/0/10259/coverbig.jpg?v=54169c1f5c1549138ff5f1f1622f939d)
Kecelakaan mobil yang menimpa Levin Mahendra tempo hari telah merenggut kebebasan istrinya, hingga mengalami koma selama bertahun lamanya. Berta, ibunya itu sudah tidak tahan karena ingin segera menimang cucu hingga mendesak dokter tampan itu untuk segera menikah lagi. Tak tega, Levin merasa bersalah pada istrinya yang masih setia terbaring di atas ranjang, dengan berbagai kabel serta alat kesehatan yang membantu detak jantungnya masih berfungsi. Hingga kesempatan itu datang. Asley si gadis remaja korban perkosaan yang mencoba mengakhiri hidupnya karena hamil diluar nikah. Levin akhirnya memutuskan untuk menikahi gadis itu demi menyelamatkan dua nyawa yang tengah dalam keadaan depresi.
"Please, honey. Ini sedang di perjalanan. Aku tak mau terjadi apa-apa dengan kita, Oke?"
Levin membujuk istrinya untuk tidak menggodanya dengan memainkan jemari halus itu di dadanya yang berbulu. Berulang kali ia bergidik, bahkan meringis nikmat merasakan kenakalan jemari istrinya itu.
"I want more, baybe."
Laura bahkan sudah semakin gila dengan menciumi leher suaminya hingga timbul beberapa tanda kepemilikan di leher berbulu tipis itu.
"Sayang, aku sedang nyetir."
"Tapi aku mau sekarang ... di sini."
"Kamu gila, Laura. Ini di jalan tol. Kita tak mungkin berhenti di sini."
"Aku tak minta berhenti. Cukup kamu nyetir dan menikmati permainanku." Bibir seksi itu berbisik lembut hingga menghembuskan nafas nafas berbau mint ke telinga suaminya.
"Haha, kami memang selalu gila dalam fantasy-mu. Oke, silahkan. Lakukan saja apa yang kamu mau."
Seringai indah itu seolah memberi kode para Laura untuk segera mempermainkan bentuk tubuh yang selalu menjadi candunya. Ia bergegas, mengangkat dress yang dikenakannya, lalu dengan penuh senyuman menantang merangkak hingga posisi sudah berhadapan dan duduk pada saat penutup kenikmatan itu terbuka.
Sesaat Levin berceracau, memang selalu nikmat yang ia rasakan jika istrinya sudah menggila. Suara-suara pencipta keringat itu sudah mulai beradu di dalam perjalanan yang penuh tantangan. Sesekali Levin mencium bibir menantang itu dengan ganas, tapi ia tetap berusaha fokus pada laju kemudi yang harus tetap ia jaga.
"Balas, sayang. Balas aku." Laura mencengkeram kuat rambut suaminya.
"Tidak, sayang Aku akan membalasmu ketika kita sampai di rumah. Kamu akan bisa menikmatiku seutuhnya."
"I want, please!"
"No, baybe."
"I want you!"
Keganasan itu semakin gila, hingga terjadi sedikit pertengkaran dan ....
BRUK!
Mobil mereka mengalami kecelakaan tunggal hingga pendengaran Levin sedikit terganggu suara klakson menjerit nyaring memenuhi rongga telinganya.
TIDAK!
Darah itu sudah mengucur deras dari arah belakang kepala Laura yang sudah tak sadarkan diri dan hanya tertunduk bertumpu pada pundaknya.
"Laura, sadar sayang."
Levin tahu, ini akan menjadi pula hal memalukan ketika orang-orang itu datang mengerumuninya. Hingga ia segera berusaha memindahkan tubuh istrinya dan menutup kembali hal yang tidak pantas untuk dilihat.
Benar saja. Orang-orang itu sudah menghampirinya dan berusaha mengeluarkan Levin beserta Laura dari dalam mobil.
"Laura, Laura!"
Lagi.
Kembali mimpi buruk itu selalu menghiasi malamnya. Levin menoleh ke arah jarum jam masih menunjukan pukul tiga pagi.
Kejadian itu sudah lama berlalu. Bahkan jika dihitung, mungkin sekitar tiga tahun ia menahan diri untuk tidak terbuka pada wanita lain, selain menunggu sadarnya bidadari yang masih tergolek lemas di kamar khusus serta peralatan kesehatan yang membantu jantung itu masih berdetak.
Ia menghela nafasnya dengan berat. Seandainya saja waktu itu ia tak memaksakan diri untuk pulang, seandainya keinginan Laura ia penuhi sejak acara di hotel, seandainya dirinya tidak egois. Padahal ia tahu sendiri jika Laura memang memiliki kekinginan kuat atas dirinya sejak mereka menikah.
Seminggu setelah resmi jadi suami istri, memang hanya beberapa kalo Levin memenuhi hasrat istrinya karena kesibukan dia sebagai dokter muda di salah satu rumah sakit. Tentu menjadi dokter muda bukanlah hal yang dapat seenaknya sendiri, ia harus stay kapan pun ketika Dokter Koas-nya meminta.
