a." Jawabnya. Tapi jawaban i
RUP menggantikan Pak Damar lima tahun lalu, itu yang dikatakan oleh senior-senior yang berada di marketing. Meski aku hanya mendengar sekilas tapi aku masih ingat
Aditama CEO tempatku bekerja. Tapi apa mungkin seorang CEO memiliki perilaku yang tak terpuji se
nnya. Dia terlihat maskulin dan mempesona dengan pakaian itu. Aku melihat punggung itu menjauh, punggung kokoh dan tegap yang mampu membuat aku berkhayal untuk memeluknya, membayangkan saja membuatku bergidi
lah. Aku dan dia tidak memiliki hubungan apapun apalagi jika benar dia adalah Gemilang Aditama yang merupakan pria beristri. Aku tak la
i lagi kesini dan tidak ada niat untuk kembali. Aku berusaha berjalan dengan normal meskipun harus ter
uk ongkos taksi yang lebih penting aku harus menjauh dari tempat ini terlebih dahulu. Untung saja dompe
beraktivitas sehingga aku terjebak kemacetan. Aku membuka pintu kos dengan kunci yang ada dibawah pot bunga mawar yang aku tanam. Ak
ial banget." Aku hanya bis
*
n adalah Gemilang Aditama. Apapun yang terjadi nantinya aku sudah siap dengan segala resikonya.
u sangat jauh berbeda dengan biasanya aku sampai di kantor jika hari-hari
mandang aku begitu? Apa ada yang salah dengan penampilanku? Ak
aku dapatkan malah membuat aku sakit hati. Mereka memalingkan muka dan tersenyum sinis. Ta
mereka marah karena aku libur kemarin. Aku hanya bisa menampilkan raut wajah meny
kit." Aku mencari alasan kla
asuk." Bak Dita mengebrak meja kerjaku. Sedangka
awan sekalipun jelas aku yang akan disalahkan oleh pak Yuda selaku manager Marketing karena mbak D
ekerjaanmu kemarin." Mbak Dita memberikan setumpuk map dengan membantingnya. Sedangkan para sen
a kembali kemejanya. Dia memasang earphone ditelinga ya. Dia
di restoran sebelah, sedangkan aku harus mengejar deadline untuk mengerjakan sem
a tiba-tiba ada didepan mejaku. Aku kaget
tafnya. Bisa dibilang jika pak Yuda ini sangat perhatian dengan kami jika sudah akhir bulan at
saya dulu jangan dipak
menolak dengan pekerjaan sebagai alasan. Aku hanya
kamu nanti kok." Pak Yuda kembali memaks
mbil tasku dan mengik
gan mengusung tema outdoor dengan banyak bunga dan tanaman sebagai pelindung kami dari sin
mpatnya." Pak Yuda m
aman itu, aku sangat risih dengan perlak
a loh Diandra." Aku hanya mengangguk mendengar informa
atu meja yang telah
ak Yuda mengangsurkan buku menu
es jeruk saja pak." Untung d
Americano satu, sama puding coklat." Pelaya
uda kembali mengambil tanganku yang berada di atas meja untuk dig
nyaan Pak Yuda. Aku bingung harus menjawab apa? Pak Yuda diam sepertinya m
Yuda melepaskan genggamannya. Aku menarik tanganku
tpun percakapan yang kami lakukan. Tak te
rnyataan saya tadi." Pak Yud
ulu." Aku menolak perasaan pak Yuda. Aku hanya menganggap Pa
api bagaimana lagi aku juga tidak mungkin membohongi perasaanku sendiri. Bis
marah ada apa dengan dirinya? Apa ini ada hubungannya dengan aku yang tidak mematuhi perintahnya untuk tetap di apartemen saat itu? Dia ha
asa tapi tiba-tiba pak Yuda ke
langsung takut. Apa benar pria tadi itu a
entar lagi dipecat."
uangan CEO dengan terg
Diandra selanjutnya tunggu sa