ebih melindungi privasimu daripada tempat yang kemarin kau rencanakan
an seseorang. Ugh, andai posisi mereka bisa ditukar, aku tidak akan
lam hidupku,
hebat. Selalu bisa memb
mana hand
ay berkacak pinggang di ambang pintu dapur.
Suara canggungku keluar dengan lembut, perl
i," jawab Neil, membalasku dengan lembut. Oh, aku mem
menghampiri Jay yang belum merubah
buka lemari Jay, mengacak seluruh pakaiannya dan menemukan han
-meski ketampanannya sama sekali tidak hilang-dan rambut tebal berantaka
n!" Kulemparkan handuk itu tepat ke wajahnya, s
t perjanjian yang kutandatang
a jalangmu itu dari rumah ini!" Nada ancaman yang
di sekitar lehernya. Aku yakin setelah ini dia akan marah besar at
t beberapa miniatur mobil dan pesawat yang terbuat dar
, aku membiarkan Jay mengamuk sesuka hatinya, lalu dia akan me
apan, membersihkan kamar dan rumah, kecuali mencuci pakaian. Biasanya, aku dan
n orang luar yang akan mengetahui bagaimana
sti memicu kecurigaan dunia luar tentang bagaimana rumah tangga
g menjadi panutan banyak or
iaan, memeluk satu sama lain bersama bahasa tubuh yang harus kupaksa menyatu de
kursi makan dan duduk dengan tindakan tak sabaran, merebut sep
n Jay di waktu sarapan. Jadi aku membiark
su, meneguk dengan cepat. Aku harus segera pergi menemui Neil. Selain akan mengu
pancake pisang untukku," tambah Jay, bic
, Jay." Mendorong kursi ke belakang, aku
Imbalan atas kemurahan hatik
senyum sinis sebelum berkata. "Kau boleh melakukan hal yan
ke atas meja, Jay ikut beranjak dari
ke arah garasi. Tubuh, pikiran dan hatiku sudah s
*
, aku sudah dalam perjalanan menuju ke rumah Neil, ketika
hal
ang?" Tanpa basa-basi, itulah
u ke salah satu gera
ngadakan pertemuan. Bisakah kau hadir untuk men
si
dakan pertemuan?" Suara manisku, j
saja. Aku tunggu kau di sana
beratan I
dengan geram. Kenapa bisa Bu Vivian yang terhormat
mudi menuju sudut kota Madeline, di salah satu gerai Vig
kedua mataku menyapu seluruh ruangan. Aku tiba setelah lima belas menit
tuk acaranya. Baru lima menit yang lalu dia bertany
! Dia persis sepert
." Tanpa menunggu karyawanku mengangguk, aku berjalan menuju taman belakang. Biasanya tem
na dia tidak memilih ruan
annya sekarang juga," kataku ketika Ibu memilih untuk menyambutku dengan pel
esta kebun yang penuh kehangatan, karena aca
tanyaku, memastikan. Setidaknya, setelah mengurus ini de
aja. Mereka akan tiba
enar. Hanya butuh kurang lebih tiga puluh menit lagi untuk memastikan sem