/0/10852/coverbig.jpg?v=9e6ee1f26170e8b8a873ffd1db533e59)
Raya, gadis muda nan cantik datang dalam kehidupan Tuan Marcello sebagai wanita kedua. Dan itu bukan atas kemauannya. Karena sebuah kesalahpahaman, malam itu Marcel telah merenggut kesucian Raya secara paksa, di luar kesadarannya. Padahal keesokan paginya Marcel akan bertunangan dengan kekasihnya yang bernama Celina. Namun begitu Raya mencoba untuk mengikhlaskan dan melupakan kejadian itu. Gadis itu memilih pergi dan pulang ke kotanya. Tidak di sangka, Raya justru mengandung anak Marcello. Dan ia terpaksa pergi dari rumah karena di usir oleh keluarganya. Raya pun terpaksa pergi mencari keberadaan Marcello, tapi tidak sangka ternyata ia datang tepat di hari pernikahan pria itu. Namun, hari itu juga Marcello menikahinya tanpa sepengetahuan istri pertamanya, Celina. Tanpa Marcello sadari benih-benih cinta telah tumbuh di hatinya untuk Raya. Dapatkah Raya menjadi satu-satunya wanita di hati Marcello? Ataukah ia akan selamanya menjadi Wanita Kedua Tuan Marcello?
"Di mana aku?"
Raya mengedarkan pandangan matanya, memindai setiap sudut ruangan yang terasa begitu asing baginya, pengap, dan minim pencahayaan. Seharusnya, dia berada di kamar pengantin bersama calon suaminya. Tapi, mengapa dia justru ada di gudang seperti ini?
Lalu, di mana baju pengantinnya? Mengapa dia tiba-tiba menggunakan dress merah ketat seperti yang biasa digunakan kakak tirinya?
Raya mencoba mengingat apa yang terjadi, tetapi dia hanya samar mengingat sempat bertemu kakak tirinya dan berbincang sebentar.
"Arrgh!" Rasa sakit di kepala membuat Raya mengerang. "Tidak ... aku harus bisa keluar dari tempat ini secepatnya. Mas Rafka pasti sedang menungguku saat in!"
Dengan bersusah-payah, Raya mencoba untuk bangkit begitu sadarkedua tangan dan kaki yang terikat.
"Tolong! Siapapun, tolong keluarkan aku dari tempat ini!" Raya berteriak sekuat tenaga, berharap ada seseorang yang mendengar teriakannya dan tergerak hati untuk menolongnya.
Sayangnya, nihil.
Tak menyerah, kali ini Raya menggunakan kedua tangannya yang terikat untuk merangkak. Gadis itu berusaha untuk mencapai pintu keluar yang berada beberapa meter di depannya.
"Tolong! Tolong keluarkan aku dari sini!" Raya kembali berteriak, sambil terus merangkak ke depan.
Sayup-sayup, perempuan itu dapat mendengar suara derap langkah kaki yang mendekat.
Raya langsung menegakkan tubuhnya, berharap jika yang datang adalah orang yang akan menyelamatkannya.
Brak!
Tubuh Raya langsung terlonjak kaget begitu mendengar suara pintu yang di buka dengan kasar dari luar.
Hanya saja, harapan Raya sirna begitu melihat beberapa orang pria dengan penampilan menyeramkan dari balik pintu.
"Bawa gadis pencuri ini keluar! Kita akan menyerahkannya kepada tuan Marcello," titah seorang pria bertubuh tegap dengan mengenakan kacamata hitam.
"Tunggu! Pencuri? Apa maksud kalian? Ke mana kalian akan membawaku?" Rasa was-was langsung menyelimuti hati Raya begitu tangannya di cekal oleh dua orang pria bertubuh kekar.
"Ck! Berhentilah berpura-pura, Nona," sahut pria berkacamata dengan santai, "kau harus bertanggungjawab karena berani mengambil dokumen milik tuan kami."
"Lepaskan aku! Kalian salah orang!" Raya meronta sekuat tenaga dengan wajah ketakutan, "aku ingin pulang!"
