guap dan itu membuat fisiknya merasakan kelelahan yang sangat. Rita tahu pasti bahwa selama ini ia sudah berusaha sangat keras untuk mengisi waktu dengan bekerja. Hanya ini hiburan untuknya, sampai ia baru menyadari berjauhan dari suaminya dalam waktu
l Rita kesal dengan apa yang terj
getar. Ia pun menyunggingkan senyum, berharap jika suaminya yang akan menanyakan keadaannya tetapi apa ya
gan begadang, besok waktu yang padat
eh mempertimbangkan terlebih dahulu. Saya har
hat sangat percaya diri, bahwa apa yang dirinya inginkan a
jika nanti kamu pasti
mbang untuk membalas, namun jika didiamkan rasany
n dulu dengan suami saya, ya Pak? Saya tidak b
gin memaksamu. Aku ingin kamu me
uasana Rita semakin membaik. Ia pun membalas
ndara. Arka setelah berbalas pesan den
ngan. Pria brengsek
rlihat dingin saat tidak
u izin jika melakuka
h. Padahal dia pulang jug
tuk ingin segera menyakiti hati Rita? Aku sangat yakin, saat dulu Rita
mua itu mungkin saja terjadi. Perla
ti saat dia kembali dan memutuskan untuk pergi dari rum
akukan semuanya. Kami j
argamu harus
kasih,
or cabang. Anton sendiri sudah berada di lobby menunggunya. Teleponny
segera meminta c
u akan pulang loh. Padat banget
mamanya. "Rita, sungguh Mama tidak ingin kamu k
suara mamanya. "Apa yang sedang Mama pikirkan? Apa ada terjadi s
sana. Anak Mama tidak bodoh. Mama yakin
desak Rita, "seper
da akhirnya ka
an apa yang terjadi kepada sang putri. Namun disisi lain ia juga ingin melindungi anaknya dari apa yang akan menghadangnya. Daya jelas tahu dir
ntu hal ini tak akan mungkin terjadi," gumam Daya ke arah
setelah perbincangan dengan sang mama yang terasa mengg
usut?" ta
ek P
h ke sini. Pasti tidak akan terasa capek lagi.
Rita sendiri rasanya sudah cukup lelah untuk menebak-nebak apa yang tersirat dari perkataan dua orang ini. Ia hanya ingin segera pulang, rasa le
dan nampak nama Arka yang tertulis di sana. Rita menarik napas panjang dan meng
a dengan sopan bagaimanapun saat ini adalah hari
aku dengan jan
bicara penuh misteri dan Rita masih dengan pendirianny
kamu sela
ma sekali sejak sebelum, saat itu terjadi. Tanpa sadar Rita mengusap perutnya perlahan. Sudah bertahun-tahun tetapi rasanya nyeri yang sungguh menyiksa itu seperti terjadi kemarin
menghubungi suaminya dan kali ini ponselnya tidak aktif. Lantas Ri
pulang. Aku pulang sekarang. Ja
tidak ada balasan dari Apriyanto
l. Ambekan. Beritahu aku jika kamu
ita, Apriyanto deng
ir dengan kebahagiaanku. Aku
rjadi. Ia pun yakin mamanya pasti tahu sesuatu dan sudah memutuskan untuk tidak mau memberitahunya. Rita rasanya seperti anak ayam yang terlepas dari induknya
benarnya se