ak, tadi aku bersama orang. Tapi aku ditu
k lam
awa ketika mendengarkan
tt
tertaw
ang tert
ira ak
sebut. Tangan Ga-Eun dilepas
ai, aku har
akan tetapi pria itu menaha
melingkar dilengannya, sekilas ia menat
un? Apa dia gadis yang akan dinikahkan deng
nya dan keluarganya tentang gadis yang akan di nikahinya nanti. Sedetik pula, akh
nomorku. Wait." gadis itu menarik tangan pria tersebut, satu persatu nomor di tulis di telapak tangan
l tadi," ujar Bae-Hyun spon
aja, aku tidak bisa lama-lama. Nanti a
kiran apakah pria itu akan bisa membaca
akan akan adanya gad
-Eun," ujar Bae-Hyun spontan
melaju kearahnya dan mengklaksonnya dengan keras. Bae
desisnya dengan
embarku. Sedang
kus kesal. "Buat
ut saudarakul
it
untuk saudara kembarnya it
gadis yang sudah menghilang dari tik
harus ikut dengan Bae-Jeon tanpa menjawab satu ka
melaju pergi dari halte terse
tpun, yang di dengarkan oleh mereka hanya hem
turut bahagia," kata Bae-Jeon mendahulu pembicaraannya dengan
as dirinya menghembuskan napasnya d
embali. Lagipula, Bae-Hyun sangat ma
*
nnya. Mendadak langkahnya terhenti ketika
menggendong kuncing tersebut dengan pelan. Pandanga
yang di cari Tuan Bae tadi?" ujar Ga-Eun memegang bentuk binta
eo
kucing tersebut
ap wajahnya dengan tan
h sebentar kakimu berdarah
mana? Kenapa kau sendirian?" tanyanya p
rumahnya dengan membawa kucin
ke dalam hah!" ucap seorang wanita yan
f, Ma. Kucingnya sedang sakit. Jadi, Ga-Eun mau meng
"Pintar ya, keluar tidak izin Mama. Teru
kucing itu kemari ha
ut ke dekapannya. "Ma! Dia terl
atian membuang kucing itu keluar!
al dengan keras, bahkan sangat
enghela
bentak Ha-Eun dengan
but di depan rumahnya. "Tunggu ya Pussy. Maaf, tidak bisa membantumu,"
-Eu
h pergi masuk ke dalam rumahnya. Sampa
ghela napasnya dengan pelan saat men
ssb
a Bae. Mama tidak mau tau, Mama sudah l
uga ingin seper
a-Eun juga ingin seperti mereka.
ma," ujar Mamanya dengan senyuman hangat sembari menangkup ke
ya menghilang dari penglihatannya. Apa harga dirinya seperti baran
nanar. Jujur saja dia tidak ingin menikah dengan orang tidak dikenal. I
ngtuanya. Sekilas ia memejamkan matanya untuk menahan air matanya yang hendak menetes. Dengan cepat ia menepis
yaman diantara tempat lainnya untuk me
Semoga saja dia akan bahagia setelah keluar dari ruma
kan lampu tidurnya. Setelah itu, Ga-Eun membaringkan tubuhnya d
menatap langit-langit yang berada di dalam kamarnya sendiri. Kamarnya tidak terlalu luas dan tidak te
ng pria kaya raya, bahkan dia juga tidak tau apa pekerjaan pria itu, bagaima
kaknya saja yang akan di
encanakan semua
aku lihat tadi? Sepertinya iya,