Keringat dingin mengucur deras di dahinya, ia tahu, dirinya mengalami trauma yang mendalam.
Laura, istrinya itu masih setia terbaring di atas ranjang yang khusus ia persiapkan. Cantik, memang sudah menjadi kelebihan Laura sejak dulu. Meski tiga tahun tak sadarkan diri, tak membuat istrinya itu kehilangan kecantikannya.
"Bangunlah, sayang. Aku menunggumu," bisiknya setiap kali habis bermimpi.
***
Wajah itu masih dengan raut yang sama. Matanya terlelap, tak lagi ceria seperti dulu. Wajah yang selama ini Levin rindukan, kini hanya terbaring dengan ketidak berdayaan. Pagi yang selalu ia lewati dengan hanya tersenyum sendiri, memasang deretan kancing dan membayangkan jika itu kini dilakukan istrinya. Ia memejamkan mata, merasakan setiap sentuhan halus menyentuh lapisan kulit terluar. Memberi sensasi yang selalu ia rindukan setiap waktunya.
Laura, nama itu selalu tergumam dengan penuh hasrat, tapi kembali kesadaran membanting segala harapan yang seolah mulai berubah hampa.
"Aku akan menunggu kamu kembali, sayang," bisiknya selalu di telinga wanita yang warna kulitnya sudah mulai memucat.
Pagi yang diawali kecupan mesra Levin di pucuk kepala wanita yang masih dapat memiliki jantung berdetak berkat bantuan beberapa alat. Levin tersenyum, membayangkan istrinya juga tengah melihatnya dengan manis.
"Hari ini mungkin jadwalku agak padat, kalau aku lama tidak datang menemuimu, kamu jangan marah ya. Aku agak sibuk, sayang." Sepotong roti sandwich masuk ke dalam mulutnya. "Kamu kapan bisa masak buat aku? Aku kangen sama makanan buatan kamu."
Rasa semua makanan yang di mulutnya itu seperti tidak mau berkompromi. Selalu sulit untuk dinikmati ketika ia merasa jika harapannya sudah mulai sia-sia. Namun, titik kecil keyakinan yang masih tersisa, seolah mendominasi semuanya dan hal itu pula yang membuat Levin tetap bertahan.
"Kembalilah, sayang. Kembalilah seperti dulu." Air mata Levin mulai mengalir, kembali rasa bersalah itu muncul dengan segala penyesalan.
Sebuah ketukan pintu membuatnya seketika menyeka air mata. Seorang rekan sudah tersenyum, menunggu tugas untuk melakukan tugas bersama-sama.
***
Sebulan yang lalu ....
Seorang gadis diseret masuk ke sebuah gudang di area kampus. Seharusnya jam ini dia sudah pulang, tapi tugas yang menumpuk mengharuskannya untuk pulang terlambat.
Dengan tangan tercengkeram laki-laki yang menggunakan penutup wajah, gadis itu terus meronta dan berteriak meminta tolong. Namun, tak ada seorang pun yang datang untuk menolongnya. Ia putus asa, saat sesuatu di bawah dengan gagah mulai menodai, hingga ia terkulai lemas kehabisan tenaga.
"Maafkan aku." Hanya itu yang tergumam dari mulut si laki-laki, tanpa didengar oleh si gadis.
Beberapa menit setelah laki-laki itu meninggalkannya. Si gadis terbangun dalam keadaan berantakan, ia memunguti pakaian dalam yang berserakan di mana-mana. Wajahnya lusuh, air mata terus mengalir tanpa henti. Kakinya terseok merasa lemas dan sakit di area sensitif yang tidak bisa ia tahan. Seketika terjatuh dan kembali menangis. Noda merah di lantai kotor itu seolah sebagai pertanda jika ia sudah tidak suci lagi.
***
Tiga puluh hari selepas kejadian di gudang kampus. Gadis itu lebih sering mengurung diri di kamarnya. Hanya membiarkan tatapan kosong tetap mengarah pada apa saja benda yang ada di depannya. Tubuhnya semakin kurus, ia tidak nafsu makan. Hingga ide buruk muncul di kepala.
Dia melangkah dengan terburu-buru menuju sebuah jembatan penghubung jalan yang hanya berjarak beberapa meter saja. Melihat aliran sungai yang deras, kemudian ia ....
*** 
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
||Mafia Love Story|| Dewasa|| BDSM Story Angela adalah gadis yang tidak diinginkan oleh semua orang. Buangan. Buruk rupa. Hancur. Tidak layak untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta. Ataupun harapan akan kebahagiaan. Hidupnya tidak pernah menjadi miliknya. Hingga suatu hari, ia dipaksa untuk menggantikan kakak tirinya menikahi seorang pria. Pria yang tidak pernah dikenalnya. Pria yang tidak pernah di temui atau dilihatnya. Pria yang dikenal kejam, buas, possesif... Ketua mafia LaRocca. Dimitri LaRocca.
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.