antar ke rumah tuan Anmar, atau datang ke kantorny
seseorang dalam suasana kantor sepertinya tidak akan terla
karena datang ke gedung perkantoran semewah itu hanya dengan memakai celana jeans dan sweater rajut. Alea terus berjalan menga
teringat kembali apa tujuannya datang ke tempat tersebut seluruh konsentrasinya akan segera kembali buyar. Alea harus kembali membangun tekat dan keberaniannya. Je
dah ada seorang wanita bersetelan rapi yang sudah menunggunya. Alea langsun
nita yang mengantarkannya ta
sangat berbeda ketika berhadapan dengan orangnya langsung. Dari penampilan dan postur tubuhnya tuan Anmar memang bisa dibilang terl
uduk segera berdiri menyambut Al
berdiri kikuk di depan pintu. Gadis muda itu benar-benar seperti anak aya
uga karisma dari pria itu yang bisa membuat nyali siapapun yang berada di hadapannya seketika menyusut. Selain masih sangat fashionable, tuan Anmar juga
anya terdengar berat layaknya pri
dari tadi ternyata dia hanya berdi
remang meskipun di siang hari. Ada sofa abu-abu di dekat dinding kaca berbi
n tidak tenang dengan posisi duduknya. Alea berusaha merapatkan pahanya karena tidak biasa dud
cara duduk seorang pria. Tuan Anmar sebenarnya hampir sama seperti rata-rata dosennya di kampus dan Alea coba memposisikan konsentrasinya seperti itu agar tidak terlalu panik.
u pendiam atau pemalu tapi pria yang sedang dihadapin
ara akhirnya tuan Anmar ya
u sudah sembila
lea dengan sa
takut
mencerminkan sikap dari seorang pria yang sudah sangat berpengalaman menangani berbagai situasi,
s punggung sofa, menjulur sampai ke sisi tubuh Alea karena posi
nya, walaupun masih belum berani memikirkan apa-apa. Ota
tuan Anmar malah
menjijikkan, dia takut luar biasa tapi
ngunakan tangannya yang lain, menyelipkannya kebelakang tel
pasti sudah menc
sentrasi, tapi dia tetap memperhatikan bagai mana bibir pria itu ketika bergerak untuk bicara. Setiap ucapannya
kup." Tuan Amar kembali menghela napas sebelum kemudian kembali
ghimpit hingga ke pangkal paru-paru. Alea sedang membahas tentang anak dengan seorang pria
n, aku ingin menikah dengan wanita yang lebih muda karena aku b
elaskannya," ucap Alea ket
a merahasiakannya. Jika nanti kau sudah memberiku seorang keturunan aku j
reaksi Alea sampai kemudian gadis itu mengangguk pelan
akmu," lanjut tuan Anmar. " Aku hanya ingin menikahimu dulu secar
angguk dan tuan A
dengan sangat canggung bahkan untuk sekedar memi
mu, kau bisa membawa ibumu dan
imak
perlu berte
lu mengucapkan terima kasih atas ke
kah aku bert
ngangguk dan kali ini gadis it
masih p
seketika kelu untuk dapat ia guna
n pertanyaanku, aku hanya ingin tahu dan
pernah,"
uk bertanya dan memperhatikan ga
au juga tem
bali men
tidak a
di depannya mengen
kenal terl
-tiba teringat putranya. "Aku tahu wanita-wan
g terkenal tampan itu paling banyak dikelilingi wanita-wanita cantik. Tapi jika diperhatikan menurut Alea mereka sebenarnya mirip tapi dalam rentan usia berbeda dan 'mu
i sendiri?" tuan An
nganggu
n kuantar
tkan Anda," jawab Alea yang masih
merasa seperti itu padaku, karen
ir ke rumah teman," bohong Alea
ah mungkin
apinya dan Alea merasa lega. Alea segera ber
h atas waktu
masih duduk langsung mend
bil sudah kembali tersenyum karena ternyata dia sendiri juga
bahas perkara ini di p
ju seolah cuma menye
bibimu aku akan datang
uma kembali mengangguk lay
aya sam
Anmar dan karena itu lah kemarin tuan Anmar mendengar ten
tilah di
pun tidak pernah berpesan seperti itu ketika Alea keluar rumah. Dulu biasanya cum