ulai mereda, perempuan yang lebih banyak makan asam garam dibandingkan Jess
Kak Jenny kat
au istirahat. Apakah perlu Kakak beritahu
ibirnya yang tipis. Bulu kuduk Jenny sampai berdiri melihatnya. Apa gerangan yang direncanakan ad
rkan saja Tommy menungguku sel
ngkah ringan menuju ke kamar mandi. Kakak kandungnya hanya melihatnya dari belakang dan berdoa dala
u itu tersentak melihat mantan kekasihnya tiba-tiba muncul dengan wajah segar dan rambut setengah basah seperti habis mandi keramas. Kalau penampilanny
bis. Kubikink
ot-repot, Sica.
alam belum? Temani aku pergi makan n
ini tiba-tiba berubah menjadi ramah kepadanya. "Memang masih jua
uga masih orang yang sama,
juga orang
itu menggemaskan sekali, Sica. Aku begitu merindukannya, ucap Tommy dalam
aki itu. Tommy bagaikan tersengat arus listrik. Sica menggandeng tanganku, sor
amu kembali, Tommy Saputra. Ini kulakukan demi membalas dendam padamu dan ibumu yang culas itu. Ka
*
nikmati beberapa suap nasi goreng merah langganan mereka bertahun-tahun yang lalu. Pe
ak mobil-mobil yang lalu-lalang. Gerobak tersebut memang terletak di pinggir jalan yang agak ramai. Fasilitasnya hanya beberapa kursi plastik tanpa sandaran bagi pembeli yang mau bersantap di tempat. Keban
my melirik bibir mantan kekasihnya ya
keluargaku. Nggak bisa hid
ya malam ini bisa makan dan tertawa lepas dengan gadis ca
tanpa sadar. Lalu pemuda itu terkej
" tanya gadis di samp
ggak pe
nemuiku. Setelah tujuh tahun berlalu.... Kamu tahu bet
alu. "Aku tahu.
ang sudah k
abetes selang dua tahun setelah ayahmu masuk bui. Lalu ayahmu sendiri meninggal di d
banyak padamu. Lalu apa lagi ya
u, Sica. Katanya sudah bertahun-tahun ini k
Terus apa lagi yang
elah meninggalkanmu tanpa kabar waktu itu. Aku terpaksa. Mama mengancam akan bunuh di
ya dalam hati. Bisa-bisanya dia memakai cara licik itu untuk mengancam putra tunggalnya sendiri! Dasar Tommy bodoh, mudah
el sama sekali. Selama sebulan itu aku juga nggak ngapa-ngapain, Sica. Hanya beradaptasi dengan suasana sekitar, s
pi itu tak menjadi masalah, karena keluargamu sangat berada. Masa depanmu sudah jelas, yaitu meneruskan usaha pab
ng menemaniku selama tiga bulan di sana. Katanya k
uga pada anaknya ini. Tapi...tunggu dulu...apa ya
ngomon
gan kita karena mau fokus mera
am. Pintar sekali orang itu memutarbalikkan fakta! Dan begonya, To
perc
nya pilihan selain mempercayainya waktu itu
ki Jessica