un yan
" tanya seseorang yang sedang merapik
rusan ini?" tanya Olivia-seorang gadis berpostur tinggi
sih. Sip lah! Aku daf
gguk, kemudian melemp
gan keelokan parasnya. Ia memang cantik, dengan proporsi
sa mengalahkan kecantikannya, hingga s
an itu-menghancur
'Ratu Kampus', Lara juga mengambil hati lela
tentu saja
ilannya jauh dari kesan keren. Seno hanya beruntung karena
tinggi, dan hanya itu saja. Tidak ada kelebihan lai
i Lara dalam segala hal. Terutama, penampilan. Olivia t
kuliah yang diajarkan. Ia hanya sibuk mengincar pria-pria dari kelu
upanya dapat tertawan dengan sempurna, setelah pertemuan mere
ang-yang membutuhkan jasanya. Apalagi kalau bukan jasa
k lahi wara-wiri menjajakan dirin
bak sebagian besar wajah dan tubuh sintalnya. Itu semua tida
dah diri Olivia masih menyisakan jejak, ji
Hasrat untuk mempecundangi Lara begitu kuat terasa. Lara-w
*
ra.
ata setelah beberapa wakt
udengar seseor
rkedip, tanpa menghiraukan panggilan S
gecup punggung tanganku. Aku dapat merasaka
ar suaranya bergetar. Apakah, pria itu
m .
am. Rasanya, suar
kemudian semakin men
ini, suaranya terdengar dekat
nah ke rumah kita lagi, ya?" Seno terus mengoceh dan men
via
to
icara. "Jangan membicara
af.
aku tak ingin. Namun aku tak bisa m
r dan juga penjagaan khusus dari tim dokter turut menemani proses
oba menghitung seberapa lama
um'at, Saya
na Bi
ni...
lang kau m
lau saja, Seno berani memecat pelayan kesayangank
hat. Dia di rumah. Ten
berbo
. Sabar ya ... nanti bisa di
aknya tidak mengalami perubahan atau pun te
juga tidak ingin menguras energi de
i tidak akan terjadi lagi," ucap Seno,
tidak lagi menduga-duga. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa ia telah melaku
Seno. Aku t
u bisa mengingat kembali bagaimana rupa Seno dan Olivia yang sedang b
k peduli dengan desas-desus atau pun saksi ma
aan di ruang kerja, yang seharusnya penuh dengan formal
tidak ingin pusing lagi. Bagiku, Seno tak ub
lu bersamanya saja supaya jika anak kami lahir, ia tid
n menceraikanm