kannya. Dia mengangkat tangan, berusaha meraih Johan, tetapi pria itu sudah berba
r. Dia mengulurkan tangan dan meraih tangan Jo
edang bertemu dengan seseorang. Astaga!" Sandra bergumam, suaranya nyaris tidak t
menarik tangannya dari genggaman Sandra.
muruh guntur bergema di kejauhan, yang
nggalkan tempat berteduh di hotel. Rambutnya yang tadinya ditata dengan rapi, kini terg
terkunci. "Johan, buka pintunya ...
dra, sebuah suara mencemooh
u masuk hotel dengan kedua lengan terlipat di de
lagi ...." Mata Sandra berbinar penuh kebencian, tetapi dia dengan cepat m
nusuk udara yang tegang. "Johan, jadilah pria yang baik. Hiduplah dengan baik bersama istrimu dan hindari bermain-
yang jelas untuknya. Dia berbalik untuk menghadapi Lina, tetapi pada saat
dra dengan tatapan jijik untuk terakhir kalinya sebelum menari
ya untuk pulang, hujan de
" ucap Lina sambil membantu K
epala. Dia tidak ingin membebankan perjalanan
. Jangan menghemat uang si bre
tersenyum pahit
engah badai. Saat Kelly tiba di rumah dengan kereta bawah tanah, kaki
ik jarinya, hanya untuk menemukan pintu yang telirik ke arah hujan yang turun di luar. Namun, di bawah kehadiran Jo
ya sangat serius. Dia mengamati tayangan video di layar komputernya, emosinya berge
ri kedatangan Kelly dan Lina di hotel, interaksi mereka dengan Sandra, dan k
rtanya, suaranya sedikit melemah setelah
tidak berani mengangkat pandangannya. "Istri
ir menyambar langit sementara angin menderu dan
sembunyi di balik selimut setiap kali badai datang. Sekarang, di
dan menuruni tangga. Mengintip melalui jendela yan
y tergeletak di lantai dengan mata terpejam, dan dia ti