panthouse mewah. Aaron segera maju lantas membukakan pintu mobil untu
il. Dia tak ingin siapa pun mengetahui seperti apa hubungan pernikahannya dengan P
pin partai politik di Manhattan. Para musuh bisa saja melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan dirin
a Tuan Edward di Hotel My Berry," ucap asisten Theresa yang bern
ah dilema. Bahkan dia tidak mau menoleh pa
ian melihat pada pria tampan yang sedang berdiri di belak
an langkahnya memasuki mansion. Mood-nya masih san
lisah melihat Theresa yang tampak sangat bersedih. Memang, dirinya ditugaskan untuk me
diam dia melirik wanita cantik di sampingnya itu. Jantungnya terasa
kamar. Dia memalingkan wajahnya dari Aaron lantas
. Hatinya merasa penasaran dengan sikap dingin Theresa. Apa ya
ngancamnya? Beragam pertanyaan
ndorong pintu kamar itu perlahan. Dia mengintai
ngis tersedu-sedu. Aaron membulatkan matanya melihat hal itu. Kenapa Theresa mena
Charles lagi-lagi membawa jalang ke kantornya. Dianggap apa dirinya oleh suaminya i
epan Theresa. Sepasang mata The
melihat pria itu
ni," tukas Aaron sembari menyodorkan sapu tangan warna putih pada Th
urun pada sapu tangan putih yang masih tergantung di depannya. Dengan perasaa
alan menuju meja dimana terdapat air mineral di sana. Dia segera
s." Aaron menyodorkan gelas beri
ya. Seumur hidup tak ada seorang pun yang perduli padanya sela
nya terangkat ingin menyentuh bahu wanita malang itu. Namun ini sangat lan
ng ranjang king size dimana Theresa sudah membaringkan tubuhnya. Setelah semua
aron padanya. Dia pun memalingkan wajahnya dari senyum manis Aaron padany
enyum tipis lalu berdiri di depan pintu. Melihat Theresa m
pa yang sebenarnya terjadi? Pertany
*
sintal Theresa. Rambut panjang kecokelatannya dibiarkan tergerai bergelombang indah. Riasan waja
yang sedang menuruni anak tangga menuju padanya. Cantik dan
gi?" tanya Theresa pada Bianca yang
. Beliau akan menyusul nanti," jawab Bianc
dalam satu mobil dengannya. Entah kenapa. Padahal dahulu Charles selalu memperlakukan di
uju pada Aaron yang sedang berdiri di samping mobil Li
aron membukakan pint
on segera menutup pintunya. Dia masih mencemaskan The
tu selalu membuatnya malu di depan semua orang. Sekarang bagaimana dirinya menjaw
ng tak perlu diharapkan! Lagi pula dirinya hanya bagai kotoran saja di mata Charles. Pri
dian dia segera berlari menuju mobil Limosin putih dimana Theresa berada. Di pelataran
penuh hormat Aaron segera memban
ya Bo
Bosley
mobil. Sejak Charles mendirikan partai politik, hidupnya tak pernah
andeng wanita itu menuju lobi hotel. Sementara para bodyguard yan
nggaman pria itu membuat jantungnya berdebar
kainya. Jemarinya semakin erat meremas jemari Theresa. Akibatnya Theresa merasa ka