singkat yang muncul pada bar notifikasi
Aku belum mandi,]
an, pipinya bersemu meme
Ayank pas pa
basah. Pasti Ayank se
hampir-hampir dalam
kan ponselnya di kasur. Bangkit dengan bersemangat meraih handuk, sepanjang melangkah terdengar senandung pela
nya bisa melihat jelas ponsel di atas kasur tengah menyala. Himeka menoleh ke arah sekitar.
gak kalah parah!" Himeka mendecak sebal usai m
u ke Mama!] Himeka tertawa kecil setelah membalas pesan. Tak lu
im ke nomornya sendiri. Setelah puas, sisa-sisa foto dari tangkapan layar yang telah dikirim itu dihapusnya k
kti yang baru saja dia temukan. Himeka mengganti pakai
elihat lampu notifikasi yang menyala. Sebelum mengambil ponsel, dia terlebih dahulu ber
buh rampingnya. Beberapa saat, dia sengaja mencoba beberapa pose agar bisa mengambil foto y
ang kekasih tampak aneh. Dibukanya ruang obrolan yang menampilkan satu pesan telah
meka kalau aku seri
tak sampai berselang beberapa detik, sebuah t
teriak Syida
eka yang sengaja belum mema
anding sama ...." Himeka menggantungkan
alimatnya, Himeka memasang earphone dan menyalakan musik
dinding yang memisahkan kamar mereka berdua. Walau tak melihat langsung, Syida bisa menebak
sebelum dikirimkan. Merasa tak bisa berdiam dan bingung begitu saja, Syida akh
dibuka oleh pemilik kamar yang ma
uka-buka HP-ku?" tany
r masih bisa mendengar ucapan sang kakak. "Impas, kan? Kalau HP kamu
ku belum laporin ke Mama
n ancaman begitu besar. Kedua matanya membulat sempurna dengan bibir yang masih t
Syida kembali ke kamarnya dengan gerutuan yang membuat bibirnya hanya bergerak tanpa mengeluarkan su
ergi ke rumah nenek membuat mereka hanya makan berdua. Syida bertugas memasa
ut?" Setengah terpaksa Syida memulai pembicar
" Himeka tertawa kecil. "Tenang, aku gak
a menyelesaikan s
pasti karena kamu memedulik
a, spontan Syida terdi
sekali karena dulu kamu hanya mengajarkannya setengah-setengah, jadi aku harus bersusah payah mencari
ri dulu. Gantinya, besok pagi biar aku
olan dan permainan yang pernah dia pikir akan mudah dilupakan seiring