si mata
au si
ya tepat di hadapan Viona. Mereka dulunya adalah teman satu kelas saat di sekolah menengah pertama. Masi
ata minusnya. Tidak begitu pandai bergaul dan hanya memiliki satu teman dekat yang duduk satu meja dengannya, yaitu Gita. Karena hanya Gita satu-satunya yang ia
Namun ada rumor bahwa ia tidak pernah menerima satu pun perempuan yang mendekatinya, secantik ataupun seboh
i jati dirinya yang sebenarnya adalah seorang gay. Meskipun begitu, tidak sedikit gadis yang masih bersikukuh i
an yang ia dapatkan sama seperti gadis yang lainnya. Ingat, semua yang menyakiti Gita akan
ia mendapatkan bagian mengepel ruang kelas dan juga koridor. Ia sedang mengepel koridor saat Khaidar datang dan tidak sengaja menyenggol Vion
gsung menghampiri Khaidar yang sedang mengeluarkan buku-bukunya. Tanpa mengatakan apapun ia langsung mengangkat ember berisi air kotor bekas membilas alat
kita impas." , ujar Viona dan langsung pergi ke luar ruangan, tidak mempedul
untuk tidak kontak mata ataupun berpapasan dengannya. Begitu juga halnya dengan Viona. Setelah membuat teman dekatnya menangis selama dua m
ah manusia. Setelah 10 tahun berlalu, mereka kembali ber
mu lagi." , komentar Khaidar den
a harga dirinya dikoyak dengan
a meletakkan kedua tangannya ke atas meja dan menatap lurus pada Khaida
k mencari masalah denganmu. Kau peracik minuman di sini? Tolong buatkan aku minuman yang akan membuatku
kecil dan meletakannya tepat di hadapan Khaidar, "Ada apa denganmu? Sepertinya posis
u kakinya ke atas kaki lainnya, "Aku mengharapkan kesenangan d
nlah kewajibanku. Silahkan datang lebih malam jika ingin melihat lusinan gadis muda dengan tubuh wanita dewas
" , timpal Khaidar, "Jadi kau aka
pintu masuk dan mendapati mereka sedang melihat ke arahnya. Hal itu membuat Viona ha
menuangkan berbagai jenis minuman, memberikan perasan lemon dan memasukan beberapa es batu, kemudian mengocoknya dengan geraka
sat pada gelas kocoknya. Baginya itu sangat menarik. Seperti mesin ajaib, dimana beberapa cairan
pucat pasi lalu bergegas keluar dari dalam mobil sedan. Begitu masuk, ia melihat Khaidar tengah asyik melihat bagaimana minumannya dibuat. Sadar bahwa Khaidar sudah c
mah sakit, kalian jaga Khaidar." , bisik Hadrian membua
inya?" , tanya seorang p
idar lama, "Tidak perlu. Bia
n mengangguk bersamaan, "Kami me
nggeser gelas berisi m
nti beberapa senti di depannya, "Mau minum bersamaku?" ,