rtama kalinya di Amerika. Aku benar-benar takjub dengan se
adaku begitu juga dengan James yang penuh arti. Sepertinya raut wajahku ter
karena hari H sudah dekat, sekarang aku malah ingin berl
gar-bingar. Jujur saja saat aku masuk pertama ka
ucapannya begitu menyakitkan. Aku merasa bahwa ini adalah sifat asli Mbak Noni
masuk ke tempat yang hingar-bingar," ka
sjid sholawatan, kan ga mungkin, Kar,"
a lagi tertawa. Saat aku masuk ke dalam klub malam, tak ada yang aneh di sana hanya la
sebenarnya masih tak percaya di tempat yang seperti itu a
ailah dulu, aku mau mengurus yang lain," kata Mbak Noni yang m
harus mulai dari mana karena semua orang menatapku saa
ian dan aku rasa tak bagus untukmu juga seperti memperburuk citra agamamu," kata James yang mewa
akaianku setelah aku naik ke panggung dan beraksi" kataku yang mencoba lagi dan lagi mengu
kamu bukan aku," kata James dengan tenang. Aku tak nyaman dengan jaw
ngannya menatapku terus tanpa mengalihkan pa
ri sekian banyak orang yang menatapku dengan tatapan mengejek, dia tak ada tatapan seperti it
berusaha menyadarkan aku