u saja. ia langsung mencumbunya dengan kasar. Walaupun Merry berteriak untuk tidak d
askan aku,"
n untukmu, ini kan yang kau inginkan menikahi
n terus menggerakkan badannya maju mundur ke inti tubuh Merry. Beberapa kali gadis itu mengeluarkan rintihan kenikmatan akibat
*
idak disangka kesuciannya akan hilang di tangan seorang suami yang tidak ia cintai. Pria berwajah tampan na
permainanku semalam?" tanya Rehan sambil memi
a melakukan itu padaku, asal kau tahu aku juga sama sep
au menikah dengannya karena mau harta keluarganya yang kaya raya itu. Se
ncengkaram dagunya dengan ku
anas daripada semalam. Ia memelintir ujung gundukan besar milik Mery dengan kasar sehingga tak sadar desahan kecil keluar dari mulutnya. Rehan memainkanan tubuhku dasar mesum." M
ukan apa padamu?!" tegas R
menenggelamkan gundukan besar ke mulutnya. Merry meronta ingin melepaskan diri tapi Rehan san
lang tidak tapi tubuhmu tidak bis
apa kau pikir aku ini me
is malang itu semakin mendesah keenakan. Lagi-lagi Rehan mempermainkan Merry deng
as ranjang, apkah sudah membuatmu puas?" ta
laki iblis," ja
di sudah sepantasnya melayaniku di atas ranjang se
ry dan Rehan adalah seorang pengusaha dan mereka di nikahkan atas politik keluarga kaya. Menyesal juga tidak ada gunanya. Merry berinisiatif me
ngis seperti itu, dasar
han ini, dan kau telah merebut kesucian yang tela
dan ingin selalu menang sendiri itu ingin sekali memukul Merry. Ia mendekati Merry dan membisikkan sesuatu di telinganya, "T
n Merry sendirian untuk bekerja. Ia tak peduli den
dan arogan!"
an keluarga kaya jika tidak bahagia. Ia tak ingin mengorbankan hidupn
*
nya melewati malam pengantin bersama
aku, tubuhku sekarang se
ar dan melakukan itu sangat lama. Ukurannya yang besar membuatnya sangat tidak bisa mel
anas di ranjang?"
a segera menyelesaikan pekerja
asar dan arogan itu telah memenuhi pikirannya seharian ini saat bekerja. Padahal ia tidak mencintainya ken
esai juga," ucap Merry sa
menunggu di lantai bawah, aku sudah melihatnya dari dekat dia sungguh tampan sekali!" s
rnyata benar ada mobil Rehan terparkir disana, berarti memang dia menjemput Merry pulang kerja. Walaupun Mer
gaja datang menjemputmu,"
sendiri bukankah kau san
ik untukmu, ayo kita pulang," aj
menjadi suaminya, tapi apa ya Merry tidak bisa menebaknya. Semoga bu
iku," ucap Rehan den
u tapi tuan sendiri yang memaksaku, permainan tuan sangat hebat sehing