🏵️

mahasiswi mengekorinya dari belakang. Aku tidak ing

engar suara itu memanggil nama Mas Ezza. Aku mengawas

tanya Mas Ezza, dia pun

el pribadi Bapak, nggak

ya di kelas. Kamu nggak c

Bibir mahasiswi itu meruncing. Dia m

u yang saya catat di papan tulis." J

tinya dia masih tetap be

. saya buru-buru, sampai jumpa,"

menunjukkan gaya memuakkan. Dia m

yang pernah aku kenal. Dia berusaha mendekati Mas Ezza. Aku tidak terima dengan s

n mengeluarkan nasi goreng buatan Bi Iyem tadi untuk menu sarapan. Aku kesal

🏵️

hati ini tidak suka jika wanita lain menggoda Mas Ezza. Bagaimanapun hubunga

mahasiswi," celetukku saat kam

tidak tahu apakah dia mengelak atau meman

deh, Mas. Senang, kan, waktu C

, ngikutin aku

k," jawabk

bisa tahu kalau Ci

aja. Emang

, nih, di kampus." Ketahuan, deh, ak

nya apa, kamu jawabnya entah ap

adaku. Aku suka." Dia selalu den

ngomong sama kamu. Aku mau tidur." Aku mene

" Aku masih mendengar sua

nya atau berbicara sesuatu dengannya, pasti jawabannya jauh berbeda. Aku nany

nyayangiku, memperhatikan semua kebutuhan serta keinginanku, dan

🏵️

dalam mobil saat Mas Ezza meng

s Ezza terl

amu bertingkah seolah-

pa maksudnya? Aku m

ra-pura nggak ngert

nggak paham

ku di kelas? Itu namanya apa

" Aku kesal mel

kamu s

t mulut manyun i

, yah, sela

a, jangan sampai temen-temen

dengan cara nanya

panggil nama kamu, bukan

mong sama kamu." Aku makin kesa

ek, nih, pagi-pagi. Makin

kesel." Cubitan kuat dari

! Sa

ari

triku." Dia mengemban

ya jangan dekat-dekat kampus. Aku nggak

a, yah. Selamat belajar, jangan na

e. Wek!" Aku segera turun dari mobil sambil

====