ak juga adik kamu? Ini udah lewat satu pekan kamu nggak juga ngirim uang
yar mengambang ponselnya. Dan entah kapan Antari akan terbiasa sehingga tak haru
ibu. Jika pesan singkat itu tak dapat balasan, maka panggilan
tatkala mengemban beban yang cukup berat di atas kepala. Tangannya segera meletakkan catokan rambut dengan sedi
, lalu meletakkan ponsel di atas meja deng
as chat Ibuk? Harus di telpon lagi harus di
ota sekarang. Memang benar, dia bisa bersekolah tinggi dulu itu karena ibunya. Tapi, apakah pantas sikap seperti ini
sengaja ditumpuk buat bayar hutang sama Aryo, Buk. Ini yang terakhir, Antari udah nggak ada hubungan apa-apa lagi sa
a? Kamu Harusnya bisa berpikir lebih jauh lagi, Antari. Bapak sama Ibuk di sini kadang nggak makan cuma b
ibu jika hanya mengandalkannya hanya untuk membuat pertahanan hidup. Bukannya Antari itu punya uang sebanyak yang dipikirkan sang ibu. Tetapi terus saja,
tnya tak bisa bergerak seperti ini, bagaimana cara
kali aja gitu, Buk. Sesekali, coba tanya tentang keadaan Antari. Coba tanya gimana kabar Antari sejak pindah
bihan. Udah, udah! Ibuk tunggu besok
an di tenggorokannya sambil mendongak menatap langit-langit kamar untuk meminimalisir tumpahnya air mat
i
*
ladeni panggilan suara dari ibunya. Ruang pertemuan kini ada di depan matanya. Kakinya sedikit melambatka
salah satu bentuk perasaan tidak terima karena dia tampa
memegang tangannya tanpa permisi. Apa katanya tadi? Sayang? Apa-apaan ini? Bagaiman
kamu
a? Atau emang bisa diubah jadwalnya?" sela And
k cantik itu justru kian berontak dari caranya menarik tangan dari genggaman Andra. Akan tetapi, Andra tidak punya pilihan lain jika
ntar. Saya bakal kasih kamu berapa pun. Kalau b
a Antari dengar? Kerja
Antari untuk menerima tawarannya. Dalam hati Andra, Antari memang harus menerima. Jika saja gadis yang tak dia kenali ini tetap meno
ita tentang dirinya yang gagal nikah menjadi bulan-bulanan. Ya, Antari bisa ikut menutup kekurangannya, sekali
s ke suatu tempat dulu. Ada urusan mendadak
dak membuatnya lega. Dia mengembangkan senyumann
a Andra pacaran?" cele
an yang cukup kebetulan, membuatnya jadi ikut menunggu jawaban Anta
as Antari sok iya. Dia bahkan tidak tahu siapa na
a baru tahu kalau nama sosok mung
iba saja menjadi laki-laki yang gentleman yang me
Antari saat Andra menar
Andra, kemudian ikut
a tidak, habislah Antari kena imbas gunjingan. Dia akan mati konyol jika teman-temannya tahu dia ditipu oleh lela