a dibodohi? Menurut saja, atau aku
u tidak ingin melihatmu." Ucapnya seraya membuang napas panjang, se
n obat tidur untukmu, jangan meminumnya deng
atas meja, sebelum ia pergi meninggalkan kamar luas Grey tanpa lagi berpamitan. Sepertinya, lelaki itu tak memerlukan obat tidur sekarang, karena
*
jam analog dalam kamar mewah ditempati, sudah pukul delapan dan ia bergegas duduk. Sakit. Entah mengapa miliknya dan juga sekujur tubuh
bernada dingin, Laura menumpahkan minuman sudah memasuki mulut. Dia menoleh pada sumber
nya. Dia memakai lingerie hitam, tak ada pakaian untuk tidur setelah semal
lelaki itu. "Mandikan aku!" berdiri,
sangat bersih. Ah, tidak. Ada bekas luka mencolok mata pada bagian perut samping, Laura menyipitkan mata untuk mengamati. Itu seperti
ur Grey memecah
epat perempua
Hanya dua detik! Terlambat, kau akan mati dimakan buaya-
a tak ingin dihabisi buaya, setelah mendengar bagaimana kejamnya lelaki itu. Ya, Laura sudah banyak menca
ernah segan dilemparkan pada binatang-binatang buas kesayangannya. Paling mengerikan didengar,
tempat tuan muda itu sudah merendam tubuh. Grey mengamati pakaian
aku katakan harus melepas pak
perempuan yang langsung m
an buat aku bernafsu!" perintah Gre
ama, tapi dia tak memaham
nkan tubuhmu, lima puluh juta akan kuberikan hari ini! Bukankah aku terlalu
asakan klimaks seperti apa yang aku lakukan padamu kemarin! K
orang diri, sangat memalukan. Namun, uang lima puluh juta kembali membayangi, bersama s
," pasra
kaki serta lekukan tubuh terlihat menerawang dari pakaian tipis dikenakan. Perempuan it
agi bekas-bekas tanda merah yang terus mengingatkannya pada kebuasan seorang Grey. Lelaki yang entah d
r sosok yang kerap diinginkan untuk disentuh oleh tangannya. Siapa lagi jika bukan Nora, wanita
a ini, semua hanya karena harta! Cint
dan memancing untuk dimiliki. Tak berbeda dari ibunya, yang meninggalkan rumah hanya demi lelaki kaya
itu dari ingatan. Grey mengingat dengan baik, Grey menanamkan kuat dalam ingatan dan menjadikan itu sebagai pola
guyur tubuh. Namun, dia tak melepaskan lingerie menutupi tubuh, membiarkannya turun basah. Grey
i itu?" gumam Grey, mengatakan apa yang tak pe
rtontonkan pada dinding saja. Desir hawa panas menyerang dari dalam tubuhnya, adik manisnya sudah mulai bereaksi, menatap
a dia membuatku bereaksi
h berhasil memancing hasrat. Padahal, sebelum ini selalu saja perempua