lu-lalang. Dengan hardcase biola yang selalu menenteng di bahu kirinya, serta par
dengan hidup bergelimang harta, cantik, ditambah kea
untuknya. Namun siapa sangka, seorang gadis ya
nn
t mengernyit dengan wajah datarnya, dan menatap aneh lelaki itu yang bertumpu di lututnya saat sudah berada di had
" batin
ap cowok itu yang masih memegang dadany
," batin A
datar hingga Brian mengangkat wajahnya. Cowok itu tersenyu
ampil nanti," ucap Brian. Anna melihat isi partit
an rasa sedikit kecewa. Ia sudah rela-rela berlari hanya untuk memberikan itu kepada
n menghela napasnya melihat punggung gadis i
👑
Ia menatap lurus ke depan mengarah orang yang berlalu-lalang di hadapannya. Ia memej
da bent
, ia tidak berani membuka matanya dan hanya berdiam diri di rumah. Cukup m
terkadang gugup saat tampil bermain biola di atas panggung. Namun, itu semua ia lakukan
erta kedua orang tu
inya. Matanya tetap menatap lurus ke depan. Tidak menoleh ke mana pun. Maka dari itu, Anna di cap sebagai
Anna harus mendengar suaranya terlebih
cowok yang melintas berlawanan arah dengannya, membuat p
arah cowok itu yang sudah berjongkok memunguti partiturnya. Ia ingin membantu.
begitu sulit
iraukan cowok itu yang ia rasa tengah menatapnya. B
ak cowok itu. Cukup membuat orang ya
belakang menatapi wajah tanpa bentuk itu. Hati
pa?" bat
a saat mengucapkan itu dengan singkat. Membuat cowok it
sini, jangan buat kekacauan," ucap seorang cowok be
a Brian, ia baru di sini. Setidaknya, ia harus bisa menjaga image-nya agar selalu bisa be
jar banget jadi cewek,"
k pundak Darren, "
mengejek, "Violinis? Dengan
is yang ia sukai. Lalu menonjok keras lengan Darren
apaan
u gimana mahirnya Anna. Mereka jadi maklumin, karena sesuai aja
dik Brian, "Jangan-
i senyuman menjengkelkan itu. Apalagi, gadis yang disukai sahabatnya itu adal