Namun, dua orang pria berbadan kekar tetap membawanya dengan paksa keluar dari ruangan itu. Mereka tidak menghiraukan teriakannya.
"Kau tidak perlu khawatir. Sebentar lagi, kau akan pulang ke alam baka," ujar pria berkacamata sambil menyeringai lebar.
"Aku ingin pulang ke rumahku! Tolong, lepaskan aku. Aku mohon, hari ini aku akan menikah. Calon suami dan keluargaku pasti sangat menantikan kehadiranku."
"Menikah? Kau ingin menikah Nona?" tanya pria berkacamata hitam dengan sinis.
"I-iya aku akan menikah hari ini, tolong lepaskan aku biarkan aku pulang," pinta Raya dengan wajah memelas.
"Jangan khawatir, kau pasti akan menikah," jawab pria tersebut dengan senyum penuh arti.
Dan tiba-tiba saja salah satu pria itu membekap mulut Raya dengan sebuah sapu tangan, membuat tubuh gadis itu terkulai lemas tidak sadarkan diri.
Dengan cepat, mereka membawa tubuh Raya masuk ke dalam mobil lalu meninggalkan tempat itu.
*****
Menjelang tengah malam, mobil yang membawa Raya akhirnya tiba di halaman sebuah mansion yang sangat luas dan megah.
"Kurung gadis ini di kamar atas! Jangan lupa beri dia makanan untuk yang terakhir kalinya." Pria berkacamata hitam kembali memberi perintah begitu mereka turun dari mobil.
Raya yang baru saja sadar dari pingsannya langsung berteriak histeris sambil terus meronta-ronta. Tidak ada yang dapat dilakukannya dengan mata tertutup dan tangan terikat, selain berteriak minta tolong dan meronta sekuat tenaga.
"Cepat bawa dia masuk! Aku sudah bosan mendengar teriakannya!"
"Baik, Tuan!"
"Lepas! Lepaskan aku!" teriak Raya sambil terus meronta, menendang ke segala arah.
Namun nyatanya, dengan mudah mereka membawa tubuhnya ke lantai atas lalu menguncinya di dalam sebuah kamar setelah terlebih dulu melepaskan ikatan di tangan dan kepalanya.
"Tolong! Lepaskan aku! Keluarkan aku dari tempat ini! Biarkan aku keluar!" Dengan sisa tenaga dan asa yang masih ada, Raya kembali berteriak sembari menggedor-gedor pintu dengan sekuat tenaga.
Berulang kali, ia melakukan hal tersebut, namun tidak ada satu orang pun yang mendekat, hingga menguras sisa tenaga dan kekuatannya, percuma.
"Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa nasibku tiba-tiba berubah seperti ini?"
Rasa lelah dan putus asa mulai menyelimuti hatinya. Tangis dan air mata sudah tidak berguna. Pasrah, itulah yang dapat di lakukannya.
Dengan kondisi tubuh lemah dan lapar, Raya memilih untuk membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Berharap jika ia terbangun nanti semuanya akan baik-baik saja.
******
Di sisi lain, sebuah mobil sport baru saja memasuki halaman mansion.
Seorang pria bertubuh tinggi atletis dengan wajah rupawan nampak turun dari mobil sambil sesekali memijit pelipisnya.
"Tuan, apa Anda baik-baik saja?" Raut wajah khawatir terlihat di wajah sang asisten pribadi, manakala melihat tuannya berjalan sempoyongan.
Mengangkat tangannya ke atas--tidak ingin terlihat lemah--Marcello pun lantas menjawab singkat, "Aku baik-baik saja."
Layaknya orang yang sedang mabuk, Marcello menapaki anak tangga satu demi satu.
Pria itu berusaha menahan sesuatu yang semakin membuat tubuhnya tidak terkendali.
Dipegangnya kepala yang semakin terasa pusing. Rasa panas itu semakin menjalar di tubuhnya, hingga membuat konsentrasinya menghilang.
