seru Nindy yang melihat adiknya berdiri di
nggangu kok, K
a yang membelanya. Nindy mendekati
h mengganggu tamu. Itu ti
ncekal lengan kedua anak itu. "Nam
afi menarik Nindy agar berada di depannya, h
y," jawab Shaka sambil menye
kelas 2 SD," lanjut Shaka menunjukk
itu nyaman dengan kehadiran orang ba
ma orang tuany
g. Dia pikir orang tua adalah o
pa Aidin," jawab N
k. Sejenak dia mulai paham dengan
ara. Lalu papanya Shaka, Papa Ai
cat-l
sendiri, kenapa tidak dari dulu mencari Dara. Dalam benak Dafi, Dara sudah men
juang, tapi wanita itu sudah milik orang lain. Sedangkan d
Nduk? Lha siapa ya
i dapur. Beliau membawa nampan dengan minuman dan sepiring p
mpan itu. "Malu menemui tamu tapi tidak membawa s
depan," Bu Maisaroh memberi penjelasan. Dara
ngkah keluar. Di dalam ruang tamu, me
k Shaka sambil m
alas dengan sen
mpan tadi sesuai perintah ibunya. Sekitar lima
masuk lagi ke ruang tengah. Dara berhenti dan
entar ya, sebentar lagi bunda kembali,
tu melamun. Pandangannya tetap lurus ke arah pintu masuk ke ruan
yang bahu kokoh Dafi. Tapi Dafi tak be
itu. Nindy langsung melotot pada adiknya.
gil diam saja," kata Sh
apa?" tanya Dafi setel
ka sambil memalingkan wajahnya. Dia juga melipat kedua
melihatnya," jawab Dafi. Entah apa yang ada dipiki
ai kesal. Dia b
oleh mengambilnya," kata p
uncul dari ruang tengah sambil membawa nampan yang b
erlari memeluk pinggang Dara. Wanita itu sedikit oleng karena peluka
n pada nampan hingga semua yang ada diatasnya
tuk mengambil nampan itu. Nindy bangkit dan mengambil nampan
anyanya samb
ona," batin Dafi melihat
eher Dara. "Shaka tidak suka sama Om itu.
ini dia senang menggoda Shaka.
pergi agar tidak
Om Ridwan bercanda," kata Dara
engambil Bunda dari Shaka," Dara kembali tersenyum.
i siang, tak henti-hentinya Dara membuat Dafi sema
iapa Ridwan itu. Mungkin pacar Dara. Lalu
Nindy. Shaka tetap melirik sinis Dafi. Lalu Dara duduk
ngku," ren
. Duduk sendiri s
a sambil mengangkat lalu men
pinta Shaka sambil menunjuk pi
s sayang,"
jawab Sha
biar tidak panas," Nindy memberi ide. Tapi tujuan
Dara kemudia
ambil garpu?" pinta Sha
g mau pisangn
ara. Dia menatap Dara. "Bunda jangan mau kalau di ajak
antara mereka bertiga. Tak berselang lama, pria kecil itu datang memec
enyerahkan garpu meminta Dara unt
ama Om Dafi gak di ambil sekalian?" kata
gak suka sama Om itu," jawab Abi sam
sa memanggil Om Dafi gak bo
h pisang goreng. Sebenarnya dia tidak memperhatikan na
bilkan garpu?
ab Dafi. Dia gemas melihat tingkah Shaka dan ingin
garpu untuk Om Dafi," jawab
emanggil namanya. Dia merasa leb
Bunda Dara?" goda Dafi. Dara
a menekankan kata-k
Sekarang dia berhadapan dengan Dara dan
Bunda Shaka," jawa
p suka iseng, ya?
anggung. Dara mengelus rambut Shaka mencoba menenangkan. Dafi tersenyum
endekat sambil membawa b
unyi terus," ucap sang ibu sambil
ma yang tertera di ponselnya.
Dia galau. Ingin meraih p