NCH
hkah
a ya sweetie?" Axel menc
i luar tugasnya, di luar kode etik tipe B. Axel benar-benar merasa nyaman berada di dekat Anggia. Baginy
dia terima. Tapi entah kenapa? Sosok Anggia yang polos, sering merasa tidak percaya d
an kelemahannya. Sisi negatifnya, bahkan Anggia tidak sungkan-su
ah nanti ada berita pengad
u, madam juga tidak akan m
aku harus t
weetie. Jika madam tahu, aku
kan isyarat meresleting mulut. Terak
aku kiss ata
il berkerut dibuat bingung
melihat wajah
ng polos, pasti tidak m
a aku mau pengalaman pertamaku
anya kecupan di bibir dan French ki
lih kis
nggia terlalu gemas saat meminta berc
an keras hingga Anggia hampir terjatuh. Tapi Axel yang punya reflek bagus dengan gerak cepat menarik Anggia kembali hin
aya, saya gak se
sebuah ketel besar tiba-tiba terjatuh
di saya merasa ada yang me
bantu memeras gaun yang berat karena tumpahan jus itu. Menyadari Anggia tertimpa m
i?" Laila bergerak mengusap wajah An
dan mulai bertanya siapa yang melakukannya. Dia mencar
. Daripada dia bertanya seperti orang bodoh pada orang-orang yang tidak m
at ketidaknyamanan Anggia dengan gaunnya. Ap
angin." Axel menyarankan itu dan dia membawa Anggia k
akang pegawai katering tadi, dia hanya m
at Mona di sana?"
ngung siapa yan
n kami, dia juga paling populer
kankah ada banyak orang di belakang pe
dan Laila saat berhadapan dengan Mona di masa lalu. Jadi ucap
ara aku dan Ema berteman dengan Anggia. Kami jadi ikut-ikutan kena bully satu angkatan. Semua itu karena provokas
orang yang seburuk itu?" Axel
mbil oleh salah satu teman Mona. Dan mereka mengadukannya pada Mona. Mona langsung melabrakku sekaligus membaw
a kembali memutar
elebihan apa kamu hah?" maki Mona langsung ke wajahnya. Murid
eka selalu setuju. Karena mereka sudah dicuci otaknya oleh gadis po
nolong dan mengatakan bahwa perbuatan Mona sangatlah kejam. Sama sekali tak ada yang
erti? Meskipun aku tahu Geano gak bakal tergoda sama cewek kaya kamu, jel
dahkan Anggia. Anggia menggeleng lemah, menenga
k deh setelah bacanya!" Mona menyerahkan buku diary milik Anggia pada Geano. Remaja lak
ary aku!" Anggia tidak berdaya merebut
ngan Anggia yang hampir m
mau pamer sama temen-temenmu? Biar mereka tahu, Geano lah
lemah, matanya s
gan tatapan jijik. Dengan teganya dan tanpa hati nurani, Geano melempar buku diary nya ke wajah A
eano. Baik Mona dan Geano sama saja. Mereka sa
takan peristiwa menyedihkan itu. Hati Anggia kembali terluka bukan main.
ya. Sangat-sangat kesal, sam
a berteriak merasa jantungan. Saat
uat dengan ekspresi geram. Memandangi j
pan orang lain adalah manusia yang