Niat hati ingin masuk ke dalam kamarnya, namun langkah kaki itu justru membawanya masuk ke kamar lain.
Rasa panas itu semakin merajai tubuhnya. Dia tidak tahu siapa wanita yang sedang meringkuk di atas tempat tidur. Hanya saja, Marcello merasakan keinginan luar biasa untuk menyentuhnya.
"Aku menginginkanmu." Suara serak Marcello seketika membuat gadis itu ketakutan setengah mati.
Semakin meronta, semakin Marcello beringas mengoyak helai kain di tubuhnya, hingga tidak menyisakan sehelai benang pun.
"Tolong, jangan, aku mohon." Tubuh lemah itu memohon karena tidak dapat berbuat apa-apa ketika Marcello menindih tubuhnya.
"Jangan menolakku." Suara berat Marcello terdengar begitu menusuk.
Isak tangis dan cucuran air mata gadis itu tidak dapat menghentikan keinginannya akan sebuah pelepasan.
"Sa-sakit, aku mohon hentikan."
Marcello tidak perduli. Bahkan, cakaran dan gigitan di tubuhnya tidak berarti apa-apa baginya. Hingga dirinya mendapatkan pelepasan berulang kali, barulah pria itu menyudahi perbuatannya.
Sementara gadis itu--Raya--terkulai lemah tidak sadarkan diri.
Alisya Berlian Cantika. Kembali dengan wajah dan nama baru, Aleena. Sebutan pelakor pun tersemat kepada dirinya, saat seorang Arfa Arhadita Pratama, CEO sekaligus pewaris tunggal Arhadita Company jatuh hati dan bertekuk lutut kepadanya. Apa yang akan dilakukan Laura, istri dari Arfa, ketika Aleena mengibarkan bendera perang, dan berniat membuat rumah tangga dan hidupnya hancur, sehancur-hancurnya? Akankah Aleena mampu bertahan disaat mendengar kabar kehamilan Laura, dan dengan kedatangan seseorang dari masa lalunya? Apakah Arfa akan dapat menggapai cinta Aleena kembali, setelah semua rahasia dimasa lalu mulai terungkap?
Riani sangat menyayangi pacarnya. Meskipun pacarnya telah tidak bekerja selama beberapa tahun, dia tidak ragu-ragu untuk mendukungnya secara finansial. Dia bahkan memanjakannya, agar dia tidak merasa tertekan. Namun, apa yang pacarnya lakukan untuk membalas cintanya? Dia berselingkuh dengan sahabatnya! Karena patah hati, Riani memutuskan untuk putus dan menikah dengan seorang pria yang belum pernah dia temui. Rizky, suaminya, adalah seorang pria tradisional. Dia berjanji bahwa dia akan bertanggung jawab atas semua tagihan rumah tangga dan Riani tidak perlu khawatir tentang apa pun. Pada awalnya, Riani mengira suaminya hanya membual dan hidupnya akan seperti di neraka. Namun, dia menemukan bahwa Rizky adalah suami yang baik, pengertian, dan bahkan sedikit lengket. Dia membantunya tidak hanya dalam pekerjaan rumah tangga, tetapi juga dalam kariernya. Tidak lama kemudian, mereka mulai saling mendukung satu sama lain sebagai pasangan yang sedang jatuh cinta. Rizky mengatakan dia hanyalah seorang pria biasa, tetapi setiap kali Riani berada dalam masalah, dia selalu tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya dengan sempurna. Oleh karena itu, Riani telah beberapa kali bertanya pada Rizky bagaimana dia bisa memiliki begitu banyak pengetahuan tentang berbagai bidang, tetapi Rizky selalu menghindar untuk menjawabnya. Dalam waktu singkat, Riani mencapai puncak kariernya dengan bantuannya. Hidup mereka berjalan dengan lancar hingga suatu hari Riani membaca sebuah majalah bisnis global. Pria di sampulnya sangat mirip dengan suaminya! Apa-apaan ini! Apakah mereka kembar? Atau apakah suaminya menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya selama ini?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"