asjid. Tentu saja berharap bisa berjumpa lagi dengan ustaz tampa
n kepada seluruh umat Islam. Tidak! Dian hanya menunaikan salat Subuh saja, itupun dengan
tang hidung di masjid tersebut. Dian kecewa luar biasa sampai berkali-kali ingin bertanya ke
a ketika melihat Dian krasak-kru
sela pintu, kemudian fokus la
uh!" desah Citra kesal, kemu
k ke atas, sebelum melihat ke luar kamar
t panjang dan berpenampilan
r kamar. "Iya gamis. Atau apa kek yang le
kiri dan kanan. "Kalau bisa ga
kat dengan bibir melengkun
dengan kepala ter
. Nyak 'kan sering pegi ke pen
ng Kakak. "Emang kenapa sih pagi-pagi ca
leng. "Ada
epada Dian, sehingga matanya tam
yang diajukan adiknya barusan. Ka
ilnya seraya
r kunci pintu dibuka dari dalam. "N
an kepala menggeleng saat tahu ukuran pakaian Royati tidak akan cukup di
," sahutnya melangkah
Sampai-sampai pakai gamis segala
seperti ini dalam memilih pakaian sebelum bekerja. Mau wawancara siapapun, ia tetap mengenakan pa
code?" Citra masih belum
a tertutup lagi. Percuma bercerita kepada gadis itu, jika pada akhirnya ia hanya akan mendapatkan cemooh
mengenakan pakaian menutup aurat harus pupus. Sudah tahu apa alasa
*
elataran parkir gedung pascasarjana Universitas Islam yang berada di daerah Cempaka Putih. Berdasark
gedarkan pandangan ke area koridor mencari keberadaan gedung tempat bagian administrasi berada
asa kuliah dulu deh," g
ikan pemandangan ini dengan kamera. Tak lama kemudian, dia
asa kita kul
abatnya. Waktu itu mereka masih sama-sama mahasiswa baru Fakultas Ilmu Komunikasi di salah satu pergu
dulu, agar bisa mendapatkan informasi mengenai narasumber yang ak
" Dian kembali bermonolog ketika
izan. Petugas administrasi menginformasikan dosen tersebut memiliki jadwal mengajar pagi
erogoh ponsel dari dalam saku dan melihat ruang chat Remponger5. Ternyata ruang obrolan sudah ramai. Gadis it
sedang apa
h ke kampus lo, Di? Gimana
adi ikutin sa
ih gitu, nggak ta
ceritanya, Di? Kas
akarta, Guys. Besok kita ke
embaca pesan dari Raline. Akhirnya mereka bis
rita deh. Kita l
Seriu
. Sekalian nih tany
Penasar
Penasa
Penasar
ing: Pena
uga sama. Sesaat kemudian perhatiannya tersita oleh sosok pria yang mengenakan kemeja berwarna biru laut dipadu dengan
an sih?" bis
ng dilihat kemarin. Tidak ada peci menutup kepala, sehingga rambut model ivy league tersebut terlihat b
letuk Dian tanpa sadar. Beruntun
engepal erat di samping tubuh, sebelum tarikan napas panjang terdengar dari sela h
ercekat. Ternyata rasa gugup mem
ening berkerut ketika melihat perempuan yang berdiri tak jauh darinya.
zine. Boleh minta waktunya sebentar?" kata Dian memperkenalkan diri seraya
Dian. Tak lama turun lagi ke bawah. Pria itu
hari yang lalu, Mbak," ucapny
kita pernah ketemu sebelumnya? Bapak kayaknya
aya tidak salah orang. Mbak pengemudi mobil ya
erkataan Fajar. Perlahan kelopaknya berkedip. Bibir
apak
il Mbak dua hari lalu." Fa
kini menghilang. Senyum lebar tercetak di paras bulat Dian ketika berpikir, Tuhan sudah
ambu