/0/12301/coverbig.jpg?v=b9b48459850256f23284ecdcb7733c07)
Seorang remaja yang memiliki kekuatan terpendam kerap di hina oleh teman-teman sebayanya. Itu terjadi ketika remaja itu diketahui tidaklah memiliki kekuatan di dalam dirinya. Pada jaman ini, semua orang memiliki kekuatan khusus. Dan kekuatan khusus itu akan bangkit ketika usia seseorang telah berumur tujuh tahun. Namun, ada seorang remaja yang usianya sudah lima belas tahun belum juga berhasil membangkitkan kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Bahkan, semua orang mengatakan kalau ia adalah orang cacat yang tidak bisa apa-apa. Remaja itu bernama Martis. Martis lahir dari keluarga sederhana. Kedua orang tua Martis tidak pernah menyesal telah melahirkan anak seperti Martis. Justru kedua orang tuanya sangat memanjakan dan menyayangi Martis. Setiap Martis di hina oleh anak-anak lainnya, maka kedua orang tua Martis akan sangat marah. Namun, Martis sangat yakin kalau sebenarnya dirinya bukanlah orang yang lemah!
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Martis kembali dipukuli oleh lima orang ketika Martis pulang dari berbelanja.
"Hey, Anak cacat! Jangan lewat sini lagi! Kalau besok-besok kau masih lewat sini, kami akan menghajarmu lagi seperti ini! Hahaha...!"
Markus berkacak pinggang dan sambil tertawa bersama teman-temannya.
Sejak kecil, Markus memang sering kali menghina bahkan sampai memukuli Martis sama seperti ini. Padahal, Martis tidak pernah sedikitpun mengusik anak-anak itu.
Sampai sekarang, ketika usia mereka sudah tujuh belas tahun pun Martis masih kerap menjadi sasaran Markus dan teman-temannya melakukan kejahilan mereka.
"Aku tidak cacat! Aku yang paling kuat!" teriak Martis.
"Apa? Paling kuat? Hahahaha...! Kau bermimpi di siang bolong lagi ternyata! Hahaha...!"
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Markus menendangi tubuh Martis. Martis hanya bisa meringkuk melindungi bagian kepalanya menggunakan kedua tangannya.
"Tunggu saja, aku akan membuktikan pada kalian semua! Aku tidak lah cacat! Aku sangat kuat...!" teriak Martis lagi.
Setiap kali di pukuli seperti ini, Martis juga selalu mengatakan hal seperti itu.
Martis mengatakan kalau dirinya adalah yang terkuat karena di setiap malam ketika ia terlelap di tidurnya, Martis sering kali mendapati sebuah mimpi. Dan di dalam mimpi itu Martis bertemu dengan seseorang yang mengatakan bahwa Martis adalah yang terkuat!
"Hahahaha...! Anjing jalanan lemah sepertimu mengaku sebagai orang terkuat? Hahaha...! Bagaimana bisa? Kekuatanmu saja sampai sekarang tidak bisa bangkit. Cih! Caramu membual kurang cerdas, Martis!"
Bugh!
Bugh!
Tiga puluh menit kemudian barulah Markus bersama teman-temannya pergi meninggalkan Martis yang sudah terlihat penampilannya sangat kacau.
Bajunya sudah kotor dengan tanah. Barang-barang belanjaannya berantakan semuanya. Semua berserakan di mana-mana.
"Kenapa? Kenapa aku seperti ini? Kenapa aku lahir di dunia ini? Kenapa aku berbeda dari mereka?" gumam Martis.
Martis tak mampu membendung air matanya. Ia menangis di sana seorang diri sambil meringkuk menahan sakit di sekujur tubuhnya.
"Bangunlah!"
Tapi tiba-tiba Martis mendengar suara seseorang.
"Si-siapa?" tanya Martis. Namun tidak ada jawaban.
Ketika Martis duduk, hujan langsung mengguyur tanah. Hujan itu cukup deras.
"Martis, kau adalah yang terkuat! Kau orang terpilih!"
Ada suara lagi di sana. Martis menengok ke kanan dan ke kiri mencari sumber suara itu. Namun yang Martis lihat hanyalah air hujan yang turun dari langit.
"Tidak, aku adalah orang cacat! Pergi kau! Pergi! Argh...!"
Martis berteriak sambil memegangi kepalanya.
Jelegar...!
Ada suara petir menyambar.
"Kekuatanmu akan bangkit, Martis. Percayalah, kau adalah yang terkuat! Kau yang terpilih!"
Tring...!
Nging...!
Martis mendengar suara dengungan di telinganya.
"Argh...!" teriak Martis.
Suara dengungan itu berlangsung selama sepuluh detik. Namun rasanya gendang telinga Martis terasa seperti pecah!
Martis berguling-guling di tanah. Padahal saat ini cuacanya sedang turun hujan yang sangat deras. Hujan bukannya berhenti, tetapi malah semakin deras.
