bosan hidup m
i bernama Jefry Davidson. Dia merupakan putra tunggal keluarga Davidson, yang begitu kaya raya itu. Sudah beberapa kali Jefry menikah sampai akhirnya kembali menduda. Semua
am sang bunda. Jefry tersenyum dengan manis, wa
us seperti ini Bun, jujur aku pun s
k-baik saja. Namun sebenarnya Jefry tidak terlalu memikirkan status yang saat ini sedang dia
pengganti? Atau perlu Bunda yang carikan kau
an wanita itu kepada dirinya. Sampai masala
u repot-repot untuk mencarikan aku seorang wanita. Walau
khawatirkan keadaan putra sulungnya itu. Dia ingin Jefry bahagia, tetap bersama dengan seorang wanita yang dia cin
gi pula Bunda yakin, jika di luaran sana masih be
lah seorang duda yang kaya raya. Siapa saja pasti ingin menikah dengannya, walaupun gosip buruk terus saja peredaran masyarakat. Mereka mengatakan ji
menatap keluar jendela. Dia seolah sedang melihat sepasang burung yang bercumbu mesra layaknya sepasang kekasih. Ingin sekal
bahkan mencumbunya sesuka hatiku. Lucu, karena lelaki setampan diriku tidak memiliki pasangan di
da, dia jadi kembali merasakan kesepian yang sudah dia jalani hampir
da orang di dal
a seseorang pasti sedang mencoba untuk masuk ke dalam rumahnya. Namun k
e sumber suara. Dia membukakan pintu yang sejak
h, sudah dib
berdiri di sana, dia menatap tajam ke
a ini rum
a yang menatap tajam ke arah wanita dihadapannya itu. Entah mengapa, wanita itu te
an Jeno? Ca
hatinya, dia sangat penasar
sebentar? Saya ada keperluan s
ar sebentar. Kau bis
. Tidak biasanya dia ikut duduk bersama wanita asing itu, bah
dak patut untuk dijelaskan. Jefry, dia mungkin terlalu lama sendirian. Seh
rli
u menatap ke arah samping. Di sana sudah berdiri seoran
en
berjalan setengah berlari menghampiri Jeno di sana. Dia mengeluarkan sebua
mu!" Ucap wanita cantik it
buah senyuman yang manis pula, "Teri
taku untuk masuk. Jadi aku tunggu
g sedikit sinis. Sedangkan Jefry, hanya bisa t
fry, kakak
ajah lelaki itu terlihat sangat mirip. Karena
pulang ya? Masih banyak pesanan yang har
au aku antar?
. Lain kali pesan yang banya
bersamaan juga Jefry berjalan menghampiri adiknya, dia merebut
a Jefry dengan wa
Kenapa? Jangan bilang jika Kakak t
ini. Jangan kau makan, banyak kuman!" Tegas Jefry kepada adiknya it
t tahu bagaimana sifat kakaknya itu. An
h berubah. Awas saja jika dia ber