r
r
r
uka lebar. Tangan Ninda dengan cepat mengambil ponsel tersebu
iling unit apartemennya yang berantakan seh
bungi dirinya ini. "Oke, saya akan d
masuk in
dengan pandangan matanya yang masih mel
agun tidur secara tiba-tiba. "Aku ketiduran lagi
pukul 8 pagi hari. Lantas saja Ninda bergegas menuju kamar
da harus bergegas, oleh karena itu Ninda hanya membutuhkan waktu 11 menit saja untuk meng
ngan cepat, walaupun ini jam sibuk. Ninda tetap tekad berkendara dengan c
ma dirinya itu. Ninda berlari cepat menuju k
sakit tersebut. Saat Ninda masuk ke dalam kamar rumah sakit itu. Ninda me
ah seraya mengenggam tangan Leon yang datang memelukn
i?" tanya dokter laki-laki y
a," jawa
a bi
u bis
saya?" tanya dokter l
ok," sa
luar dari kama rumah sakit in
enyakit yang dialami sama Yani. Setelah itu semua, Ninda kembali ke dalam ka
a sudah makan, bahkan Leon ma
saja masuk, mend
ga makan Yani
idak semangat makan. Makanan rumah sakit
makan makanan yang enak di negeri ini, jadi bertaha
tahan sampai kapan Ninda? kamu sudah tahu
mat buruk. Apalagi di d
" pangg
jawab
at sahabatnya itu seperti
Ninda dengan sua
ya Ninda disaat melihat pera
ubuh Nyonya Yani menurun
tu hal yaitu Leon. Kedua mata Ninda berkaca-kaca disaat
a dengan sangat erat. "Jangan menangis jagoan Bunda," u
Mamah baik
aya menatap ke arah dokter yang sedang melakukan
a mendekat," ucap dokte
ekati ranjang Yani seraya terus memeluk
tah bening stadium 4. Kondisi Nyonya Yani semakin bur
mbayar berapapun yang rumah sakit inginkan. Jadi saya mo
aja tangannya disentuh. Membuat Ninda spontan saja menol
eajaiban yang terjadi. Besok pagi pa
terima kasih
pergi dari kamar rumah sak
in
duduk di dekat ranjang y
da dan terus mengusap puncak kepa
kamu harus melakukan tugasku, aku tidak
an baik. Kamu urus sana kon
n untuk s
bisa memberikannya sama kandung Leon. P
itu sudah membuang kamu dan juga Leon!!" ba
bajingan itu lagi di
nya saja keadaan yang m
kan mu dan pergi bersama wanita lai
"Dia tidak buruk, karena
jingan itu tidak baik-
dung Leon," ucap Yani dengan suara yang pelan. Agar hany
elihat wajah bajing
ifatmu yang sendiri kasar dan keras kepala
itu, yang meninggalkan kamu bersama denga
ir Ninda,"
ng meninggalka
mereka berubah menatap ke arah Leon, saat boca
mulutnya sudah ditutup d
at sambil menatap tajam ke arah Ni