n berkacak pinggang sambil meme
abrik sedang mengalami kemunduran. Jadi sebagian besar k
kan apa kalau kamu nggak k
n mencari pekerjaan setelah ini. Aku akan beru
alam hati dia bersyukur karena sang suami dipecat. Dia jad
nkan posisi kamu di pabrik. Kamu k
pa saat pemilik pabrik merumahkan sebag
uh baya yang sejak tadi diam, kini ikut berbicara
a napas panjang. "Maafkan aku, Bu. Aku nggak bisa berbuat a
ngos dan pergi dari ruang tamu. Sedangkan Angg
ami nggak berharga ya kamu ini!" Anggun menunjuk
uk menimpali ucapan sang istri. Dia tak ingin ter
jak dari ruang tamu menuju kama
li keluar dari kamarnya. Dia menghampiri sang an
panggil
angan sekarang deh. Aku lagi nggak pe
annya. "Bukan. Ibu nggak mau m
rtanya dengan keni
ak sama Rendi?"
i siapa?" ta
man. Yang dulu mau dijodohka
ngat nama yang diseb
mana sih?" tanya
ekarang dia tambah kaya lho. Mo
ukan parejo!"
dia, hidup kamu pasti akan bahagia. Hidup kamu ngg
jujurnya dia sangat mencintai Gunawan. Tapi dia juga tak ingin
a terpaut pada cinta seorang Gunawan yang kala itu masih karyawan biasa. Setelah menikah, b
muan sama Rendi lagi?" Pertanyaan
sang ibu dan berkata, "
u. Kalau kamu menikah sama dia, hidup kamu p
b perkataan sang ibu, dia beranjak d
nak mau menuruti perkataannya kali ini. Dia ingin melihat sang anak menikah dengan orang
*****
atas ranjang. Dia menoleh ke samping, tak ada sang istr
tanya pada sang mertua sembari me
awan. Dia hanya melengos saja kemu
ia harus membiasakan diri dengan sikap
ngan kebawa perasaan. Biar nggak jadi runy
ja. Biar bisa menghidupi keluargaku," ucapnya dalam hati. Dia
elesai mandi. Dia lantas bersiap-sia
meminta doa restu agar langkahnya diberkati. Tapi sang ibu mertua tak kunj
ku supaya bisa cepat dapat kerjaan lagi," ucap
sih tahu dia kalau aku keluar untuk m
g. Dia lantas segera keluar dan memakai sepatu bututnya. Dia be
nggun. Dia baru saja tiba d
era dapat kerjaan," ucap Gunawan. Senyum manis menghi
n yang bener. Biar aku sama ibu bisa hidup
rinya harus mencari pekerjaan dengan gaji yang lumayan agar Anggun dan bu Ika bisa berfoy
Gunawan menyodorkan tan
salaman segala. Entar kalau udah dapat kerjaan, ba
ngar ucapan sang istri. Tapi dia tak
jalan dulu ya. Assalamu
alam!" jawab
ring. Gunawan merogoh saku dan segera mengambil benda pipih itu. Sebuah nam