R JADUL PADAHAL PU
kan mau tinggal di sini bareng kami?" tanyaku via telpo
olah di kampung sini. Meski mereka masih cukup kaget saat kuminta jalan kaki seperti teman lainnya, ta
showroom, kontrakan sama usaha online kamu itu. Besok, Mas sewa truk besar buat kirim vesp
lakang buat tata gamis-gamisnya. Ohya, raknya kamu bawakan sekalian kan, Mas?
ku untuk menjadi buruh di pabrik tahu milik Mas Amin. Seolah sengaja ingin m
ah Mas bawakan. Memang masih banyak di sini, kan nanti tiga atau empat
eminggu dua minggu, ibu sih mau saja asal nggak tinggal di sana berbulan-bulan. Lagipula seme
al harta peninggalan orang tuanya, karena sejak dulu dia agak tertu
menjadi istrinya. Sejak itulah dia mengontrak. Jatuh bang
mama tak merestui hubunganku dengan anaknya. Aku yang hanya berasal dar
Mereka hanya tahu jika Mas Huda adalah anak kedua. Bahkan mereka juga tak tahu j
nak. Dia mulai menerimaku dan cucu-cucunya. Alasannya mungkin cukup banyak. Salah satunya, karena k
Meminta kami untuk sering-sering menjenguknya. Karena sejak papa pergi, mama memang h
para tetangga untuk menyudutkanku. Mereka sering kali menyindir soal bebet bibi
it terlonjak saat mende
gkinan besar pagi ini sampai rumah, Sayang. Jaga si Vespa kesayangan,
pa. Baginya, vespa itu adalah salah satu saksi dan teman yang tahu perjalanan hidupnya sejak sus
sihkan kamar belakang untuk tempat rak-rak gamis dan jilb
r keributan di luar. Sepertinya memang truk yang membawa barang daganganku da
na penasaran. Mereka bahkan saling meneba
" tanya supir truk dengan ra
k. Kami ke desa sebelah, karena di sana ada Nin
pasaran di sini," balasku. Pa
an. Bahkan Pak Huda sampai berulang kali pesan agar hati-hati dengan mo
egend, kesanyangan sua
biru itu. Perlahan Pak Supir membuka terpal dan pintu belakang truknya.
aja kok kesannya premium banget sampai nggak bol
gede N M*x atau PCX gitu loh. Ternyata cu
Rum?" Mas Rudi-- kakak iparku pun ikut berkomentar. Dia
g. Kesal sekali rasanya mendengar suamiku diremehkan begini. Kalau nanti dia pula
💕