak parah.
Untungnya, walaupun banyak korban namun tidak ada satupun yang kehilangan nyawa. Itu karena semua orang di sana mampu bekerja sama dengan baik untuk mengungsikan warga lainnya seperti wanita, anak-anak, dan juga orang lanjut usia.
"Argh...!" teriak Lingling. Ternyata ia terpental akibat pukulan dari Limdong.
"Lingling...!" Lee langsung berlari ke arah Lingling untuk menahan tubuhnya agar tidak membentur tembok bangunan.
"Jangan terlalu memaksakan diri. Sebaiknya kita coba atur strategi untuk menyerang Limdong," ucap Lee.
Lee lega karena ia masih sempat menyelamatkan Lingling.
"Tapi Lee, kalau kita tidak terus menahannya bisa-bisa Limdong pergi dan mengamuk di tempat lain. Kita harus bisa menahannya sampai bantuan dari Guru datang," jawab Lingling.
"Iya aku tahu. Tapi Ling, lihatlah keadaan kita. Dan coba kau lihat keadaan mereka semua. Kalau kita terus bertarung dengan kondisi yang seperti saat ini, aku takut akibatnya akan fatal," ucap Lee.
"Sebaiknya suruh saja semua orang mundur. Biarkan aku sendiri yang akan berusaha menahan Limdong. Kamu juga, istirahatlah bersama yang lainnya," ucap Lingling.
Lingling memang terkenal dengan kegigihannya. Gadis ini sangat keras kepala. Dan Lee sangat paham dengan sifat yang dimiliki gadis cantik di hadapannya saat ini.
"Tidak! Aku menolak usulanmu. Biarkan aku ikut denganmu menahan Limdong."
Lee juga bersikeras akan menahan Limdong sampai guru mereka datang.
Tapi, saat mereka sedang berdiskusi ada bola cahaya melesat ke arah mereka.
Pertahanan yang dimiliki Lee dan Lingling tidaklah kuat. Karena energi yang mereka miliki sudah tinggal sedikit. Mereka sudah bertarung kurang lebih selama dua jam penuh. Dan lagi, lawan yang mereka hadapi kekuatannya sepuluh kali lipat.
Boom!
Duar!
Lagi-lagi suara ledakan yang dahsyat kembali terdengar.
Dan benar saja, perisai yang mereka bentuk hancur dengan mudahnya saat energi pukulan dari Limdong menyentuhnya. Dan parahnya lagi, mereka terkena serangan itu dengan telak.
Wush...!
Tubuh Lingling dan Lee terpental dan membentur puing-puing bangunan dan pohon yang ada di sekitarnya.
Setelah mendarat, Lingling dan Lee merasakan sakit yang luar biasa pada bagian dada mereka masing-masing. Dan mereka berdua juga memuntahkan segumpal darah.
Serangan itu terlalu kuat. Tubuh mereka tidak sanggup bila harus menerima pukulan seperti itu lagi.
Tatapan Lingling mulai menjadi buram. Demikian halnya pula dengan Lee.
Tapi Lingling masih tetap berusaha untuk berdiri. Ia sudah bertekad bahwa akan terus berjuang.
"Roar...! Roar...! Roar...! Akan aku habisi kalian semua!" Suara teriakan Limdong memekikkan telinga.
Limdong masih terus mengamuk sambil berteriak. Dan teriakan Limdong saat ini terdengar seperti suara Monster!
Itu efek dari kondisi tubuhnya yang saat ini sedang tak terkendali. Dan baru kali ini Limdong mengamuk sehebat ini.
Sedari kecil, Limdong memang sudah sering kali mengamuk. Itu disebabkan karena tubuh Limdong tidak mampu menampung kekuatan yang sangat dahsyat yang terdapat dalam tubuhnya.
Didalam tubuh Limdong ternyata terdapat sesosok mahluk. Itu adalah Iblis. Dan ternyata Iblis yang ada di dalam tubuh Limdong itu kekuatannya jauh di atas manusia. Entah bagaimana ceritanya, Iblis itu tersegel di dalam diri Limdong.
Limdong masih terus mengamuk. Ia akan menghancurkan apapun yang ada di hadapannya. Gedung,pohon, bahkan semua orang. Karena kondisi Limdong saat ini tak terkendali, maka ia akan menyerang siapa saja yang mendekatinya. Tak terkecuali dua sahabatnya sekalipun.
Satu-satunya harapan yang bisa membuat Limdong kembali sadarkan diri adalah Guru mereka. Guru mereka terkenal akan keahliannya dalam ilmu penyegelan. Hanya teknik penyegelan lah yang bisa menekan kekuatan Iblis yang ada di dalam tubuh Limdong itu.
"Gawat!" Lingling melihat ada seorang anak kecil bersembunyi di balik sebuah tembok yang sudah tidak utuh lagi. Lingling berusaha sekuat tenaga menggerakkan tubuhnya berniat untuk menyelamatkan anak kecil itu.
Dan Lee juga menyadari apa yang dilihat oleh Lingling.
