nya kenapa kamu kok gelisah sekali Dan seperti marah. Dia menja
anya diam Dan berusaha
i kami mencukupi kebutuhan kami, s
ngkan suami ku hanya tidur ti
ari pun musim hujan, aku tidak bisa la
rtanya kenapa hanya Ada ini saja? Apa gak Ada uang lagi, aku menjawab uang tabungan k
ja, di dalam hati aku berharap se
a ke kamar nya Dan ternyata anak Ku
kita demam, badan nya panas sekali, dia memerik
na untuk bayar rumah sakit, sedangkan tabungan kami tidak mungkin cukup. Suami Ku keluar dan Menelpon seseorang entah
aget. Ternyata suami Ku sampai sekarang masih berhubungan dengan wanita itu, aku mendengarkan pembicaraan mereka dan ternyata suam
ena suami juga pergi, aku gak mau kalau sa
mah sakit dan langsung ke administrasi, doa
kamu dapat kan uang untuk bayar biaya rumah saki
mu tidak kenal kata ny
kesehatan anakku, masalah rumah
, akhirnya anakKu boleh
Ku pun pergi lagi, aku bertanya. Mau ke Mana kamu l
ecap kami pun makan nasi dengan kecap itu, siang nya aku berfikir untuk buka usaha baru di depan rumah Ku, yaitu berjualan gorengan. dengan modal aku menjual cincin pernikahan kami,
t nanti malam,suami Ku pun pulan
kamu dapat uang? Dia
an makanan yang aku masak tadi aku simpan di dalam
ertanya dari mana modal nya? Aku menjawab, aku menjual cincin pernikahan kita. Dia
ya ingin mencari pekerjaan,begitu dengan Ku yang Melanjut kan usaha ku mem
Bertahun tahun aku menyimpan rasa sakit ini, ingin semua nya ku keluar kan tapi tidak
ri. Tak terasa anakku sudah berusia empat tahun, tidak lama lagi akan sekolah tapi kami tidak memiliki tabungan sa
i sedikit untuk biaya anak ku sekolah nanti,sekarang aku tidak Mau tau tentang wanita itu yang terp
au suami ku tidak membayar nya menjelang besok pagi maka rumah kami akan disita, aku kaget dan menanyakan berapa hutang suami ku,ternyata suami ku m
yak itu dalam waktu semalam, sedangkan
ar takut apa yang dibilang preman tadi.kalau sampai semua itu t
ami ku juga belum pulang, aku segera sholat Dan meminta kepada tuhan,agar di mudah segala urusan
ara ketukan pintu Dan aku segera m
au begitu segera beres beres kan barang barang mu Dan juga barang barang anak kit
mah ini tidak mungkin aku meninggalkannya begitu saja, dia menjawab kalau k
kamu meninggalkan kam
i ke rentenir, buat buka usaha tapi ternyata aku malah di tipu teman ku sendiri, semua uang nya di bawa kabur, aku sudah ditipu oleh
s, rasa nya ingin ku teriak Dan memukul suami ku tapi aku tak bisa berbuat apa apa Akhirnya, kami pun pergi dari rumah itu malam ini juga, rasa benar ben
i harus terjadi kepada
semua ini,belum lagi dengan anak ku
na kita b
enjawab kita pergi kerumah
saja kita pergi ayah? kalau kita berangkat besok pagi, macet sayang. Ma
es,suami ku mencoba mencari tempel ban tapi ternyata suami ku bertemu dengan wanita itu, mereka Kira aku tidak tau siapa wa
u, yang jelas rumah kami sudah diSita rentenir. wanita itu menawarkan bantuan, dia menyu
h hampir malam tapi kita tidak t
ihan anakku dia masih kecil, akhirnya aku mengesamping
ngsung menyuruh kami masuk dan mengantarkan aku
ngar pembicaraan mereka, makasih kamu datang tepat waktu kata suami ku
mi, sudahlah mungkin sudah wak
suami ku,aku seolah olah tidak mendengar pembicaraan m
ta itu dan aku menanyakan nama n
dia tidak punya siapa siapa lagi
dan anak, walau pun sudah tidak punya orang tua. Sedan
seolah olah tidak tau
i orang? kamu kan masih gadis
anita, kalau di sakiti.tapi dia menjawab aku tidak punya pihanan aku mencintai dia, begitu juga de
u, ingin rasa nya aku manampar wanita itu tapi aku berusaha m
ku,ayu wanita itu pun berpamitan pulang ke pada kami, dan dia memberikan sebuah amlop ke pada suami ku Dan berkata,ini buat kebutuhan
eperti seorang istri yang membiar kan suami Ku sendiri selingkuh. Tampa bisa
si lain aku juga masih beruntung Karna
anita itu. Asal kan anak Ku bisa bahagia, pagi pun telah tiba, aku pun bangun Dan segera ke d
, hai kamu
idur mu,apa
jawab
u tidak Ada apa apa yang bisa di masak di dalam kulkas,
am, suami ku
ak ku, pada hal itu adalah makanan kesukaan anak ku. Aku heran kenapa bisa kebetulan,apa suami ku memberi tau w
membuat sop i
ab, iya sayang it
enar benar sangat enak bu, lebih
maksut wanita itu berbicara