juga, ya?" Tanya bu Ifa. Pak Purwoko
mbah Har ya
ek Sido Dadi. Tapi semenjak jadi
Ifa pernah liat, mbah Topo
ama dia, kalau berkaitan sama yang nggak
tadi, tahu soal
ah Har balik bertan
ya sampe bengong gitu. Memangnya ada y
?" Goda bude Wati. Bu Ifa menoleh den
ta bu Ifa sembari me
eringetnya ngga
sih, iya.
Ha
r ucapan bude Wati. Dia m
loh. Ketahuan bap
Wa
nya. Bu Ifapun mencubit pak
ha
lu-malu bu Ifa. Baginya, adik iparnya itu
ita jamaah" pinta bu
mbak" jaw
saat keempatnya beranja
a. Mereka lantas berjalan santai. Mereka berbincan
wat kebun jagu
alan gede, kejauhan. Haru
kiloan" ta
ata Yudi
jagung. Kalau di kotanya, saat surup masih ada sisa sinar mentari, di sini le
aktis tingginya lebih tinggi dari badan
Lelet amat sih
lan kecil begini gimana bi
kamu belakang aja! Nggak tahu sih, surup-surup gini bany
alip Yudi. Begitupun Santi. Tapi tidak dengan Rendi dan
pencahayaan yang sangat minim dari la
yeberang kali,
jalan kaki, nggak pa
lau airny
nggak
ecil yang dia ambil dari saku celananya. Walau kecil namun cukup terang.
wun, assalamualaikum" ucap Yud
slumun slamet, si Y
jawa kali. Ngomongnya masi
misuh, nggak?
. Anak baik k
k nggak bisa misuh. G
k bisa misuh-musuh" suara Ri
ncam Rista sambil mengangkat t
a h
Rista keluar galaknya. Merekapun naik m
uh, ini?"
gelewatin rumpun ba
u kok nggak enak,
Cowok-cowok kok jalan
ka. Angin bertiup menyapu daun-daun bamb
seakan tak berujung itu malah menciptakan perasaan takut. Ditambah tak
iee
kratak
iee
kratak
la bocah-bocah itu. Serentak para cewek ber
iee
kratak
, Fi?" Ta
iatan, Yud"
oba, Ta!" Pe
n senternya pada Rendi. Sedangkan dia se
iee
kratak
, itu
. Rendi mengarahan senter Rista ke atas. Dan terlihat ada se
n, k
ngkap. Matanya nanar menatap sesuatu berwa
hi hi
tilan
AAA
gungnya terkejut dan terbawa. Rista sempat menangkap tangan Amira. Jadilah
hi
t kuntilanak di ujung pohon bambu itu. Rasa raku