"Biar aku saja! Kau tetaplah di situ!" teriak Lee. Kemudian dengan terseok-seok Lee berjalan kearah anak kecil itu.
Tapi sayangnya, usahanya sia-sia. Nampaknya Limdong memang tidak melihat keberadaan anak kecil di balik tembok itu. Tapi, Limdong malah melihat ke arah Lee.
Dan benar saja, Limdong langsung menyerang ke arah Lee.
Boom!
Limdong menyemburkan energi panas dari mulutnya.
"Tidak...! Lee...!" Lingling berteriak melihat Limdong yang menyerang Lee.
Lee yang memang kondisinya sudah terluka parah, ia pun pasrah. Lee memejamkan matanya. Ia bahkan sambil tersenyum. Seakan-akan kematiannya tidak ada rasa penyesalan sedikitpun. Sedangkan Lingling, ia menangis. Hubungan mereka bukan lagi sekedar sahabat. Tapi bagi Lingling, Lee dan Limdong sudah ia anggap seperti saudaranya.
Namun nyatanya, mau berusaha sekuat apapun Lingling tidak akan bisa menyelamatkan Lee.
"Lee...!"
Lingling terus berteriak. Karena hanya itulah yang bisa ia lakukan saat ini. Tubuhnya sudah terluka parah sama seperti Lee. Bahkan berdiri pun terasa sulit.
Slash...!
Tapi tiba-tiba ada cahaya yang melesat.
"Lee...!"
Zero selalu jadi bahan olok-olok teman-teman karena dia begitu yakin, bahwa suatu hari dia akan menjadi seorang Pendekar Pedang Terhebat. Mereka tidak percaya, karena kemampuan pedang bocah 10 tahun itu sangat buruk. Tak hanya itu, bahkan identitas Zero yang dicap tak jelas asal usulnya pun turut menjadi bahan perundungan. Dia yang hanyalah yatim piatu, tetapi diasuh oleh seorang Master Pedang membuat teman-temannya iri diam-diam. Suatu hari, Zero dikagetkan dengan identitas ayahnya yang ternyata merupakan salah satu Pendekar Pedang Terhebat. Motivasi dan semangat Zero untuk bisa menyabet gelar tersebut semakin kuat. Namun, untuk menjadi seorang Pendekar Pedang Terhebat tersebut, Zero harus mampu menghadapi berbagai rintangan. Lantas, apakah bocah yang dicap memiliki kemampuan buruk itu sanggup melewati setiap rintangan? Lalu, apakah dia benar-benar akan berakhir menjadi Pendekar Pedang Terhebat?
Di zaman yang modern ini, apakah masih ada orang tua yang menjodoh-jodohkan anaknya? Mungkin di zaman sekarang sudah tidak pantas lagi dengan adanya aturan lama, yang notabenenya demi kebahagiaan anak, lalu mereka sepakat menjodohkan anak-anaknya. Namun kenyataannya, walaupun sampai akhir Zaman, buktinya yang namanya perjodohan masih tetap berlaku hingga saat ini. Yups! Cerita yang berjudul "Cinta Dan Benci Beda Tipis" ini adalah sebuah cerita yang berawal dari perjodohan antara Rendi dan Renata. Mereka berdua sama-sama anak semata wayang di keluarganya. Rendi yang sudah resmi ditetapkan sebagai ahli waris tunggal, mengatakan bahwa ia menolak perjodohan ini. Alhasil, karena berbeda kehendak dengan ayahnya, ia pun akhirnya kabur dari rumah dan bersembunyi di suatu tempat di pinggiran Kota. Dan ternyata, Renata yang merasa tidak mau dijodohkan oleh kedua orangtuanya pun melakukan hal yang sama seperti Rendi. Renata kabur juga dari rumahnya dan menginap di salah satu rumah temannya yang ada di pinggiran kota. Dan tanpa sengaja mereka berdua bertemu di sana. Menurut kalian, bagaimana kelanjutan ceritanya ini guys? Yuk, mari kita baca di bab selanjutnya...!
Seorang remaja yang memiliki kekuatan terpendam kerap di hina oleh teman-teman sebayanya. Itu terjadi ketika remaja itu diketahui tidaklah memiliki kekuatan di dalam dirinya. Pada jaman ini, semua orang memiliki kekuatan khusus. Dan kekuatan khusus itu akan bangkit ketika usia seseorang telah berumur tujuh tahun. Namun, ada seorang remaja yang usianya sudah lima belas tahun belum juga berhasil membangkitkan kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Bahkan, semua orang mengatakan kalau ia adalah orang cacat yang tidak bisa apa-apa. Remaja itu bernama Martis. Martis lahir dari keluarga sederhana. Kedua orang tua Martis tidak pernah menyesal telah melahirkan anak seperti Martis. Justru kedua orang tuanya sangat memanjakan dan menyayangi Martis. Setiap Martis di hina oleh anak-anak lainnya, maka kedua orang tua Martis akan sangat marah. Namun, Martis sangat yakin kalau sebenarnya dirinya bukanlah orang yang lemah!
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..