Setelah itu ada suara lagi yang terdengar oleh Martis.
"Sistem diaktifkan! Silahkan terima hadiah pertama dari Sistem!"
Tring...!
"Hadiah terkirim. Peringatan! Cuaca sedang turun hujan. Sistem akan mengaktifkan perisai pelindung tubuh untuk menghindari demam pada tubuh orang yang terpilih!"
Tring...!
"Sistem mendeteksi luka pada tubuh orang terpilih. Sistem akan mengaktifkan pemulihan tubuh!"
Tring...!
Martis terkejut! Ia merasa kalau semua ini adalah mimpi.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" gumam Martis.
Kemudian Martis melihat ada sebuah kotak di hadapannya.
"Apa ini?"
Itu adalah hadiah pertama dari sistem.
"Jam tangan? Tapi dari mana?"
Martis mengambil jam tangan itu.
Tring...!
"Hadiah pertama diterima oleh orang terpilih! Selamat! Anda mendapatkan jam tangan spesial dari sistem!"
"Sistem? Apa ini?"
Martis mengamati dan berpikir ulang apa yang terjadi. Martis juga melihat luka-luka yang ada di tubuhnya menghilang seluruhnya.
Tring...!
"Silahkan masukkan username orang terpilih."
Martis terkejut karena ia melihat ada tampilan seperti proyektor di hadapannya.
"Apa ini? Dan suara itu...? Ah..., coba saja!" gumam Martis. Ia pun mencoba memasukkan namanya.
"Nama, Martis. Usia, tujuh belas tahun. Jenis kelamin, pria."
Tring...!
"Data orang terpilih diterima. Selamat! Anda sudah bisa menggunakan semua fasilitas yang ada pada sistem!"
"Sistem? Apa itu sistem? Apakah ini tanda kalau kekuatan seseorang telah bangkit?" gumam Martis.
Martis berjalan menepi untuk berteduh di sebuah gubuk yang ada di pinggir jalan.
Martis masih mengamati tulisan yang ada di depannya. Martis tadi mencoba mengikuti arahan dan membaca panduan bagaimana caranya menggunakan sistem.
"Status!" ucap Martis.
Kemudian muncul informasi. Itu adalah cara melihat status pengguna sistem.
"Jadi begitu. Apakah begini rasanya ketika kekuatan kita bangkit? Aku akan bertanya pada Ayah dan Ibu. Kalau ini benar, berarti aku bukanlah anak cacat! Yes! Aku juga bisa membangkitkan kekuatanku!" gumam Martis. Martis merasa sangat senang dengan adanya sistem yang ia dapatkan itu.
Kemudian Martis berjalan di derasnya hujan menuju rumahnya.
Martis berlari, tentu saja karena perasaannya sangatlah bahagia.
Beberapa menit kemudian Martis langsung membuka pintu rumahnya.
"Ayah, Ibu...!" teriak Martis.
"Ma-martis...? Apa yang terjadi? Kenapa kau basah kuyup seperti ini?" tanya ibu Martis yang tak lain adalah Marta. Marta langsung mengambilkan handuk untuk mengeringkan tubuh Martis.
"Martis, kenapa kau malah hujan-hujanan begini? Dan lagi, mana barang belanjaan yang aku suruh tadi?" tanya Marten. Marten adalah ayah Martis. Tadi Marten lah yang menyuruh Martis berbelanja ke pasar membeli bahan makanan untuk dagangannya esok hari.
"Ayah! Coba lihat ini! Status!" ucap Martis.
Lalu muncul di hadapan Martis sebuah sistem.
Sayangnya, sistem itu hanya Martis sajalah yang dapat melihatnya.
"Lihat apa Martis? Ada apa denganmu? Apa kau demam?" tanya Marten bingung.
"Ini, lihat yang ada di depanku! Kekuatanku sudah bangkit Ayah!" jawab Martis.
"Eh...? Aku tidak melihat apa-apa. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, Nak," jawab Marten.
"Ayah, bukankah kalau kekuatan kita bangkit maka akan ada sistem seperti ini?" tanya Martis.
"Sistem? Sistem apa maksudmu?" jawab Marten heran.
"Apakah Ayah tidak bisa melihat ini?" tanya Martis.
"Tidak. Tidak ada yang aku lihat. Aku justru bingung dengan apa yang kau katakan, Nak," jawab Marten.
"Tapi Ayah..., bukankah ayah memiliki sistem seperti ini juga ketika kekuatan Ayah bangkit?"
