nundukkan tubuhnya untuk me
kok" Tasya mencoba mencegah agar
membersihkannya, Tasya membuang semua bekal yang belum sempat ia makan tadi ke tong sam
lum sempat Tasya pamit bossnya memegang
g-
di deg-degan ya
an untuk melepaskan tangannya yang sudah di
cap Revan yang sudah d
h ada pekerjaan lai
ba mengingatkan tasya untuk menuruti perintah
gil Revan kepada
k Rudy pun me
ya Revan kepada Tasya yan
Tasya karena dia tau kalo isi dompetnya tida
aya yang bayar
sempat tasya bicara kepada
si goreng 2 da
mbuat pesanan yang tadi Revan pesan, Malam pun tiba tapi Tasya masih tetap bekerja lembur banya
menghela panjang nafasnya dengan sena
nghampiri Tasya baru saja tugasnya se
a a
-dekat dengan pacar gw ngerti gak sih
o memang lu suka sama dia yaudah ambil aja." dia juga tidak perdu
tin dia hah?" Dinda menarik rambut Tas
Rintihan Tasya yan
enjambak rambut Tasya dengan lebih kuat lagi, tiba saja pintu ruangan Revan terbuka Dinda pun mengacak r
inda acak-acakan yang sudah berantaka
saya." Dinda berpura-pura ekting didepan
ambut saya." bela Tasya tapi tetap saja Revan tidak mempercay
at dengan bapak lagi padahal kami hanya sebatas bos dan karyawan."
kamu membuly karyawan
encoba untuk menjelaskan semuanya yang ben
lagi dengan tatapan sangat marah, hadeeh gimana ini baru kerja saja sudah dimarahi gimana ka
ja nanti kedepannya." Dinda menatap Tasya dengan si
n gw lagi." gumam Tasya lebih baik Tasya masuk saja dari pada masalahn
." tanya Tasya yang sudah membuka p
erbicara dengan nada tinggi sedari tadi Revan sudah marah tapi ken
la Tasya dengan tegas dia tidak mau disalah
n tambah emosi lagi padahal Revan lagi ada masalah pribad
ng yang menyalahkan saya pad
kat lagi tambah lagi langkah kakinya pun sudah merapatkan tubuhnya d
ak bisa berkutik apa-apa lagi hidungnya pun sud
kan bibir Revan pun bertemu dengan bibir Tasya dan memainkannya tiba saja t
m dia tidak menyangka apa yang mereka berdua lakukan tadi Revan hanya memeg
iat." lirih Revan yang m
ainkan." Tasya pun pergi meninggalkan Revan di ruangannya d
ampai dia salah pahak berjalan cepat menyusulnya untuk meminta maaf atas tindakan yang tadi ia perbuat. Tiba didepan pintu kantor revan menaha
mberontak untuk melepaskan tangan
aafin
il tas Saya b
ayangan saya untuk
an godaan anda
enggoda Tasya denga
gombalan bapak." Tasya menatap tajam ke
in yang ingin digoda oleh saya." dengan bangganya Revan berbicara seperti it
menyamai keseimbangan antara tubuhnya yang membuat dia hampir jatuh ke lantai untung saja Revan menahan t
g-
ah jatuh cinta sebelumnya, bukannya dia gak laku tapi dia gak mau b
m kesempitan yah." gerutu Tasya yang
kalo gak saya bantu kamu pasti jatuh kalo kamu masuk ke rumah sakit siapa
i belum punya pacar semenjak dia cerai dengan istrinya, jangan sangka umurnya yang k
saya sudah punya p
bapak pacarnya d
sebagai bos dan karya