mnya kali ini. Entah kenapa Anya merasa seolah nama Senopati Rajata D (senoptrjtdwi@ymail.com) terasa tak asing di benaknya. Namun gadis itu tak bisa mengingat dengan jelas pernah
kan jasa anda beberapa bulan silam. Karena saya memiliki situasi yang hampir sama dengan Yudhis maka saya m
Yosanna
ment Jingga to
jaan
g untuk membicarakan hal detail yang tidak bisa saya sebutkan hanya lewat email seperti ini. Dengan
la
pati
nya seorang diri. "Gila aja
anya ... si Senopati blablabla itulah pokoknya. Jangankan orang lain, saudara, orang tua, bahkan teman terdekat Anya saja tidak ada yang tahu tentang
rmonolog lantas mengambil ponsel untuk membuka aplikasi kalkulator dan meng
uk transportasi, tips dan lain-lain doong." mata Anya terbelal
warkan lebih banyak. Tapi juga alasan di balik keinginannya bertemu dengan Anya. Jika memang dia ingin bertemu karena ada
i kepalanya, jemari Anya juga langsung m
kali l
emailnya. Apalagi setelah mendengar samar suara langk
gak boleh ngelamun aja
ama-sama bekerja di salah satu wedding organizer ternama sama seperti dirinya. Anya selama ini dikenal disebag
mengulas senyum kaku saat membalas sapaan Prita juga meli
kali ini ribet banget permintaannya." gumam Prita
an ala India lah, Arab lah, Eropa terakhir adat Bali dan Jawa ganti-ganti
ap proposal skripsi lagi? atau ada job baru?" Prita melirik penasaran ke arah layar laptop Anya. Kadang s
uat ngerjain proposal skripsi gue. In
deh sampe sekarang nggak mau cerita ke kita-kita.
eh Anya lantas bangkit setelah menutu
juga? atau apa? cerita kek dikit-dikit.
u seraya berpikir. "Pokoknya berhubungan dengan ... skandal-skandal terlarang gitu de
nyata Prita ikut bangkit. Mengikuti langkah Anya yang keluar dari ruang
tanyaan dari Prita yang menurutnya m
ra Sandra ik
ilfeel sama gue nantinya." Anya bergerak cepat memasukkan bar
n om-om pejabat ya?" Prita
abis-habis! Dari mana coba?" Si Sandra yang kada
lebih jahat lagi nggak
aja. Jangan-jangan elo jadi sugar baby, makanya udah
! wajib terjaga! Elo nggak perlu mikir macem-macem karena kerjaan gue halal kok dan cukup g
san kuliah lo keteteran sampe molor beberapa tahun, kerjaan lo ngelayap ng
tinggi memang terbengkalai lantaran Anya terlalu sibuk dan nyaman dunia kerja. Namun ia juga tak ingin meninggalkannya begitu saja, karena itulah Anya bahkan b
angkotan, asal hidup gue happy, aman nyaman dan
pada kedua sahabatnya. Namun gerakannya terhenti ketika merasakan getar dan bunyi notifikasi ponsel yang mengisyarat
tak percaya. Satu tangannya terangkat menutup mulutnya yan
ternyata!!" pekik Anya hampir melupaka
*