Zero selalu jadi bahan olok-olok teman-teman karena dia begitu yakin, bahwa suatu hari dia akan menjadi seorang Pendekar Pedang Terhebat. Mereka tidak percaya, karena kemampuan pedang bocah 10 tahun itu sangat buruk. Tak hanya itu, bahkan identitas Zero yang dicap tak jelas asal usulnya pun turut menjadi bahan perundungan. Dia yang hanyalah yatim piatu, tetapi diasuh oleh seorang Master Pedang membuat teman-temannya iri diam-diam. Suatu hari, Zero dikagetkan dengan identitas ayahnya yang ternyata merupakan salah satu Pendekar Pedang Terhebat. Motivasi dan semangat Zero untuk bisa menyabet gelar tersebut semakin kuat. Namun, untuk menjadi seorang Pendekar Pedang Terhebat tersebut, Zero harus mampu menghadapi berbagai rintangan. Lantas, apakah bocah yang dicap memiliki kemampuan buruk itu sanggup melewati setiap rintangan? Lalu, apakah dia benar-benar akan berakhir menjadi Pendekar Pedang Terhebat?
Di zaman yang modern ini, apakah masih ada orang tua yang menjodoh-jodohkan anaknya? Mungkin di zaman sekarang sudah tidak pantas lagi dengan adanya aturan lama, yang notabenenya demi kebahagiaan anak, lalu mereka sepakat menjodohkan anak-anaknya. Namun kenyataannya, walaupun sampai akhir Zaman, buktinya yang namanya perjodohan masih tetap berlaku hingga saat ini. Yups! Cerita yang berjudul "Cinta Dan Benci Beda Tipis" ini adalah sebuah cerita yang berawal dari perjodohan antara Rendi dan Renata. Mereka berdua sama-sama anak semata wayang di keluarganya. Rendi yang sudah resmi ditetapkan sebagai ahli waris tunggal, mengatakan bahwa ia menolak perjodohan ini. Alhasil, karena berbeda kehendak dengan ayahnya, ia pun akhirnya kabur dari rumah dan bersembunyi di suatu tempat di pinggiran Kota. Dan ternyata, Renata yang merasa tidak mau dijodohkan oleh kedua orangtuanya pun melakukan hal yang sama seperti Rendi. Renata kabur juga dari rumahnya dan menginap di salah satu rumah temannya yang ada di pinggiran kota. Dan tanpa sengaja mereka berdua bertemu di sana. Menurut kalian, bagaimana kelanjutan ceritanya ini guys? Yuk, mari kita baca di bab selanjutnya...!
Sejak kecil, Limdong selalu dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Karena Limdong kerap mengamuk ketika ia tidak bisa mengontrol kekuatan yang ada pada tubuhnya. Oleh karena itulah sejak kecil Limdong selalu kesepian. Ia selalu sendirian. Tidak ada anak sebayanya yang mau berteman dengannya. Limdong yatim piatu sejak kecil karena kedua orang tuanya mengorbankan diri mereka demi menyelamatkan orang banyak. Kekuatan yang ada pada diri Limdong bukanlah kekuatan biasa. Tidak ada satupun orang yang sanggup melawan kekuatan hebat itu. Tapi karena Limdong dianggap berbeda dari anak lain yang seusianya, itu pula yang menyebabkan Limdong sering bertingkah nakal. Karena ia menginginkan perhatian dari orang lain. Kenakalan dan kejahilan Limdong malah semakin membuat dirinya dihindari oleh orang-orang disekitarnya. Dan Limdong ini, sering kali mengatakan kalau dirinya ingin menjadi seorang Raja. Apakah mungkin Limdong bisa meraih mimpinya menjadi Raja?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
"Ugh," Lenguhan keluar dari bibir perempuan yang tengah terpejam itu. " Yes, honey. Moan again !" Geram pria itu. " Akh, you make me crazy" Alana tidak tau jika setiap malam selalu ada orang yang menyelinap masuk ke dalam apartment mewah nya, menyentuh saat dia tidur dan pergi setelah puas tanpa dia tau keberadaan nya. Yang Alana rasa, semua itu hanya mimpi nya. -- " Rasanya aku ingin mengecup dan memberikan tanda di setiap inci tubuh kamu. mengurungmu dan menjadikan kamu hanya untuk ku. " " Pria gila. " " Yes, that's me"
Demi bisnis yang menguntungkan dirinya sendiri Rian tega menjual kekaksihnya pada seorang tuan muda yang bernama Albert. Albert menjadikan Renata yang merupakan seorang mahasiswa pertanian sebagai budak ranjangnya setiap hari, jika Albert marah Renata harus melayani Albert yang menyakitinya. namun seiring berjalannya waktu Albert memiliki rasa pada Renata dan menjadikannya pendamping hidup meski Albert harus menentang orang tuannya dan memutuskan pertunangannya dengan seorang wanita pilihan orang tuanya.
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
"Apa yang kamu mau dari aku?" "Jadilah wanitaku," ucapnya dengan nada tenang dan menyimpan ponselnya ke saku celananya. "Apakah kamu menyukaiku?" "Tidak. Untuk saat ini aku tidak tidak menyukai siapa pun." "Lantas kenapa kau ingin aku menjadi wanitamu?" Bukankah kamu memiliki begitu banyak wanita di sekitarmu." Aku menyukai tubuhmu dan aku butuh seseorang untuk memuaskan hasratku."