di antara keluarganya yang hadir. Kenangan dua tahun lalu pada gadis pemberi payung itu tidak pernah lu
lik keluarganya, tapi niat itu Leon urungkan. Dan lihatlah, betapa takdir kehidupan begitu enjoy
, tapi juga kepada dirinya sendiri karena menyetujui hal itu dengan mudah. Sekarang setelah dipikir-pikir, Leon menyesa
rah
ih ingat ketika mereka berdiri berdampingan tadi dan tinggi Elsa hanya sampai pada dadanya saja. Kulit mereka juga tampak sangat kon
bisa berhenti penasaran akan bagaimana rasanya helaian rambut
ang tampak rapuh, Leon lagi-lagi penasaran akan bagaimana rasanya ketika tangannya menangkup wajah Elsa, apa tangannya yang besar ini akan menutup habis w
pan Leon. Pernikahan ini hanya semata-mata sebuah formalitas belaka. Entah apa tujuan orangtuanya sampai memiliki rencana seperti ini. Leon tida
at yang menghantam tubuh Leon ketika pertama kali menatap mata istrinya, akan lenyap begit
an gadis naif itu jika mau. Tapi tidak. Memiliki gairah dengan seorang gadis belia berus
an dia percaya segela
*
pati mami mertuanya tengah duduk di
ngalihkan pandang menuju gadi
kamar Leon, malam ini kamu nggak perlu lagi tidur di sini
a dia harus sekamar dengan Leon, bukankah tidak apa-apa jika mereka memiliki kamar masing-masing? Bukankah hal itu lebih baik? Di
empatnya tumbuh. Tentu saja Elsa harus sekamar dengan Leon dan seperti yang Mami mertuanya katakan kemarin, Elsa harus belajar menjadi istri yang
harus melakuka
lsa dan langsung bangkit untuk meng
h... Leon bakal jadi suami yang baik untuk kamu. Dia nggak akan melakukan sesuatu hal diluar
Mami mertuanya, tapi dia juga tidak memban
bahwa senyuman sekecil itu mampu menghilangkan seluruh khawatir yang tadi membasuh
ngert
u pasti lelah, malam ini kam
u. Sepertinya mulai sekarang dia harus membiasakan diri berada di lingkungan barunya ini. El
*