adi sebuah pembelajaran yang sangat berharga dalam hidup. Tidak mudah terlena atas sikap nyaman yang dibe
esar untuk menyiapkan masa depan perihal mahar pernikahan. Untuk kali ini, rasa-rasanya begitu hambar ji
anya Wak Edwin melintas
ya kepada Wak Edwin yang terlihat sedang m
ri, tidak lagi takut patah untuk beberapa kali!" ujar Wak Edwin sembari mengacungkan dua jari telunju
a obat emang Wa
k lanjut lari dulu. Sambil nyari inspirasi lihat ibu-ibu komplek seb
rsenyum meng
asih aja nih orang
sedikit tak bersemangat, aku paksakan raga untuk tetap berjuang menggapai segala impian. Mengingat keluarga dari kampung
ih seperti pagi-pagi sebelumnya. Hingar bingar suasana kendaraan melintas mengisyratkan segala kes
nada yang agak kurang enak didengar
a sedang tidak baik-baik saja, mencoba tidak
pu..pus." Uja
Aku bertanya berlagak
lirikku dengan
sokan Inggris Lu
h bahasa Internasional, tidak salahkan jika anak pe
ipkan segala sesuatu yang
la sudah meninggalkanku, sepanjang jalan menuju ruang kantornya, dia memaki s
ni orang"
aku. Satu persatu berpapasan dengan teman kerja, dan tidak
diriku sendiri didepan layar komp
berat untuk memfokuskan pikiran. Untuk hari ini, serasa sangat sulit, sangat berat. Tanpa inspirasi, tanpa semangat, dan
iranku kala itu. Hanya mengingat kenangan-kenangan manis tentang Chelsi, kenangan manis yang begitu indah, layaknya sekuntum bunga dihinggapi oleh kupu-kupu yang sudah dinanti setiap pagi. Sungguh indah kawan, tapi pahit sekali jika dirasakan. Semuanya hanyalah ken
tok.
jarku mendengar suara k
u, sembari menoleh kekanan kekiri memastikan tidak
n lu kesin
tkan jari telunjuk dimulutnya agar
waktu kosong ng
gimana?"
emput didepan rumah." Belum saja aku menyang
aygirl, gonta ganti pasangan seenak jidatnya. Wajar saja, kecantikan serta kepintarannya membuat
aki-laki mampu melakukannya. Boleh jadi punya banyak harta, memiliki wajah tampan, tap
diam menaruh rasa. Rasanya tetap hambar saja. Mengingat
udah selesai. Meski tidak bisa semaksimal hari-hari sebelumnya, tapi aku tetap har
rlihat semangat, atau malah ada yang terlihat lebih lelah daripada aku. Aku belajar dari hal demikian, mereka semua mempunyai
mput gue!" notif
alam aja ya? Lagi gak enak nih suasana hatinya. H
ja dia lekas bur
y A
alasku dengan
ba! Bilang aja malas j
ggak
, pokoknya harus jalan
menjawab, Della juga la
satu waktu. Tapi, kapan lagi sih bisa jalan sama Della, mana
i menunggu didepan rumah. Benar saja, tak berselang lama dia sudah sampai. Dengan vespa matic putih miliknya, menambah
tiknya" ujarku sem
gan nada seolah membentak, raut wajahnya s
mah, kayak ada sesuatu b
sepeda motor dan beralih duduk dijok bagian belakang. Berg
tu dirasakan, hingga aku memberanik
keman
aku masih sabar, bayangkan saja, aku yang tidak tahu menahu duduk permasalahan, dan aku sendiri pula yang dija
jang, aku belokkan
tika aku membelokkan sepeda motorny
ah, udah turun aja!"
a tempat lain, starbuck atau apalah!" Della
ba makanan angkri
lengkan kepala, ak
tu!" Pesan aku kepa
ini atau bungkus?"
aja
ejauhan. Dia sibuk memainkan ponsel miliknya, dan sesekali pula menatapku dengan penuh wajah kesal. Aku cuek saja b
engan nada kesal, "minuman
m itu, nanti kalau suka langsun
yang aku pesan. Dari raut wajahnya, awalnya seperti bi
satu!" Della ikut meme
lihat kamu. Heheh
em
diam, Della sendi
dengan nad
yang kulihat dari raut
kulihat air matanya
itraan, seorang Della sosok periang meneteskan air mat
yang malah berbalik
la menyebut na
" Aku yang malah dibuat bing
anya sibuk menscroll k
a coba?" Aku kemba
dia kemudian meneteskan air mata kembali. Tanpa banyak kata, di
ahku, sebuah undangan pernika
dd
& L
n, bukankah Della mengajakku agar dia bisa lebih sedikit tenang? Bukan juga untuk mendengar apa yang aku rasakan? Aku coba menenangkan Della dengan merangkulkan tanga
bari menyodorkan susu jahe y
n kembali melanjutkan tangisnya dengan mem
k tetap tenang. Untung saja abangnya juga memaklumi. Emang gila
a, aku coba menenangk
dah enakan
sadar memelukku saking emosionalnya,
Ad." Ujar Della
i saja." Ujarku, padahal
eluknya, itupun dalam keadaan duka, bagaim
m Del!"
n langsung meminum menikmati s
ngan tidak t
di?" sembari mengelap
abang angkringan d
dihabisin minumannya,
an lekas menghabiskan. Setelah De
a" sembari menyodo
el, udah pakai ua
memberikan uang kepa
g, kuran
kembalinya Mbak." T
!" Sembari Della bergega
ng, makasih
kasih banyak gitu ya Mas." Tutur a
, dan bergegas menyusul D
takutnya nanti malah keblabasan ikut bercerita. Kedua, ketika dalam keadaan demikian pula, sebenarny
pulang Del
aaf ya Ad, gak bermanfaat banget ini keluarnya.
uktinya perutku kenyang Del. Hehe
ikut
rti tadi, kini lebih halus dan nampak raut wajah lebih leg
lku bergetar. Dan buru-buru aku melepaskan
uk
ama kontak I
Ibu membuka
gini nelvon. Ibu dan Bapak di
ehat Ad, kamu be
n yang tiba-tiba
kerja. Hari Sabtu sore mungkin bisa.
Ad, udah 3 hari ini. Dari kemarin
Llah, ya ya, besok F
ga Ibu lihat kakekmu, dari
uad minta ijin
ati besok dijalan. Assalamua
usahakan. Wa
pa Ad?" T
in kalau kakek rawat
ng gitu?" Della dengan pen
terus gitu kata Ibu. Semoga aja besok bis
boleh ikut?"
sanya tidak enak. Kalau mengiyakan tak
gak enak sama Ayah Bunda l
g-hitung juga kan nyari ketenangan disuasana kamp
itu." Ucapku menyera
rasa pikiran kembali melayang tak karuan, problematika pertama
a aku kuat Tuha
lai kembali memelukku d
a saja semakin merasa
, emang tidak
ku ke