Teh Dewi terus menatap selangkanganku yang menggel
k?'' tantangku kepalang tanggung, karena yakin jika dildo kar
tinya dia sangat yakin jika dildo miliknya lebih besar dari kontolku. Aku m
leh kurang walau serupiah pun. Tapi kalau aku kalah, Teteh gak usah bayar sampai lunas, jatuh tempo ci
api ingat, jangan bo
anyak. Teteh lebih rajin cari alesan daripada rajin bayar hut
gsung bersemu merah karena ketahuan sifat aslin
intahnya tegas menirukan gaya Bang Ramzi yang memang terkenal
sabar ya pengen lihat kontolku, hehehe...'
eng dari kamu. Lagian aku sudah punya suami, Bang Ramzi yang gagah dan m
aja, entar lu malah ketagih sama kontol gua,
ku, plus celana dalamnya. Dan tak ayal lagi, keluarlah kontolku y
loyo lagi. Pantes aja kamu masih jomblo, mana ada cewek yang mau sama cowok p
ja Teh,
ng itu kontolnya suka gede. Inimah
batinku kesal namun punya harapan k
a yang bisa bikin merangsang,
engah berdiri dan memang ukurannya akan semakin besar
Jack?'' tanyanya lagi denga
kan kontolku walau belum menunjukan keperkasaannya secara maksi
ar cepat gede kontolku,'' pancingku dengan bahasa
em saja sambil na
galah sambil melepas kaos yang menutupi toketnya yang sekel itu. Aku mendeng
pun mulai berdiri keras dan ternyata ukurannya hampir sama
ana nih?'' tanya Teh Dewi bingung sambil melihat
s-elus kontolku. ''Gini aja, kita uji yang rasanya p
sung kaget me
nih. Biar kamu digebukin warga. Gak sadar apa aku i
ditinggal suami satu tahun, berduaan sama aku sepupunya dalam keadaan gak pake ba
ak aku, Jaka!" teriaknya
i sama dildo ini?" tantangku lagi. Teh Dewi makin
ani teriak?'' anca
r-benar diam
n Teh Dewi sepertinya sangat takut kalau aku yang
mzi. Teteh jadi sering masturbasi sama tuh dildo. Tadi aku lihat dan
ang perang sabil, bukan hanya takut dengan ancamanku, tapi sangat terangsang melihat kontolku yang besar dan panjangnya sama dengan dildo y
ingga terjatuh di sofa dengan posisi terjengkang memperlihatkan pahanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Aku pegangi
h lagi. Daripada pake dildo, kalau gak higienis kan bisa jadi penyakit kela
tolku yang kurasakan makin kencang. Tangan kananku makin naik ke atas, be
ng bulat menggoda dengan bibirku yang seksi agak tebal dan berkumis. Kujilati puting susunya sambil tang
an telak. Aku bisa menyusupkan tangan kananku ke dalam hotpantsnya dan menyentuh vaginanya. Teh Dewi langsung kaget hampi
ack...'' lenguh Teh Dewi
uga, Teh Dewi memelukku dengan erat dan melingkarkan kakinya di pinggangku sambil menahan erangannya dengan bibirku. Wow, baru kali ini aku
yang sudah ngaceng berat, aku dekatkan ke mulutnya yang dihiasi kumis tipis seperti Iis Dahlia. Awalnya dia menol
jangan diterusin ya
k tingkat tinggi kayak gini mau
h berusaha cukup lama, akhirnya aku bisa membukanya juga. Sejenak aku terkesima saat melihat memek Teh Dewi y
dak, hanya disingkirkan saja. Aku juga kadang hanya mengelurkan kontol dari sleting saja. Ya, niatnya memang hanya m
basah rada asin. Ini pengalaman pertamaku jilmek. Sejujurnya dulu aku kadang b
*